TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Aksi pelemparan bus-bus milik - TopicsExpress



          

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Aksi pelemparan bus-bus milik pengusaha Aceh di lintasan Medan-Banda Aceh kembali marak sejak awal Ramadan. Hingga pertengahan bulan ini, sedikitnya enam bus penumpang dari arah Medan ke Banda Aceh atau sebaliknya dihujani dengan batu oleh orang tak dikenal (OTK). Pelemparan yang umumnya memecahkan kaca atau mencederai bodi bus itu mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit, disamping melukai sopir atau penumpang. "Aksi ini sangat meresahkan dan mengancam keselamatan penumpang. Namun kami tidak tahu apa motifnya," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Lhokseumawe, Azhar kepada Serambi (Tribunnews Network), Kamis (18/7/2013). Ia menyebutkan bus-bus yang terkena lemparan itu adalah Anugerah, Pusaka, Putra Pelangi, Sanura, Bintang Sempati, dan Kurnia. Lokasi kejadiannya meliputi pesisir timur Aceh, yaitu Langsa, Peureulak, Idi, Aceh Utara, bahkan Lhokseumawe. Dalam peristiwa yang menimpa Bus Pusaka di Idi, Aceh Timur, kepala sopir terluka kena pecahan kaca. Karena sang sopir kehilangan konsentrasi, bus itu pun nyaris terbalik. Penumpang berteriak panik. Menurut Azhar, kejadian itu berlangsung dini hari dan pelaku biasanya sekitar dua orang. Mereka berdiri di pinggir jalan yang gelap ataupun beraksi menggunakan sepeda motor. Lemparan jarak dekat dari sepeda motor itu, kata Azhar, sangat mengancam keselamatan penumpang, karena terganggunya konsentrasi sopir yang busnya diserang mendadak. "Kalau dijumlah, total kerugian akibat pelemparan itu ditaksir 6 hingga 7 juta rupiah. Keenam bus tersebut sekarang beroperasi dalam keadaan pecah kaca, karena tidak ada pihak yang bertanggungjawab untuk mengganti rugi. Kami sudah melaporkan kasus ini ke polres setempat dan berharap polisi segera mengambil tindakan tegas," pungkasnya. Berdasarkan catatan Serambi, kasus pelemparan bus di lintas Medan-Banda Aceh pernah marak empat bulan lalu. Sampai-sampai saat itu Organda dan pemilik bus mengharuskan sopir bus memakai helm guna menghindari dampak fatal terhadap kepala, jika batu yang dilemparkan menembus kaca bus lalu mengenai kepala sopir. Aksi itu reda sebentar, setelah polisi memperketat pengawasan di lintas timur Aceh sampai ke perbatasan Sumatera Utara. Namun selama Ramadan ini aksi tersebut kembali kambuh. (nr)
Posted on: Sat, 20 Jul 2013 10:50:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015