Terungkap Teka-Teki Terbesar Lailatul Qadar Muslim percaya bahwa - TopicsExpress



          

Terungkap Teka-Teki Terbesar Lailatul Qadar Muslim percaya bahwa Quran telah diturunkan dan ditempatkan disuatu ruang lain sebelum Muhammad menerimanya dibumi digua Hira. Ruang dan waktu turunnya wahyu tersebut sesuai dengan bunyi ayat berikut, mari kita baca-baca pelan-pelan: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada (malam) lailatulqadar” (Qs.97). Kemudian disusul: “Dan tahukah engkau apakah lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik dari seribu bulan. Malaikat-malaikat dan Ruh turun padanya dengan izin Tuhannya membawa segala perintah. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar”. Dalam Quran kita sekarang ini, Surat ini ditempatkan oleh Muhammad persis sesudah Surat Al-Alaq (Qs. 96), yaitu Surat/ wahyu pertama kali yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad digua senyap Hira. Jadi banyak sarjana Muslim terjebak dalam penafsiran yang saling membantahi, kapankah dan dimanakah Quran pertama kalinya diturunkan pada malam kemuliaan Lailatul Qadar? Kenapakah ada wahyu (Surat 97) yang diturunkan oleh seangkatan para malaikat dan Ruh, secara ramai-ramai dimalam penuh kemuliaan, (tetapi tanpa Muhammad), sementara ada lagi wahyu diturunkan lagi kepada Muhammad digua Hira (Surat 96). Dan kali ini diturunkan hanya oleh seorang “Ruh” secara diam-diam, tanpa gegap gempita dari malaikat lainnya? Yang satu dicirikan sebagai wahyu kemuliaan, penuh sejahtera, yang bernilai melebihi 1000 bulan, sementara turunnya yang lain justru tanpa nilai kemuliaan apapun kecuali bercirikan teror yang menakutkan Muhammad? Mencoba menyerasikan kekusutan ini, maka pakar Islam mengkaidahkan adanya dua LOKASI yang berbeda untuk menampung turunnya satu Quran yang sama dari Lauhul Mahfudz! Dan Jibril “diharuskan” bekerja repot dua kali dalam urusan kedua lokasi ini. Lokasi pertama disebut-sebut sebagai dunia langit pertama Bayt Al-‘Izzah (periwayatan lain menyebutkannya Baitul Makmur, berada dilangit ke-4, atau ke-3), dimana didongengkan terjadi pen-tanzil-an seluruh Quran sekaligus (tanpa cicilan). Dan selanjutnya dari sana (entah berapa lama tertahan disana) barulah diturunkan sekali lagi wahyu cicilan bertahap kepada Muhammad didunia selama 23 tahun. Bukti Maha-Effisiensinya Jibril dan Allah SWT? Tak ada jawaban berapa lamanya transit tersangkut didunia-langit dan untuk apa? Lebih-lebih lagi tak ada jawaban kenapa prosedur transito itu hanya diberlakukan Allah bagi Quran tetapi tidak bagi Taurat, Zabur dan Injil? Adakah prosedur pewahyuan terdahulu itu kalah mutu sehingga dirubah? Padahal selalu dikatakan bahwa Allah tidak membeda-bedakan Kitab-Nya? Semua kedengarannya amat rumit, spekulatif dan mistis, kontradiktif, dan konyol! You just do not feel the right feel tentang dongeng malam Qadar ini! Banyak pakar Alkitab justru beranggapan bahwa gagasan “turunnya Quran” dimalam lailatul qadar itu sesungguhnya ter-inspirasi (plagiat) oleh malam kemuliaan “turunnya Kalimatullah” kedunia menjadi Yesus Mesias yang dilahirkan dikandang Betlehem. Disitu Gabriel (dengan memancarkan sinar kemuliaan Tuhan) memaklumatkan Kabar Baik/Injil kepada para gembala di padang Efrata yang terpilih menjadi saksi mata atas kelahiran Sang Mesias. Di Efrata - bukan didunia-langit antah-berantah tiba-tiba muncullah para malaikat yang menyambut dengan pesan dan puji-pujian sorgawi: “Kemuliaan bagi Tuhan di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:13-14, bandingkan dengan Qs.97 ayat 4-5 dimana “terplagiat” bahwa para malaikat melakukan segala urusan yang diperintahkan dan membawa malam sejahtera). Tetapi alangkah bedanya keduanya karena turunnya Quran itu tanpa sinar kemuliaan Allah, tanpa puji-pujian malaikat, bisu kata-kata, bahkan tanpa saksi mata! Perhatikan bahwa plagiat tidak berani menyampaikan heavenly-message secara verbatim. Mereka bisu dari kata-kata surga! Tidak ada kepastian apakah lailatul qadar itu peristiwa pewahyuan ataukah vision mimpi Muhammad. Namun hasil dengar-dengarannya tentang kisah kelahiran Yesus memang mungkin melahirkan sebuah fantasi lailatulqadar yang lalu dianggap wahyu. Apalagi detail tentang malam qadar yang seharusnya sangat penting dan strategis itu malah dikosongkan lebih jauh dalam kelupaan ingatan Muhammad: “Maka Nabi bersabda, “Saya keluar hendak mengabarkan tentang terjadinya malam qadar; kebetulan saya melihat dua orang sedang berbantah, maka aku jadi lupa. Mudah-mudahan kelupaan itu berguna untuk Anda sekalian. Carilah malam qadar itu dimalam ketujuh, kesembilan dan kelima” (HSB I/ 41). Agar Surat tanpa saksi-mata ini tampak kredibel sebagai wahyu, maka pakar Muslim berusaha mencari fakta-fakta fantastis untuk diusung sebagai mujizat bagi malam qadar yang dahsyat itu. Maka dibumbuilah suatu gejala alam yang diharuskan terjadi pada malam qadar. Dan muncullah tanda-tanda itu dalam beberapa Hadis, misalnya dalam HR.Muslim tercatat: “matahari yang muncul pada pagi hari itu putih tidak ada sinar”. Sebaliknya HR. Abu Daud berkata, “Matahari dipagi hari itu menjadi seperti bejana yang tanpa sinar, hingga naik” Ini sungguh absurd, karena tanda matahari itu (kalau ada) justru menjadi tanda yang kedaluarsa waktunya, sebab bukankah malam qadar itu hanya sampai terbit fajar? Dr.Quraish Shihab sportif menunjuk adanya perselisihan diantara sesama para ahli tentang kesahihan hadis-hadis yang menceritakan gejala alam lailatulqadar itu (Wawasan Al-Quran, p.544). Diatas semua keanehan dan kekacauan ini – yang tidak usah kita teruskan lagi — para sarjana Islam dipaksa menyerah terhadap satu “kontradiksi-mati” yang tidak bisa dijawabnya, yang mana memperlihatkan betapa ayat-ayat tentang lailatul qadar itu mustahil berwatak wahyu karena ayat pokoknya sendiri: “Sesungguhnya, Kami telah menurunkannya pada malam qadar” (ayat 1). Anda cukup bertanya sederhana: “Kapan wahyu itu mulai ditransfer dari Lauhul Mahfudz kepada Nabi, apakah setelah kenabiannya atau sebelumnya?”
Posted on: Tue, 24 Sep 2013 17:59:33 +0000

Trending Topics



stbody" style="min-height:30px;">
After watching that elderly lady roughed up in coast on
Todays daily lesson comes from Luke chapter 14 verses 25, and
Just a few days ago,16 villages were burned down in Nigeria and

Recently Viewed Topics




© 2015