: Setiap meledak kasus NAPZA yang populer di negeri ini, entah merenggut banyak korban jiwa atau melibatkan tokoh publik, rekan-rekan jurnalis menghubungi saya dan menanyakan opini: "Bagaimana sebaiknya penanganan NAPZA di Indonesia?". Jawaban saya tetap sama dari waktu ke waktu, sudah saatnya pemangku kebijakan rendah hati mempertimbangkan kebijakan alternatif selain PELARANGAN NAPZA, dan mengkaji kemungkinan mengembangkan DISTRIBUSI NAPZA TEREGULASI NEGARA, yang bentuknya antara lain : NAPZA yang diresepkan dokter, Farmasi penyedia NAPZA bersertifikat, dan masih banyak bentuk kontrol pemerintah lainnya. REGULASI NAPZA bukan berarti PASAR BEBAS NAPZA dengan MODEL SUPERMARKET dimana kopi dan teh (zat adiktif ringan) dijual tanpa ada aturan khusus. Saat ini NAPZA tidak terkontrol dari sisi: kualitas substansi, ketersediaan, dan petunjuk keamanan penggunaan, karena regulator utamanya adalah BANDAR. Bandar tidak pernah membatasi usia pembeli entah itu anak di bawah umur atau individu dewasa, maupun kondisi kesehatan pembeli untuk menggunakan NAPZA, sebaliknya negara sangat mampu melakukan penyaringan dengan segenap perangkat yang dimilikinya. As simple as that.
Posted on: Sat, 05 Oct 2013 10:39:19 +0000
Recently Viewed Topics
© 2015