Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. 2 Timotius 2:15. Kelayakan itu bersifat pribadi dan sangat intim, sebab menjadi layak dihadapan Allah bukan sekedar seperti menjadi layak karena sebuah perjuangan dan kepintaran akal sehingga kita diterima untuk dapat bekerja pada sebuah perusahaan dengan jabatan yang tinggi sekalipun. Mengusahakan diri untuk menjadi layak di hadapan Allah berarti selalu berusaha untuk merendahkan diri dihadapan-Nya, dalam setiap waktu dan peristiwa, terlebih saat perjuangan hidup kita semakin menjulang tinggi, yang disaat itu pula kita perlu menoleh kebawah dan merelakan diri kita sepenuhnya untuk selalu mau mengulurkan tangan kita pada mereka yang teraniyaya beban hidup. Selalu berusaha agar dapat mengerti kerinduan hati Tuhan, dalam artian selalu mampu mengobarkan api cinta kasih kita untuk terus berperan aktiv menjadikan diri kita sebagai bahan percobaan dalam penelitian mengenai banyak kebenaran yang terhalang-halang oleh kelemahan daging, yang pastinya akan bertumbuh menjadi sangat murni melalui penderitaan. Kebenaran itu terkadang harus seperti ungkapan seorang anak kecil bisu yang hanya mampu menyatakan sesuatu yang ia tau dan ia ingini menggukan bahasa tubuh, yang kadang dapat dipahamai, kadang pula sukar untuk dimengerti. Karena kita yang lahir dengan sempurna tanpa cacat suatu panca indra kita, maka nyatakanlah kebenaran yang ada pada diri kita, walau pada akhirnya kita harus dibenci dan dianiyaya oleh dunia. Perhatikan sekeliling kita, dalam lingkup hidup kita, dalam lingkup pekerjaan kita, entah besar maupun kecil, entah mengancam entah terancam, nyatakanlah kebenaran itu dengan keyakinan penuh berdasarkan kebenaran yang sudah kita terima melalui pewartaan Injil sebagai jembatan dan pedoman dalam hidup kita untuk dapat sampai pada kelayakan kekal. Tuhan Menyertai perjuangan kita..
Posted on: Mon, 28 Oct 2013 10:03:48 +0000
Recently Viewed Topics
© 2015