#Tausiyah #Ramadhan Syekh Siti Jenar Suatu saat Syekh Siti Jenar didatangi utusan dari Kerajaan Islam Demak yang memerintahkan dirinya untuk menghadap Kerajaan Demak sebagai tanda tunduk. Ketika ditanya apakah dirinya Siti Jenar, dia menjawab tiada Siti Jenar disini, yang ada hanyalah Tuhan. Ketika disuruh menghadap tunduk pada Demak, dia menjawab bahwa dirinya hanya tunduk kepada Tuhan. Oleh utusan dan Kerajaan Demak itu, Syekh Siti #Jenar akhirnya dianggap mengaku dirinya Tuhan dan pemberontak terhadap kekuasaan Demak. Padahal Syekh Siti Jenar telah mengerti esensi agama itu sendiri, jauh tingkat pemahamannya di atas para Muslim tekstualis. Tentu saja tiada Siti Jenar, yang ada hanya Tuhan, karena dia merasa sangatlah kecil dan wujudnya telah dikuasai oleh eksistensi ketuhanan itu sendiri. Dan dia tidak mau mencampur adukkan agama dengan kekuasaan seperti yang dilakukan oleh Kerajaan Demak, dan apalagi dengan kerakusan mereka menyerang Majapahit yang selama ini telah melindungi Demak. Betapa di jaman ini, hampir tidak ada tokoh agama sealim Syekh Siti Jenar, paham sebegitu dalamnya tujuan beragama dan tidak mau menjual agama demi kepentingan harta dan kekuasaan, pun tidak mau menggunakan agama untuk menyebarkan kebencian dan kematian. Dan dia teguh membela keagungan pendapatnya walaupun sampai harus dihukum mati. Betapa banyak yang mengaku menyembah Tuhan, tapi sejatinya justru menjual Tuhan. Betapa banyak tokoh agama yang tidak bisa membedakan antara Tuhan dan keserakahan kekuasaan . Syekh Siti Jenar, lambang peringatan, bahwa umat beragama telah tercerabut dari kedalaman ilmu dan kebijaksanaan pikiran.
Posted on: Fri, 19 Jul 2013 13:10:04 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015