TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laga bertajuk el clasico akan tersaji - TopicsExpress



          

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laga bertajuk el clasico akan tersaji Sabtu (21/6) sore ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, yang mempertemukan dua musuh bebuyutan di lapangan hijau, Persija Jakarta dan Persib Bandung. Meski kedua tim menghuni posisi yang berbeda, latar belakang kedua tim yang kerap diwarnai perseteruan dengan suhu panas dan tensi tinggi di antara suporter menjadikan laga sore ini layak diberi label super-big match. Tak aneh jika kemudian kedua tim ini harus menyiapkan strategi khusus untuk pertemuan duel klasik ini. Persiapan khusus yang dilakukan Persib antara lain adalah menjaga kebugaran dan stamina para pemain dengan tidak melakukan uji lapangan di SUGBK. Faktor menghindari kelelahan dan kondisi rumput SUGBK yang sudah tidak asing bagi para pemain Maung Bandung menjadi sejumlah alasan mengapa Persib memutuskan bertolak Jumat sore kemarin. Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengakui, menjelang laga panas ini timnya sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, termasuk mengintip kekuatan lawan yang kini tengah menanjak. Djanur, sapaan pelatih bertubuh mungil ini, menilai performa Macan Kemayoran di putaran dua ini sedang menanjak dan menunjukkan grafik meningkat sejak kursi kepelatihan diambil alih pelatih senior sarat pengalaman, Benny Dolo atau akrab dipanggil Bendol. "Tidak hanya itu, perpaduan kekuatan pemain muda dan beberapa pemain baru menjadikan performa mereka (Persija, Red) semakin baik di putaran dua ini," kata Djanur menjelang keberangkatan ke Jakarta, Jumat (21/6) siang. Djanur menilai ada beberapa penggawa Persija yang berpotensi membahayakan timnya, sebut saja M Ilham, Emmanuel Kenmogne, dan gelandang anyar mereka asal Nepal, Rohit Chand. Mantan pemain PSPS Pekanbaru itu dinilai Djanur menunjukkan kemampuan lebih baik sejak bergabung ke Persija di bawah asuhan Bendol. "Saya melihat performa dia (Rohit Chand) di Persija semakin meningkat. Itu yang harus saya waspadai," ujarnya. Namun terlepas dari bangkitnya performa Macan Kemayoran, Djanur percaya diri bahwa kekuatan timnya masih di atas calon lawan. Terlebih lagi, saat ini timnya sedang menunjukkan performa yang juga meningkat dengan berbekal dua kemenangan besar di dua laga kandang pekan lalu: menjungkalkan Pelita Bandung Raya 4-3 dan membantai Sriwijaya 4-0. Berbekal performa yang kian meningkat serta materi pemain yang berlimpah, Djanur optimistis bahwa Maung mampu mengatasi kebangkitan sang Macan di kandangnya sendiri. Apalagi, big match ini akan digelar tanpa penonton sama sekali. "Saya tetap optimistis kami mampu mengatasi dan membawa pulang tiga poin. Asal performa kami tetap bisa terjaga. Poin tiga angka sangat penting dan menjadi target utama kami untuk menjaga persaingan di papan atas," katanya. Tentang laga yang akan sepi dari hiruk pikuk penonton, Djanur mengaku sedikit menyesalkannya. Menurut mantan pemain Persib era Perserikatan ini, aroma persaingan dan gengsi tinggi akan lebih terasa jika pertandingan el clasico ini disaksikan penonton. "Bayangkan saja (Stadion Utama) Gelora Bung Karno itu kan sangat besar. Kalau tanpa penonton ya pasti sepi dan hening, hanya teriakan pelatih dan pemain saja (yang terdengar). Kalaupun ada penonton juga nggak masalah karena jaraknya ( penonton dengan lapangan) sangat jauh. Nggak akan berpengaruh juga (tekanan penonton) kepada pemain," katanya.
Posted on: Sat, 22 Jun 2013 07:13:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015