Wapres Minta Pemerintah Daerah Dukung Kenaikan BBM Wakil Presiden Boediono meminta kepada para pimpinan daerah agar mendukung program penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), sehingga uang subsidi tidak salah sasaran. "Penyesuaian harga bahan bakar minyak tidak bisa dihindari lagi karena setiap tahun subsidi terus membengkak yang seharusnya bisa dberikan kepada yang lebih tepat," kata Boediono di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (8/6). Hal tersebut disampaikan oleh Wapres Boediono saat melakukan kegiatan silaturahim dengan sejumlah pimpinan daerah, tokoh masyarakat dan agama, serta para rektor perguruan tinggi se-Sumtera Barat. Boediono mengemukakan bahwa merupakan peran pimpinan daerah di semua tingkatan dalam mendukung penyesuaian harga BBM dan mereka diminta untuk mau ikut menyosialisasikan hal tersebut kepada warganya. "Saya yakin masyarakat Sumbar tidak akan melakukan kerusuhan karena sudah bisa menjaga perbedaann," kata Boediono. Wapres mengaku bahwa keputusan penyesuaian harga BBM tersebut memang lama dilakukan karena sebelumnya akan memilih sejumlah opsi yang ternyata kalau salah satu opsi dilakukan justru menyulitkan pengawasan pembelian BBM bersubsidi. Wapres juga menegaskan penyesuaian harga BBM tidak bisa ditunda lagi mengingat setiap tahun subsidi BBM besarnya sudah mencapai Rp 250 triliun. "Jumlah itu sangat besar dan sebaiknya dikompensasi untuk rakyat miskin dan agar tepat sasaran," kata Wapres menegaskan. Bentuk kompensasi penyesuaian harga BBM yang diberikan kepada masyarakat miskin, katanya, adalah jumlah penerima raskin ditambah, bantuan beasiswa untuk siswa miskin juga ditambah. "Semangatnya penyesuaian harga BBM ini adalah untuk mengembalikan subsidi kepada masyarakat miskin," kata Boediono menjelaskan. Dia juga berharap agar dengan adanya penyesuaian harga BBM dan pemberian kompensasi kepada masyarakat miskin itu, maka sasaran pemberian subsidi bisa tepat pada sasaran. Sumber: m.beritasatu/ekonomi/118442-wapres-minta-pemerintah-daerah-dukung-kenaikan-bbm.html
Posted on: Sat, 08 Jun 2013 10:41:19 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015