Sidang Isbat itu sangat perlu demi memfasilitasi musyawarah akibat adanya perbedaan pendapat sekaligus menghindarkan pemaksaan kehendak akibat dari adanya pihak yang merasa benar sendiri. Berapapun biaya yang akan dikeluarkan tak masalah selama dapat dipertanggung jawabkan. Mengapa menganggap tak perlu? Mengapa harus menuduh sebagai menghabiskan anggaran? Padahal tujuannya jelas kok. Kalaupun terbukti ada penyimpangan anggaran, lha jangan sidang isbatnya yang dipersalahkan. Katanya menghargai perbedaan. Tapi, mengapa ketika pemerintah memberi fasilitas musyawarah (bukan debat kusir) malah dituduh yang bukan-bukan?. Urusan Mark Up, itu lain lagi persoalannya. Jangankan pemerintah... ulama juga harus ditindak kalau berbuat korupsi, tapi tanpa harus mencela kegiatannya sebagai ulama.
Posted on: Wed, 07 Aug 2013 15:33:04 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015