Terpuruk, Koo Kien Keat Keluhkan Kurangnya Apresiasi Pemain ganda - TopicsExpress



          

Terpuruk, Koo Kien Keat Keluhkan Kurangnya Apresiasi Pemain ganda putra Koo Kien Keat mengaku jika dirinya lebih suka bermain di luar Malaysia karena merasa tertekan dan kurang dihargai di negaranya tersebut. Kien Keat dan rekannya, Tan Boon Heong, tersingkir di babak perempat Kejuaraan Dunia, dan saat ini berada di ambang perceraian, atau bahkan dikeluarkan dari tim nasional. "Ketika kami menang, orang-orang mengucapkan selamat dan mengungkapkan rasa cintanya. Tapi pada saat kalah, orang-orang terus terpaku dengan kekalahan tersebut. Saya merasa sangat sedih dan kurang dihargai," kata Kien Keat. "Rasanya lebih nyaman bermain di luar Malaysia, karena penonton lebih menghargai kami," tambah Kien Keat, usai menelan kekalahan dengan skor 15-21 16-21 dari unggulan kelima asal Korea, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang. Ketika diminta komentarnya mengenai masa depannya bersama Boon Heong, Kien Keat menjawab, "Saya tidak mau berkomentar tentang itu. Saya akan membahasnya terlebih dahulu dengan Boon Heong.” "Ada beberapa kemungkinan yang akan kami tempuh. Mungkin keluar dari BAM dan menjadi pemain pro. Atau mungkin juga pensiun. Saat ini kami belum memutuskan apa-apa. Ada hal yang cukup lucu. Pasca Olimpiade London tahun lalu, latihan kami tidak maksimal, namun hasilnya justru baik. Nah, menjelang tampil di sini kami melakukan persiapan yang intensif, tapi hasilnya malah tidak memuaskan. Saya akan bermain untuk negara jika masih butuhkan," tambahnya. Sementara itu, pelatih Tan Kim Her menolak untuk berkomentar lebih lanjut mengenai pasangan yang sedang “bermasalah” tersebut. "Saya melihat bahwa mereka sudah berusaha tampil maksimal dan kita tahu, BAM mematok target final untuk mereka. Saya akan segera memberikan laporan kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi. Mereka yang nantinya membuat keputusan," jelas Kim Her. Agenda Kien Keat/Boon Heong berikutnya adalah tampil di Liga Bulutangkis India (IBL) yang akan mulai bergulir pertengahan bulan ini. ======================================= “Kami Akan Selalu Bersamamu, Baik Suka Maupun Duka” Rasanya lucu jika mendengar keluhan Koo Kien Keat yang mengaku kurang dihargai oleh penggemarnya, padahal dalam kenyataannya, banyak di antara mereka yang bahkan terbang ke Guangzhou, Cina, demi mendukung langsung penampilan ganda terbaik mereka tersebut. Sebutlah nama empat orang sahabat karib, yaitu Sekar Palaniandy (47 tahun), G.Ariaduray (44), Rajveer Singh Dhaliwal (44), dan R.Nagendren (48), yang rela merogoh koceknya demi melakukan perjalanan ke Guangzhou. "Kami adalah penggemar bulutangkis sejati," kata Sekar, yang menjadi seorang pengacara di Melaka. "Ini merupakan perjalanan pertama kami ke luar negeri untuk menyaksikan satu turnamen bulutangkis. Kami nekat berangkat karena menyadari betapa pentingnya ajang ini, khususnya bagi Malaysia, dan hari ini kami datang untuk mendukung Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, tentunya juga Lee Chong Wei, yang akan bermain di sesi selanjutnya," tambah Ariaduray, salah seorang manajer Maybank. Kien Keat/Boon Heong yang mengemban misi “hidup atau mati” di Kejuaraan Dunia ini ternyata secara mengenaskan tersingkir di perempat final. Mereka tunduk dua gim langsung 15-21 16-21 di tangan pasangan Korea, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang. "Pasti ada sesuatu yang salah dengan perbulutangkisan Malaysia. India saja memiliki tiga wakil di perempat final, sedangkan Malaysia hanya dua," keluh Rajveer, yang kini tinggal di Port Lincoln, Australia. Ketika diminta mengomentari masa depan pasangan yang menempati peringkat 2 dunia tersebut, dan sekarang terbukti gagal memenuhi target, Ariaduray menjawab, "Menurut saya, seharusnya BAM sudah mengambil keputusan jauh sebelumnya, pada saat pasangan ini kerap gagal meraih prestasi yang signifikan. Lihatlah Indonesia, mereka memiliki pasangan juara Olimpiade dalam diri Markis Kido/Hendra Setiawan. Ketika dianggap sudah mentok dan tidak menghasilkan prestasi yang maksimal, mereka pun dipisah. Lihat Hendra sekarang. Dia dan partner barunya, Mohammad Ahsan, sudah berhasil berprestasi dengan meraih gelar Malaysia Super Series, Indonesia Super Series Premier, Singapore Super Series dan bahkan bisa menjuarai kejuaraan Dunia padahal baru kurang lebih 1 tahun dipasangkan Jujur saya katakan. Saya tidak berharap keduanya dicoret. Mereka adalah pemain kelas dunia dan Malaysia beruntung memiliki pemain berbakat seperti mereka. Perceraian mungkin menjadi jalan terbaik, karena kita perlu mencoba sesuatu yang baru ketika cara-cara lama sudah tidak bisa diharapkan lagi." Keempat orang sahabat tersebut, yang berasal dari Melaka, tetap setia mendukung pemain Malaysia yang bertanding di kejuaraan dunia di Guangzhou,China Khusus untuk Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong, cobalah introspeksi diri. Apakah kata “kurang dihargai” layak meluncur dari bibir Anda? Apakah itu ganjaran yang pantas Anda berikan buat penggemar yang sudah setia mendampingi Anda selama 7 tahun terakhir ini? Sports247 & Flower
Posted on: Wed, 14 Aug 2013 12:23:55 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015