Tren Investasi Sektor kelautan - TopicsExpress



          

Tren Investasi Sektor kelautan Mencemaskan ________________________________ JAKARTA, — Boleh-boleh saja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim potensi ekonomi sumber daya kelautan Indonesia mencapai US$65 miliar. Namun, bila berkaca pada realisasi investasi, justru terus mengalami penurunan tiap tahunnya. Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Sumber Daya Hayati Kelautan dan Perikanan serta Peternakan KKP Wiwik Dwi Saksiwi, mengatakan, realisasi investasi bidang perikanan budidaya dari penanaman modal asing (PMA) pada 2007 terdiri atas 5 proyek dengan nilai investasi US$24,7 juta dan di 2008 mengalami penurunan menjadi hanya US$2,4 juta dari 3 proyek. Sedangkan realisasi investasi perikanan budiidaya pada tahun 2009 kembali mengalami sedikit kenaikan menjadi US$5,1 juta dari 3 proyek dan di tahun 2010 mengalami peningkatan jumlah proyek menjadi US$16,5 juta dolar dari 16 proyek. Adapun di 2010 ini mulai terjadi investasi di perikanan tangkap sebanyak 2 proyek dengan investasi US$200 miliar. Kemudian, di tahun 2011 tersebut realisasi investasi di sektor perikanan tangkap mengalami kenaikan dengan tambahan jumlah proyek menjadi 4 proyek, namun justru tidak terdapat realisasi investasi. Dan sektor perikanan budidaya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi hanya US$8,3 juta meski jumlah proyek bertambah memenjadi 17 proyek. “Realisasi investasi di sektor ini terlihat jelas mengalami penurunan. Padahal, sektor pangan ini cukup besar. Dan di sektor perikanan ini menyumbang sebesar 6,48% terhadap PDB di tahun 2012 lalu,” ujar Wiwik. Wiwik menuturkan, makin minimnya investasi di sektor perikanan ini selain masih minimnya infrastruktur juga kurangnya dukungan pembiayaan dari perbankan. Selain itu, regulasi yang dibutuhkan juga tidak mendukung upaya untuk mengembangkan sektor ini, padahal potensinya sangat besar. “Untuk pembiayaan perbankan itu harus ada sertifikat agunan. Sebenarnya untuk petani dan nelayan itu tidak cocok dengan bank, tapi lembaga keuangan. Memang perlu ada lembaga keuangan khusus untuk sektor ini,” ujarnya. Pasalnya, selama ini para nelayan umumnya rata-rata mampu meminjam ke rentenir dengan bunga tinggi, asalkan bisa punya kapal. Sehingga sebenarnya mereka mampu untuk mendapatkan pembiayaan perbankan namun sistem perbankan di Indonesia yang tidak mendukung sektor ini. “Nah, ini perlu lembaga pembiayaan pada kelompok-kelompok mungkin, sehingga ini mungkin lebih mudah lagi. Jadi pemerintah perlu bentuk lembaga pembiayaan bukan bank untuk kembangkan sektor perikanan dan kelautan ini. Membantu nelayan-nelayan itu,” terang dia. Kesempatan sama,Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayatno mengatakan ,regulasi terkait perizinan investasi di bidang perikanan tangkap, pemprosesan dan pengolahan kerap menyulitkan dunia usaha untuk berinvestasi. “Ini harus dibenahi,” ujar Yugi. Yugi mencontohkan kemudahan investasi pada sektor ini di negara tetangga seperti Kamboja, Vietnam dan Thailand. Di negara-negara itu, dunia usaha diberikan keringanan, termasuk pada importasi peralatan. “Selain itu, infrastruktur di remote area juga disiapkan. Salah satu teman pengusaha di Pulau Seram (Maluku), harus menyiapkan sendiri jalan, listrik, dan lain-lain,” terang Yugi. Secara khusus, Yugi meminta pemerintah agar memperhatikan wilayah Indonesia Timur. Hal tersebut disebabkan potensi besar sektor kelautan dan perikanan yang dimilikinya. “Pemerintah pusat dan daerah harus dukung penuh. Jika infrastruktur baik, maka logistik pun akan baik dan tercipta efisiensi,” kata Yugi. KKP mencatatkan iindikator kinerja utama perikanan pada tahun 2013 ditargetkan memproduksi secara total sebanyak 18,49 juta ton dan tahun 2014 mendatang diharapkan bisa meningkat 17% menjadi 22,9 juta ton. Rinciannya, untuk perikanan tangkap sebanyak 5,4 juta ton tahun ini dan 5,5 juta ton atau naik 0,5% di tahun depan. Serta perikanan tangkap ditargetkan sebanyak 13 juta ton tahun ini dan 16,8 juta ton tahun depan atau naik 28,5%. Sedangkan nilai ekspor kita tahun ini ditargetkan US$5 miliar tahun ini dan US$6 miliar tahun depan. DUTA ONLINE
Posted on: Mon, 04 Nov 2013 01:01:25 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015