dv 7 “aisshhhh~~” kyuhyun mengacak-acak rambutnya yang memang - TopicsExpress



          

dv 7 “aisshhhh~~” kyuhyun mengacak-acak rambutnya yang memang sudah berantakan. “ara araaaa~ semoga kau cepat tinggi nona ice” dia mengalah dan mulai memakan steaknya dengan menyingkirkan semua sayuran ke piringku. “ya!” aku protes karna piringku sudah terlalu penuh. “wae? Agar kau cepat tinggi dan lebih berisi lee suri!” dia berbicara dengan mulutnya yang penuh. Aku kembali melahap semua sayuran dan daging di piringku, hingga tersisa 3 batang brokoli dan 2 potong wortel. Aku menusuk sayuran itu dengan garpu lalu menyodorkannya ke kyuhyun. “shireooo!” kyuhyun menjauhkan wajahnya agar tidak memakan benda yang menjijikan ini menurutnya “ini dari tanganku, rasanya akan berbeda” aku makin menyodorkan ke mulutnya “ya!” “wae? Pwalli!!” aku menahan lehernya agar tidak mundur lagi, dan berhasil!!! Dia mengunyah sayuran-sayuran itu perlahan dengan wajah yang penuh penderitaan dan tentu saja hanya wajah kemenangan yang aku pamerkan pagi ini. Rasakan kau cho kyuhyun! ** “aku tidak pulang mungkin 3 hari” kyuhyun sudah bersiap dengan tas besarnya di depan tangga. “lalu?” aku duduk di sofe membetulkan sepatuku. “kau berani sendirian?” “berani” “tidak takut? Sedikitpun?” “untuk apa? Ini masih seoul, bahasanya pun aku mengerti.. apa yang di khawatirkan?” aku tinggal di negri eiffel hanya berdua dengan kolega appa saat aku baru umur 13 tahun dengan bahasa yang masih tidak kumengerti dan hasilnya aku hidup sampai sekarang. Apa lagi di seoul yang bahasanya saja sudah di luar kepalaku, ck! “kau pasti akan merindukanku lee suri” aku refleks melihat dia yang bersender pada dinding dengan gaya angkuhnya dan smirk smile nya. Sejak kapan dia jadi begitu membanggakan dirinya? Aku menaikan alisku mendengar kata-katanya itu. “baik. Kau tidak akan merindukaku!” kyuhyun meralat kalimatnya begitu melihat ekspresiku. Sebenarnya aku pasti merindukannya, tapi ini hanya 3 hari. Kami bahkan pernah melewati 6 tahun tanpa berkomunikasi dan melihat dengan jarak dekat, pasti tidak akan ada apa-apa selama 3 hari. Sore ini kami sudah di sibukan dengan pekerjaan masing-masing, kyuhyun kembali manggung dengan super junior dan aku sibuk dengan projek iklan ku. Biasanya handphoneku akan berdering 30 menit sekali, dan semuanya telphone dari kyuhyun. Tapi malam ini sudah 3 jam kyuhyun tidak menelphone untuk mencerewetiku. Aku duduk di depan meja ku setelah selesai pemotretan artis-artis YG entertaiment malam itu. Memuta-mutar handphone ku yang belum berdering, ck! Handphone ku yang rusak sehingga tidak ada sinyal? Atau kyuhyun yang handphonenya rusak? Atau dia sedang sibuk? Atau dia sedang dengan perempuan lain? Ah~~ rasanya pilihan terakhir paling tidak mungkin terjadi. Pukul 11 malam aku kembali dengan taxi, aku berhenti di depan rumah yang kyuhyun buatkan untuk ku menggunakan uangnya sendiri. Memandangi rumah berarsitektur modern minimalis dengan banyak bentuk persegi panjang yang menonjol keluar. Taman kecil dengan lampu-lampu indah menghiasi sudut-sudut pekarangan kami, dengan pemandangan terbaik di kota seoul pada malam hari. Pria itu rupanya punya daya ingat yang kuat juga. Tanpa sadar segaris senyuman terlukis di wajahku malam ini. Aku berjalan memasuki rumah ini, sepi. Walaupun indah, tapi jika tidak ada bocah tengik itu rumah ini terasa kosong dan hampa, udara lembab menjalari setiap lekuk rumah ini. Cepatlah kembali bocah tengik! Kyuhyun POV Aku berjanji akan kembali dalam 3 hari, tapi schedul yang menumpuk memaksaku untuk tetap berada di dekat member lainnya. Ini malam ke-4 aku meninggalkan suri ku sendirian. “kau tidak pulang?” sungmin hyung bertanya saat aku ikut masuk ke dorm super junior, ini sudah pukul 4 pagi dan besok kami memiliki schedul pukul 7 pagi. Tidak akan terkejar waktunya, suri pasti mengerti. ‘sudah tidur? Baik-baiklah jangan sampai tubuhmu menciut begitu aku kembali’ aku mengirimi pesan singkat ke gadisku. Aku pasti menggangunya jika aku menelphone nya, padahal aku ingin memastikan dia masih tau cara bernafas dengan benar. Ck~ “kyuhyun ah, kenapa kau baru kembali ke dorm eo?” tanya hyukjae penuh selidik. sepertinya member yang lain belum di beri tahu oleh manajer maupun sungmin hyung. Belum sempat aku menjawab pertanyaannya dia kembali melanjutkan bicaranya “..sungmin ah, adik mu cantik juga haha” member lain ikut tertawa mendengar itu. “ya! Hyukjae ah dia gadisku” aku diam di depan pintu kamarku dan menatapnya penuh dendam, member lain yang tadinya tertawa jadi hening dan menunduk lalu menghambur ke kamar mereka masing-masing. “kaja-kaja kajaaa~” sungmin hyung menarik ku ke kamar agar tidak terjadi hal yang lebih buruk. Aku membaringkan tubuhku di kasur yang dulu sangat nyaman tapi sekarang sudah sangat tidak nyaman, alasannya hanya karna tidak ada gadisku yang tidur di sisi kiri ranjang. Aku memiringkan posisi tubuhku ke kiri. Tidak terlihat sosok yang selama ini jadi paru-paru kiri ku, tidak ada aroma vanilla yang mematikan. Aku ingin kembali ke rumah dan menghirup aroma nya dalam-dalam. Bahkan hari ulang tahun ku pun dia rela membuatkan kue nya tengah malam dan memberikan kejutan saat aku terbangun keesokan paginya. *Hari ini ulangtahun ku, dan suri masih tidur di pelukanku seperti pagi-pagi pada umumnya. Pagi ini aku menikmati wajah dinginnya, jarang aku mendapat moment seperti ini. Biasanya aku bangun dan memergoki suri yang memandangi wajahku dengan tatapan dinginya bahkan saat mata kami beradu. Aku masih melihat wajah gadisku ini, secara fisik dia berubah drastis, dulu rambutnya selalu di biarkan berantakan, matanya jauh lebih kosong, kulitnya pucat dan dia gadis kecil. Sekarang dia bertambah tinggi, lekuk-lekuk di tubuhnya sudah terbentuk, rambutnya tidak pernah terlihat berantakan biarpun dia tidak menyisir setiap waktu, kulitnya lebih berseri walaupun masih pucat, dan mata yang ku suka kini bisa lebih banyak berbicara. Tapi kepribadiannya benar-benar tidak ada yang berbeda tetap ‘dingin’. Suri membuka matanya secara tiba-tiba, dia menatap mataku dalam “mandilah” suri menyuruhku mandi, aku menurut saja. Memang apa yang akan aku lakukan? Setelah selesai mandi suri sudah hilang dari kamar, aku berjalan memeriksa setiap ruangan. Kamar baca kosong, kamar mandi juga kosong, dapur pun bersih. Aku menaiki tangga menuju atap rumah kami dan benar saja, dia sedang terjongkok membelakangi pintu masuk. Saat aku menutup pintu dia langsung menoleh “ya!! Mengapa cepat sekali mandinya??” suri menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya. “wae?” aku tertawa kecil melihat tingkah gadisku yang panik. “berbaliklah, nanti aku beri tahu jika selesai” Aku menurut saja perintahnya dan menghadap tembok menunggunya selsai dengan pekerjaannya. Sekitar 5 menit dia baru menyuruhku berjalan mundur lalu berbalik. Aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, hanya saja lebih baik berpura-pura itu lebih baik haha. “whooaa~” aku berusaha berakting sebaik mungkin ketika melihat cake sederhana, sup rumput laut dan kopi. “ckck~ aktingmu sangat buruk cho kyuhyun!” ahaha aku tertangkap basah saat ini dan hanya garukan kepala yang aku lakukan. Aku mecolek cake itu dan rasa keju itu pecah di dalam mulutku menjalar ke setiap inci lidah dan turun dengan mulus ke lambungku. Lembut sekali. “siapa yang membuatnya?” “aku” “kau? Lee suri? Kau yang membuatnya?” yang ku tahu suri hanya jago membuat makan kesukaannya, sejak kapan dia suka cheese cake? Suri hanya mengangguk. “sejak kapan kau suka cheese cake?” aku bertanya “mmhh~ sejak kau bilang kau suka cheese cake buatan penggemar taiwan mu” “haha, apa kau cemburu aku memuji masakan perempuan lain?” Suri menutup wajahnya yang memerah dan mengangguk pelan dan tanpa basa-basi aku tertawa hingga memecah keheningan kota pukul 6 pagi. “yaa!” suri membentakku bukannya berhenti aku makin tertawa, kebiasaanku pun dia sudah paham ‘aku tidak bisa menahan tawa apapun momentnya’ Akhirnya pagi ini kami duduk di atap bersender pada bangku kecil dengan sendok di masing-masing tangan kami dan mulai menyendoki cheese cake buatannya hingga benar-benar bersih. “cheese cake nya enak, dan makin enak karna kau yang membuatnya” aku tersenyum dengan pandangan tetap lurus tanpa melihat matanya tapi tetap sesekali aku melirik. “tentu saja” kami hanya tersenyum kecil lalu menikmati udara pagi ini.* Aku terbangun karna ada badan besar yang menindih tepat di atas perutku “aarrgghhh~~” aku berusaha bangkit dan mendorong tubuh milik shindong. “ya! Ka!” aku terus berontak tapi hyukjae malah menindihku juga. “ya!!!! Ku bunuh kalian” aku berusaha bangkit tapi ryeowook mengambil handphone ku yang kuletakan di meja samping kasurku. “ya! Apa yang kau lakukan!!” aku melempar bantalku tepat mengenai wajahnya.
Posted on: Mon, 12 Aug 2013 04:32:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015