TENTANG WAKTU YANG MATI DITIKAM JARUM JAM de, masih kau dengarkah - TopicsExpress



          

TENTANG WAKTU YANG MATI DITIKAM JARUM JAM de, masih kau dengarkah kalimat manja dari mulut berbusa dusta ini? kataku waktu kaubetah lupa beranjak, rebah di dada yang isinya kautahu hanya ada kamu. dengan manja kaumengangguk pasti, sambil hidung kita beradu cium, dan dua lidah melipat-lumat. sebelum diakhiri banjir keringat basahi dada juga selendang. de, rumah kita mati lampu. apa aku harus ke warung dan membeli lilin dulu? tanyaku basa-basi, kukira kautakut gelap, nyatanya makin erat aku kaudekap. detik kedua rambutku kaujambak, lima menit berlalu, bibirmu nempel membatu di wajahku. aku susah bernafas , tapi juga tak mau lepas. de, lampu sudah nyala. bikinkan aku kopi, karena malam ini ada puisi yang tak henti minta ditelanjangi. janganlah kaucemburu, kauboleh tak pakai baju. tapi sabar, mesti tunggu dulu. karena jika waktu membocorkan rahasiaku dengan bisik detaknya pada telinga tajam di dua sisi kepala kerasmu, entahlah, sehebat apa kaumarah. izinkan lebih lama lagi aku berdusta-merahasia. de, ah... senyummu yang paling lucu. sambil telanjang kusentuh punggung bergelombang yang selalu saja dijamah tangan yang buta ini. sampai di lehermu, diam aku. membaca apa yang akan dimuntahkan tenggorokan, lalu diludahkan bibir yang bisanya semakin mematikan, terlebih setelah kutularkan racun yang tak kautolak saat kukulum mentah-mentah. hingga mengkerut jadi cemberut. de, senyumlah. seperti setelah pecah gelora kita. dan waktu yang setia menunggu sudah resah mengintip nakalnya kelelakianku dan kewanitaanmu. dia saksi abadi yang tak bisa kita genggam dan tahan. lajunya mirip nafas kita semalam, yang tiap hentaknya antarkan nikmat dari darah bergolak birahi. mataku padam ditiup panjang nafas kelegaan yang kau erang-erangkan dalam-dalam. de, sudah puaskah kau? kutanya lagi berkali-kali, menyusul setiap geleng kepala diikuti lambaian gelombang rambut panjangmu. sesekali kau menggigit bibir manja, dan beberapa kali kau gigit bibirku mesra. lagi. kau berbisik. aku ingin berdua. jangan ada waktu menjeda antara kita. sudah kuasah sebilah jarum jam, dan kusimpan di laci bersama belati. saat waktu terlena buayan kita, akan kutikam dari belakang, biar kucuri abadinya. dan saat-saat tubuh kejang menahan hujan menghujam dari selangkang, biar waktu regang lepaskan nyawa, dan kita lagi-lagi mengerang membawa duka berdarah di atas ranjang, sayang.... 2013
Posted on: Fri, 05 Jul 2013 23:50:46 +0000

Trending Topics



ttext" style="margin-left:0px; min-height:30px;"> 9023 Beckman Boot Black Friday,Cyber Monday Cheap. Most of the
Si se de sus hazañas en Malvinas es un heroe con todas las letras

Recently Viewed Topics




© 2015