“ZONA WAKTU BARU TERDETEKSI”….. Hati ingat Allah, lihat - TopicsExpress



          

“ZONA WAKTU BARU TERDETEKSI”….. Hati ingat Allah, lihat fakta, berfikir lalu mencari rujukan penyelesaian di Al-Qur’an dan as-Sunnah. --------------------- Ada banyak dalil syar’i yang membuktikan bahwa wahyu Al-Qur’an pada pokoknya ditujukan kepada hati kita. Pertama, Al-Qur’an pertama kali diturunkan ke dalam hati. Kedua, Allah Ta’ala mengulang-ulang penyebutan lafal “hati” di dalam Al-Qur’an, dan Allah melabeli hati dengan sifat-sifat yang demikian banyak, yang tidak pernah dilabelkan kepada anggota-anggota tubuh lainnya. Sifat-sifat yang Allah lekatkan kepada “hati” jauh lebih banyak dari sifat-sifat yang Allah lekatkan terhadap anggota tubuh yang lain. Di antara sifat-sifat yang dilekatkan kepada “hati” tersebut terdapat sifat-sifat kebajikan dan terdapat pula sifat-sifat keburukan. Hal itu mengisyaratkan bahwa hati kita memiliki kecenderungan dan potensi untuk melakukan kebaikan maupun keburukan. arrahmah/ramadhan/mutiara-ramadhan-24-seni-tadabbur-al-quran-bagian-5.html LIHATLAH APA YANG TERJADI “ZONA WAKTU BARU TERDETEKSI”….. ini Zamanku bertanya; kepada budayawan, intelektual, cendkiawan, ahli hokum, ahli ekonomi; APAKAH KALAIAN MUSYARRI ‘[Yang menetapkan hUkum]? al-khilafah.org/2013/08/demokrasi-menjadikan-akal-sebagai.html LIHATLAH APA YANG TERJADI “ZONA WAKTU BARU TERDETEKSI”….. “Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Maidah 3) =al-khilafah.org/2013/08/pasca-2014-anggaran-belanja-pentagon.html =al-khilafah.org/2013/08/80-persen-warga-as-nyaris-jatuh-miskin.html =al-khilafah.org/2013/07/utang-nasional-as-ternyata-70-trilyun.html =al-khilafah.org/2013/07/kelaparan-makin-banyak-warga-as.html muslimdaily.net/artikel/studiislam/masa-depan-amerika-serikat-dunia-internasional-bergantung-pada-emas.html#.UfyWg6y_b1k Pelaksanaan redenominasi Rupiah sudah semakin dekat. Meski belum ada dasar hukumnya, BI sudah mensosialisasikan rancangan Rupiah baru. BI, sebagai entitas di luar Pemerintahan RI, memang memiliki kebebasan penuh mengambil keputusan kebijakan moneter, yang tidak dapat dihalangi oleh pemerintah dan DPR. Para pejabat BI sedang meyakinkan masyarakat bahwa redenominasi berbeda dengan sanering. Bahwa penghilangan tiga angka 0 pada Rupiah tidak mengubah nilai tukarnya. ---------------- Benarkah klaim BI tersebut? ---------------- Redenominasi adalah teknik baru para bankir dalam merekalibrasi mata uang. Langkah ini dilakukan karena dua alasan (1) inflasi atau (2) devaluasi. Atau, kalau bukan karena keduanya, karena alasan geopolitik tertentu. Ini terjadi, misalnya, ketika berbagai bankir di Eropa bersepakat untuk memiliki mata uang regional Euro, yang mengharuskan tiap negara Uni Eropa merekalibrasi mata uang nasional masing-masing. Bila redenominasi itu dilakukan karena inflasi, maka ada dua variasi, yaitu hiperinflasi atau inflasi sangat tinggi dalam tempo singkat, atau inflasi kronis, yaitu inflasi yang terus-menerus terjadi dalam waktu panjang. Secara teknis redenominasi mata uang nasional adalah rekalibrasi mata uang suatu negara dengan cara mengganti currency unit mata uang lama (yang berlaku) dengan mata uang yang baru, yang dipakai sebagai 1 unit mata uang. Bedanya dengan devaluasi adalah pada yang terakhir ini unit rekalibrasinya adalah mata uang asing, umumnya dolar AS. Kalau inflasinya sangat besar, maka rasioanya juga akan besar, bisa kelipatan 10, 100, 1000, atau lebih besar lagi. Dalam hal ini, proses itu lalu disederhanakan, dan disebut sebagai “penghilangan angka nol”. Dalam hal Euro rekalibrasi dilakukan atas berbagai mata uang nasional terhadap satu mata uang tunggal baru, yaitu Euro. ---------------- Nasib Rupiah ---------------- Sepanjang umurnya yang 68 tahunan Rupiah sudah mengalami berkali-kali rekalibrasi. Yang dicatat dalam buku sejarah di sekolah adalah saat rezim Orde Lama pada 31 Desember 1965, memangkas nilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Istilah yang populer untuk peristiwa ini adalah sanering. Penyebabnya adalah hiperinflasi. Sesudah Orde Lama jatuh, selama kurun pemerintah Orde Baru, Rupiah juga mengalami berkali-kali rekalibrasi, dengan istilah berbeda, yakni devaluasi. Dalam beberapa tahun awal keberadaan Republik Indonesia Rupiah juga sudah mengalami beberapa kali rekalibrasi. Begitu Indonesia diakui kemerdekaannya, 1949, Rupiah dipatok sebesar 3.8 per dolar AS. Sesudah melorot sampai Rp 11.4 per dolar pada 1952 (saat ORI diganti menjadi Uang Bank Indonesia), dan terus melorot sampai Rp 45, melesat menjadi Rp 0,25 pada 1965, berkat sanering Soekarno. Selama Orde baru, atas desakan IMF dan Bank Dunia Rupiah didevaluasi pada Maret 1983, sebesar 55%, dari Rp 415 per dolar AS menjadi lebih dari Rp 600 per dolar AS. Rupiah, kembali atas tekanan IMF dan Bank Dunia, didevaluasi lagi pada September 1986, sebesar 45%, menjadi sekitar Rp 900 per dolar AS. Dari waktu ke waktu nilai tukar Rupiah terus mengalami depresiasi sampai mencapai angka sekitar Rp 2.200 per dolar AS sebelum ’Krismon’ 1997. Nilai Rupiah kemudian ’terjun bebas’ pertengahan 1997, dan sejak itu terus terombang-ambing – lagi-lagi atas kemauan IMF dan Bank Dunia - dalam sistem kurs mengambang (floating rate), dengan titik terendah yang pernah dicapai sebesar Rp 16.000 per dolar AS, di awal 1998, dan saat ini fluktuatif di sekitar Rp 9.500-Rp 10.000 per dolar AS. Jadi, munculnya gagasan untuk rekalibrasi Rupiah kali ini, dengan cara redenominasi melalui penghilangan tiga angka nol-nya, yakni mata uang Rp 1.000 menjadi Rp 1, penyebabnya tiada lain adalah inflasi kronis. Secara substansial, tentu saja, tidak ada bedanya antara redenominasi dan devaluasi. Keduanya hanya bermakna bahwa mata uang Rupiah kita semakin kehilangan daya belinya. Kongkritnya masyarakat Indonesia semakin hari semakin miskin. Dalam dua tahun terakhir saja, sejak isu redenominasi dilontarkan 2010 lalu, dibandingkan saat ini (2013), kalau diukur dengan nilai telor ayam saja, Rupiah telah kehilangan lebih dari 25% daya belinya. Dua tahun lalu Rp 100.000 mendapatkan 7 kg telor ayam, hari ini cuma 5 kg. Tidak ada bedanya apakah Rupiah itu diberi lima angka 0 (Rp 100.000) ataukah digunduli hanya dengan dua angka 0 (Rp 100 hasil redenominasi). Daya belinya sudah tergerus 25% dalam dua tahun. -------------------------------- Penghilangan angka nol itu sejatinya dilakukan karena dua alasan. >Pertama, alasan teknis, kerepotan dalam berbagai aspek pengelolaan mata uang dengan angka nominal besar. >Kedua, alasan psikologis atau tepatnya psikis, karena pada titik tertentu masyarakat tidak akan bisa manerima harga dengan nominal yang sangat besar. ===Tetapi, tujuan mendasarnya, adalah menutupi kegagalan mata uang kertas untuk mempertahankan daya belinya. Redenominasi hanya menyembunyikan penyakit sejatinya, yaitu depresiasi.==== Penyakit inflasi (akut atau kronis) atau tepatnya penurunan daya beli mata uang kertas (depresiasi) bukan cuma diderita oleh Rupiah. Semua mata uang kertas mengalaminya. Dolar AS telah kehilangan daya belinya lebih dari 95% dalam kurun 40 tahun. Euro, hasil rekalibrasi geopolitis, yang konon merupakan mata uang terkuat saat ini, dalam sepuluh tahun terakhir, kehilangan sekitar 70% daya belinya. Rupiah? Lebih dari 99,9% daya belinya telah lenyap dalam 65 tahun ini. Maka, fungsi rekalibrasi sebenarnya hanyalah untuk menutupi cacat bawaan uang kertas ini. Hingga publik tidak merasakan bahwa dalam kurun 68 tahun Indonesia merdeka, kita telah dipermiskin sebanyak 275 ribu kali! Rekalibrasi mata uang kertas adalah senjata utama para bankir untuk mengelabui masyarakat atas kenyataan ini. Dalam kurun sepuluh tahun terakhir ini saja belasan mata uang berbagai negara direkalibrasi: Turki, Siprus, Slovakia, Romania, Ghana, Azerbeijan, Slovenia, Turkmenistan, Mozambique, Venezuela, dll. Yang paling spektakuler, tentu saja, adalah dolar Zimbabwe, yang dalam kurun lima tahun terakhir mengalami tiga kali (2006, 2008, dan 2009) ***redenominasi, dengan menghapus total 25 angka nol pada unit mata uangnya! Toh gagal juga, ****yang berakhir dengan tidak dimilikinya mata uang nasional Zimbabwe, dan kini menerima dolar AS sebagai mata uang mereka! Seharusnya BI, dan juga pemeerintah, tidak melakukan redenominasi, tapi mencegah inflasi. Redenominasi justru hanya mengelabui masyarakat dan menyembunyikan inflasi ini. Salah satu caranya adalah masyarakat diberi pilihan atas alat tukar yang tidak bisa disanering, didevaluasi atau diredenominasi, artinya tidak dapat dimanipulasi oleh siapa pun, bukan cuma oleh bank sentral atau IMF, yakni alat tukar yang memiliki nilai intrinsik. Pilihan terbaik untuk itu adalah dinar emas atau dirham perak, yang kini mulai beredar luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pada Januari 2013 dinar emas dan dirham perak, termasuk yang beredar di Indonesia telah mulai berlaku sebagai alat tukar internasional, dengan kurs tunggal. muslimdaily.net/artikel/studiislam/masa-depan-amerika-serikat-dunia-internasional-bergantung-pada-emas.html#.UfyWg6y_b1k Mata uang tunggal Islam ini berada di bawah regulasi World Islamic Mint. Setidaknya saat ini ada lima seri Dirham dan Dinar, yaitu Pemerintah Kelantan, Kesultanan Sulu, Kesultanan Kasepuhan, Kesultanan Ternate, dan Amirat Indonesia. [muslimdaily.net/opini/opini/redenominasi-hanya-akal-akalan-bankir-mengelabui-masyarakat.html#.Ufya36y_b1k] ----------------------------------------------- eramuslim/suara-langit/undangan-surga/islam-adalah-agama-untuk-realitas.htm#.UfyRcKy_b1k al-khilafah.org/2013/01/sistem-administrasi-pro-rakyat.html al-khilafah.org/2013/06/kewajiban-mengamalkan-islam-secara-utuh.html ----------------------------------------------- JANJI ALLAH SWT: arrahmah/kajian-islam/islam-akan-tetap-menang-dengan-atau-tanpa-kontribusi-dan-peran-serta-kita.html “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih di antara kalian, bahwa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia benar-benar akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka —sesudah mereka berada dalam ketakutan— menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah Aku tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun. Siapa saja yang kafir sesudah janji itu, mereka itulah orang-orang yang fasik”. (An-Nuur: 55) Secanggih apa pun kemampuan tipu daya dan konspirasi orang-orang Yahudi, =akhirzaman.info/yahudi/zionis/2146-agenda-2025-yahudi-illuminatifreemasonary-melenyapkan-indonesia-dan-pakistan.html muslimdaily.net/artikel/studiislam/peran-islam-banyak-dipinggirkan-dalam-penulisan-sejarah-di-indonesia.html#.UfyWT6y_b1k =arrahmah/news/2013/08/01/khutbah-idul-fithri-1434-h-nestapa-umat-islam-dalam-tipuan-demokrasi.html =muslimdaily.net/opini/specialfeature/republik-ultra-liberal-a-nasionalis-pemerintah-dikendalikan-asing.html#.UfyWCay_b1k mereka tetap tidak mampu mengalahkan fitrah manusia. yakni, fitrah yang didalamnya terdapat keimanan terhadap keberadaan tuhan, meskipun kadang tidak dapat mencapai pengetahuan tentang Tuhan yang Haq dengan sifat-sifatNya yang Haq. Juga kadang tersesat karena tidak mentauhidkan kekuasaan Tuhan dalam kehidupannya. Sehingga, ia pun mendapatkan status musyrik dan kafir karenanya. Namun, sebagian orang ada yang rusak fitrahnya, dan perangkat penerimaan serta tanggapan fitrahnya telah rusak pula. Jiwa-jiwa seperti ini sajalah yang dapat dipengaruhi oleh tipu daya Yahudi, yang bertujuan menghapuskan keberadaan Allah dari diri mereka. Tapi, jiwa-jiwa yang rusak fitrahnya ini, tetaplah akan menjadi barang langka dalam lingkup umat manusia secara keseluruhan sepanjang sejarah. Orang-orang ateis yang sebenarnya, di atas muka bumi, saat ini hanyalah berjumlah beberapa juta orang saja- di Rusia maupun Cina dari ratusan juta orang rakyat mereka yang dipimpin dengan tangan besi. Padahal, mereka telah berusaha keras selama lebih dari empat puluh tahun untuk mencabut keimanan ratusan rakyat mereka dengan segenap perangkat pendidikan dan media massa. -------- Orang-orang Yahudi hanya berhasil dalam bidang lain. Yaitu, mengubah agama menjadi hanya sekedar spiritualitas dan ritual kosong. Mereka mencampakkan ajaran-ajaran agama dari realitas kehidupan. Sambil memberi kesan kepada orang-orang yang mempercayai agama bahwa mereka tetap berada dalam keimanan kepada Allah, meksipun ada tuhan-tuhan kecil yang menyusun aturan bagi kehidupan mereka, selain Allah! usaha mereka itu akhirnya benar-benar dapat menghancurkan kemanusiaan, meskipun manusia tetap menyangka bahwa mereka masih beriman kepada Allah. Mereka terutama membidikkan rencana jelas itu kepada Islam, sebelum seluruh agama lainnya. Pasalnya, mereka mengetahui dari sejarah mereka seluruhnya bahwa mereka hanya dapat dikalahkan oleh agama Islam, ketika agama ini aktif mengatur kehidupan. Sementara mereka dapat mengalahkan dan memperdayakan pemeluk Islam, selama kaum muslimin tidak menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan mereka, meskipun mereka tetap merasa sebagai orang Islam yang beriman kepada Allah. Upaya membius manusia dari keberadaan agama ini, dengan mengatakannya bahwa agama pada dasarnya tidak ada dalam kehidupan manusia, adalah sesuatu yang menjadi keniscayaan agar konspirasi kotor mereka itu berhasil. Sehingga Allah membangkitkan manusia dari keterbiasaan mereka! Orang-orang Yahudi-Zionis dan orang-orang Nasrani-Salibis telah kehilangan akal menghadap agama kita di wilayah Islam yang luas ini, baik di Afrika, Asia dan Eropa. Mereka telah berputus asa untuk mengubah pemeluk agama ini menjadi ateis, melalui pelbagai aliran materialis. Mereka juga telah berputus asa untuk mengubah kaum muslimin menjadi pemeluk agama lain, melalui jalan misionarisme maupun kolonialisme. Karena fitrah manusia itu sendiri merasa asing dan menolak ateisme, bahkan di kalangan orang-orang pagan sendiri, apalagi kaum muslimin. Agama manapun tidak ada yang dapat merebut hati seseorang yang telah mengenal Islam, meskipun itu hati orang yang mengenal Islam melalui warisan nenek moyang. Akibat keputusasaan mereka terhadap agama ini, maka orang-orang Yahudi-Zionis dam Nasrani-Salibis mengubah taktik mereka dalam menghadapi Islam. Jika dulu mereka menghadapi Islam melalui konfrontasi langsung melalui jalan komunisme atau misionarisme, kini mereka menggunakan cara lain yang lebih keji dan taktik lain yang lebih canggih. BAC DETAIL ; remdec.co.id/drupal/id/lapak/8c644487a5e9c9c3e598ffd322181c83 Yaitu mereka mendirikan pelbagai lembaga dan LSM di wilayah-wilayah Islam yang menampilkan simbol-simbol Islam, mengakui akidahnya, dan tidak menolak agama Islam ini secara total. Kemudian, dengan tampilan yang menipu itu, lembaga-lembaga tersebut menjalankan seluruh program yang dirancang oleh konferensi-konferensi misionaris dan protokol-protokol Zionis, yang sebelumnya tidak dapat dilakukan oleh mereka secara langsung, dalam waktu yang lama sekali. Lembaga-lembaga atau LSM itu menampilkan diri dengan mengangkat bendera Islam, atau setidaknya mengatakan penghormatan mereka terhadap agama. Padahal, kenyataannya mereka mengkampanyekan ajaran yang bertentangan dengan agama Allah. mereka mencampakkan syariat Allah dari kehidupan, menghalalkan apa yang diharamkan Allah, menyebarkan pola pandang dan nilai-nilai materialisme tentang kehidupan dan akhlak yang tidak islami, menggerakkan seluruh media massa untuk menghancurkan nilai-nilai akhlak Islam, dan mencampakkan segenap ajaran dan kecenderungan agamis. Selain itu, mereka menjalankan seluruh program yang digariskan konferensi-konferensi misionaris dan protokol-protokol para pemimpin zionis. Yaitu, keharusan mengeluarkan wanita muslimah dari rumah ke jalan-jalan. Kemudian menjadikannya sebagai fitnah bagi masyarakat, dengan slogan perkembangan, kemodernan, dan produktifitas. Sementara itu, jutaan tangan pekerja di negara-negara tersebut menjadi pengangguran dan tidak mendapatkan pekerjaan yang layak! Kemudian mereka mempermudah perangkat perusak moral, serta mendorong kaum pria dan wanita untuk berbaur dalam lapangan pekerjaan dan perkumpulan. =Semua itu mereka lakukan tetapi, mereka tetap mengklaim diri mereka sebagai umat Islam dan menghormati akidah Islam! Sementara masyarakat umum pun menyangka bahwa para pendusta hidup dalam masyarakat muslim, dan mereka juga masih menjadi orang Islam! Pasalnya, dalam pikiran masyarakat itu, bukanlah orang-orang yang saleh dari mereka tetap menjalankan shalat dan shaum? Sedangkan, tentang apakah haakimiah hanya bagi Allah atau bagi pelbagai macam tuhan, maka masyarakat telah tertipu oleh gerakan salibis, zionis, misionaris, kolonialis, oritentalis, dan pelbagai media massa propagandis, yang menyatakan bahwa hal itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama. Selain itu, kaum muslimin juga tertipu dengan pendapat bahwa mereka tetap terus menjadi muslim dan berada dalam naungan agama Allah,[ arrahmah/news/2013/08/03/ustadz-arifin-ilham-amalkan-terjemah-quran-kemenag-umat-islam-bisa-jadi-teroris.html ]meskipun seluruh kehidupan mereka dilakukan berdasarkan pola pandang, nilai, hukum, dan aturan-aturan yang bukan berasal dari agama Islam! =Untuk memperhebat tipuan dan penyesatan mereka itu, dan untuk makin menutupi peran Zionisme Internasiolisme dan Salibisme Internasional dalam konspirasi ini, maka mereka pun menciptakan pelbagai peperangan da permusuhan dalam pelbagai bentuk, antara mereka dan lembaga atau LSM-LSM yang mereka dirikan itu. LSM-LSM itu mereka jamin keberlangsungan hidupnya dengan cara sokongan materiil dan immateriil. Mereka jaga dengan kekuatan yang terang-terangan maupun tersembunyi. Mereka siapkan pena-pena para pakar mereka remdec.co.id/drupal/id/lapak/8c644487a5e9c9c3e598ffd322181c83 untuk membantu dan menjaganya secara langsung! Perang buatan dan permusuhan teatrikal itu mereka lakukan agar tipuan mereka makin halus tak kentara. Juga untuk menjauhkan kecurigaan masyarakat umum dari para agen mereka yang menjalankan program-program jahat yang sebelumnya tidak dapat mereka lakukan sendiri selama tiga abad atau lebih. Misalnya, program penghancuran nilai-nilai dan akhlak serta mencampakkan akidah dan pola pandang Islam. . ["Jawabannya tidak lain kembali ke Pancasila. Jadi, ini bukan kami yang mengada-ada," jelas Ravik. menkokesra.go.id/content/pancasila-diajarkan-kembali-ke-uns ] Mereka menelanjangi umat Islam di wilayah yang amat luas ini, dari sumber kekuatannya yang utama. Yaitu, berjalannya kehidupan mereka berdasarkan ajaran dan syariat Islam. Mereka menjalankan rencana-rencana besar dan jahat yang telah digariskan oleh protokol-protokol zionis dan hasil konferensi-konferensi misionaris. Semua itu mereka lakukan di tengah kealpaan masyarakat muslim! Jika setelah itu ada suatu wilayah yang tetap bertahan dan tidak jatuh dalam tipuan kotor mereka-tidak tunduk terhadap biusan agama palsu dan perangkat-perangkat keagamaan yang digunakan untuk mengubah-ubah ajaran Islam itu sendiri, menolak penamaan kekafiran sebagai Islam dan menolak penamaan kefasikan, kebejatan, dan amoralitas sebagai perkembangan, kemajuan dan pembaruan-maka segera mereka ciptakan perang fisik yang hebat di wilayah tersebut. Mereka lontarkan segenap tuduhan kotor kepada wilayah itu, dan mereka lumat wilayah itu sehancur-hancurnya. Sementara kantor berita internasional dan media massa internasional diam seribu bahasa, seperti orang bisu, tuli dan buta! Sementara orang-orang Islam yang saleh namun picik pandangannya, melihat peperangan itu sebagai peperangan pribadi atau suku, yang tidak ada hubungannya dengan peperangan kekuatan luar terhadap agama Islam. Sehingga, mereka –bagi mereka yang memiliki fanatisme agama dan akhlak Islam- menyibukkan diri dalam kebodohan mereka dengan mengingatkan masyarakat terhadap pelanggaran dan kemungkaran-kemungkaran kecil. Setelah itu, mereka menyangka telah melaksanakan kewajiban mereka secara sempurna, dengan bermodal teriakan-teriakan parau mereka itu. Padahal, pada realitasnya, agama secara keseluruhan sedang dilumat habis-habisan dan dihancurkan dari dasarnya. Sementara kekuasaan Allah sedang dirampok total oleh para pencoleng, dan para taghut ‘tiran’- yang Allah perintahkan agar kita kafir terhadap mereka-menjadi penguasaan kehidupan manusia secara total tanpa tanding! Melihat kebehasilan strategi dan taktik mereka itu, orang-orang Yahudi-Zionis dan Nasrani-Salibis akan bertepuk tangan dengan keras dalam kegembiraan. Padahal, sebelumnya mereka berputus asa dan kehilangan akal untuk menghabisi agama ini dengan gelombang ateisme atau gerakan misionaris, dalam waktu yang lama. Namun, harapan kita kepada pertolongan Allah lebih besar. Keyakinan kita kepada agama ini lebih mendalam. Mereka boleh saja membuat strategi, tipu daya, dan konspirasi yang canggih, namun Allah akan mengalahkan semua strategi, tipu daya, dan konspirasi mereka itu. Allah berfirman: “dan Sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar Padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. dan Sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap Karenanya. karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-raaul-Nya; Sesungguhnya Allah Maha perkasa, lagi mempunyai pembalasan. (Ibrahim: 46-47) al-balad-iqrobuletin.blogspot/2011/04/tipu-daya-zionis-dan-salibis.html -------------------------------------- RENUNGI INI; eramuslim/oase-iman/bisikan-hati-ketika-berwudhu.htm#.UfyRHay_b1k ZONA WAKTU BARU TERDETEKSI”…..UNTUK AKU SATU DIANTARA JUTAAN PENGKIBAR PANJI HITAM BERTANYA; “ Apakah bangsa yang mayoritas beragama Islam ini tahun 2014 mau melahirkan musyarri’?” =madina.co.id/index.php/home/berita-utama/10993-persiapan-pemilu-2014-parpol-merajuk-minta-dana-kampanye-naik- neraca.co.id/harian/article/13411/Anggaran.Kampanye.Caleg.Sekitar.Rp4.miliar =harianterbit/2013/03/16/wow-dana-pemilu-2014-rp16-triliun/ ----------------------- harianterbit/2013/04/30/waspadai-dana-asing-di-pemilu-2014/ =suara-media/2011/05/mengusut-duit-amerika-serikat-26-juta.html
Posted on: Sat, 03 Aug 2013 14:33:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015