Strategi Pohon Oleh: Handoko Naps, Surabaya SERINGKALI kita - TopicsExpress



          

Strategi Pohon Oleh: Handoko Naps, Surabaya SERINGKALI kita memperhatikan bahwa banyak sekali buah yang berguguran dari pohon. Bahkan ada yang sudah bergugura sejak bunga itu mengalami penyerbukan. Buah-buah yang rontokpun bukan hanya buah yang muda saja namun juga buah yang sedang menjelang masak. Kita pernah mempelajari bahwa dalam tumbuhan juga terdapat hormone yang bernama hormon asitelin. Hormone ini berguna pada tanaman yang sedang dalam proses pemasakan buah. Hormone ini memicu terjadinya suatu reaksi pada dagng buah sehingga daging buah mengalami pembakaran zat-zat karbohidrat sehingga menjadi zat gula yang menyebabkan mayoritas buah berasa manis. Mungkin kita bertanya, kenapa ada buah yang rontok dan buah yang bertahan sampai ia masak dan siap untuk memberikan manfaat bagi yang memetiknya kelak. Perlu kita ketahui bahwa banyak sekali factor yang menyebabkan suatu buah itu mengalami keguguran. Namun yang paling berpengaruh pada proses buah yang berguguran adalah kualitas dari buah tersebut. Buah yang baik yang akan menyajikan kemanisan buahnya tentu saja memiliki kualitas dari segala aspeknya dengan baik. Mulai dari tangkai buah tentu ia siap untuk menopang buah yang daging buah dari memiliki masa jauh lebih dari masa tangkainya. Selain itu daging buah yang ada harus mampu untuk menerima gas asetelin untuk merubah zat karbo menjad glukosa dan inipun juga tak kalah menyakitkan. Hal ini dikarenakan gas asetelin in bersifat panas untuk merubah bisa merubah zat karbo ini. Selain itu buah yang masih bertahan di pohonya yang harus bertahan dengan apa yang didapat dari pohonnya. Masih ada gangguan dari angin yang menerpa yang siap menggoyangkan pohon tersebut untuk merontokkan buah dari pohonnya. Selainn angin pohon ini juga berhadapan dengan kelelawar dan burung yang sedang mencari makanan. Juga berhadapan dengan batu-batu yang dilemparkan oleh anak-anak yang tidak bisa memenjat pohon. Nah disinilah saudaraku seiman kita diibaratkan sebagai buah. Kita kan senantiasa menjadi pembelajar sebagaimana sabda rasulullah Saw,” Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai liang lahat.” Disini kita dituntut menjadi pembelajar sejati yang ahrus menuntut ilmu dan mengamalkan lmu yang kita dapatkan. Ilmu seorang muslim dikatakan bermanfaat jika seorang muslim ini semakin meningkatkan kedekatan kepada Allah Swt. Semakin tinggi ilmu yang kita puna akan semakin sulit tingkat aplikasinya. Sebagai contoh kita akan dengan mudah mampu melaksanakan shalat 5 waktu di kondisi system liberal seperti sekarang. Namun berbeda kiranya ketika kita mengetahui hukum Riba dan jenis-jenisnya. Tentu ini lebih sulit karena di seluruh dunia telah terbentuk suatu system ekonomi kapitalis yang mengatur dunia dengan system Ribanya. System riba ini juga sudah mencakup hal yang sangat luas sekali bahkan dengan sesuatu yang diembel-embeli dengan kata-kata syariah. Hal inilah terpaan yang berasal dari dalam yang menuntut kematangan mental dari seorang mukmin yang mukallaf, karena seorang muslim yang mukalaf selalu dibebani oleh hukum syara dalam setiap amal perbuatan. Selain itu kita umat muslim juga akan mendapatkan tekanan dari luar berupa cacian, cercaan serta perlawanan fisik. Disini kualitas seorang muslim akan terjaga dan akan terjadi pemurnian orang-orang yang ingin mendapatka surga Allah. Tak terkecuali di dunia dakwah, juga akan terjadi pemurnian layaknya pohon yang menggugurkan buahnya agar buah yang bertahan cepat besar. Inilah tekad kita yang akan diuji,keimanan kita akan diuji dan akan ada gas asetelin yang akan merubah zat tepung sehingga menjadi glukosa. Ingatlah saudaraku bahwa mangga yang manis adalah mangga yang matang dipohonnya dan itu harus kuat menerima gas asetelin yang banyak pula. Demikian juga kaum muslimin yang memiliki kualitas tinggi akan senantiasa mengalami terpaan yang akan menuntut untuk berhenti dari jalan dakwah. Namun ingatlah bahwa buah mangga yang berguguran itu adalah buah yang tidak berguna dan justeru akan menggangu jika ia masih ada. Demikian juga dengan dakwah ini, akan senantiasa ada orang yang belum memiliki hati yang lurus yang akan meninggalkan jalan dakwah ini. Jadi tetaplah tinggal dijalan ini karena jalan yang terjal ini akan menghasilkan buah yang manis yang memiliki nilai yang tak terhingga. islampos/strategi-pohon-63325/
Posted on: Sun, 16 Jun 2013 04:03:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015