“Tanah ini telah menjadi saksi pertempuran berdarah-darah antara - TopicsExpress



          

“Tanah ini telah menjadi saksi pertempuran berdarah-darah antara orang Jawa dibantu oleh orang Madura melawan orang Tatar. Tatar, kekuatan tak terlawankan pada saat itu. Tapi ditanah ini, orang Jawa dan Madura dengan gagah berani menghadapinya. Tidak hanya berani, tapi juga sanggup menghancurkannya. Semenjak dulu, ada terpikir olehku untuk merubah nama tanah dimana aku berkuasa atasnya ini. Merubahnya dengan nama yang sanggup menggambarkan betapa tanah ini telah menjadi medan laga keberanian yang tiada terkirakan. Keberanian dan keperkasaan : Śūra! Keberanian menghadapi segala yang menakutkan, yang membahayakan : Bhaya! Sudah lama aku terpikir untuk merubah nama Ujung Galuh menjadi Śūrabhaya!” “Nama yang patut, Kangjêng.” “Dan aku rasa, sudah saatnya aku melaksanakan apa yang sudah mengeram lama dalam pikiranku ini -sebelum ajal menjemputku! Śūrabhaya, nama yang gagah perkasa!” Rakryan Kanuruhan Arya Lêmbu Sora tersenyum dengan mata berbinar. Sayyid ‘Ali Rakhmad, Zainal Kabir, Nyi Agêng Manila dan dua orang mantri mengangkat sembah mereka hampir bersamaan. footnote : 1. Śūrabhaya : Surabaya, ibukota propinsi Jawa Timur sekarang ------------- Cuplikan Novel Sabda Palon IV. Terbit November 2013!
Posted on: Sun, 28 Jul 2013 18:27:17 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015