erkara Hati Yang Tak Utuh Ini adalah fase-fase yang biasa - TopicsExpress



          

erkara Hati Yang Tak Utuh Ini adalah fase-fase yang biasa manusia lalui ketika hatinya serasa tak utuh kembali. 1. PECAH Awalnya tenang-tenang aja.. namun tiba-tiba tak ada angin, tak ada hujan si doi bilang.. “Kita perlu bicara..” Nah! Itu udah berarti lampu merah dalam hubungan kamu.. Dan biasanya akan dilanjutkan dengan kalimat “Kita udah ga cocok lagi.. Rasanya cerita kita cukup sampai disini..” Lalu saat kamu bertanya kenapa? Muncul alasan seperti ini … “Kamu udah berubah… Kamu ga kayak dulu lagi…” “Sebenernya Aku masih sayang kamu.. Tapi sebagai adik atau temen…” “Kamu terlalu baik untukku,.,,” “Kamu tanya kenapa??? Masih tanya kenapa?? Selama ini kamu ga follow @sobat_loversh , @felixsiauw dan @Gaultapi_Islamy ?! “ “Aku maunya nikah,, Ga mau pacaran lagi..” “Udah Putusin Aja…” Biasanya pihak yang patah hati akan sok kuat dan sok tangguh. Masang ekspresi seolah-olah.. “Hei, Im Fine!” Tapi dalah hati mulai menjerit merana.. Sesaat gengsi menjadi raja dan menyelimuti kulitmu. Akhirnya kamu hanya diam, kehabisan kata-kata, tak bisa bersuara.. 2. REMUK Saat dimana semua kesedihanmu mencair. Hal yang lazim dilakukan adalah mojok sendiri di kamar sambil menekuk kaki dan menenggelamkan wajah disana. Semua terasa berbeda di fase ini. Jadi ga nafsu makan, tidur ga enak,. Serasa ada lubang yang begitu dalam hasil dari renggutan paksa si dia. Saat ini adalah saat dimana kamu menyadari harapan yang sempat kalian bangun bersama hanya menguap saja menjadi angan tanpa sisa. Hal tersebut mencapai puncaknya ketika kesepian dan kengen mulai kompak datang berdua. Mendatangimu, dan menggodamu untuk stalking si mantan. Kepoin apa yang dia lakukan pasca PECAH. Namun bukannya menolong, itu justru menambah tinggi dosis kesakitanmu.. Kepo bersahabat erat dengan sakit hati… Menyakitkan memang. Makanya mungkin sebenarnya bukan gak bisa move on, tapi mungkin kamunya aja yang kesepian. Coba pikir lagi. 3. LUBER Fase ini sebenernya dilakukan siapapun, cowo maupun cewe.. Saat dimana kamu mencari sepasang telinga untuk mendengar keluh kesahmu. Saat dimana kamu sebenarnya hanya butuh di dengarkan. Bukan diceramahi balik seolah-olah kamu adalah siswa yang tidak membawa topi saat upacara hari senin. Di fase ini biasanya akan ada banyak saran seperti : “Tenang sist.. Masih banyak ikan di laut..” – EMANG SIAPA YANG MAU JADI NELAYAN NYET! “Udah Putusin AJA!” Di fase ini lazimnya, kamu akan mensugesti dirimu sendiri. Meyakinkan mereka bahwa semua akan baik-baik saja. Memasang senyuman super manis seolah kamu kuat menghadapinya. Namun kamu juga sadar, ini semua tak mudah, dan begitu sakit di dalam.. 4. HANCURKAN SAJA GELASNYA! Ini adalah fase puncak, saat kamu tak tahu apa yang harus kamu lakukan. Mencari kambing hitam… a. Nyalahin si mantan. Saat kamu nyadar, saran-saran temenmu ga ngaruh sama hidupmu.. Kamu mulai mencari pelampiasan. Siapa yang paling enak buat jadi pelampiasan? Ya tentu saja dia yang berperan membuatmu sakit hati. Siapa lagi kalo bukan si mantan.. “Kamu tahu ga kalo kamu jahat banget?!” “PUAS KAMU SEKARANG? PUAS UDAH BIKIN AKU SAKIT HATI?!” “Gue doain lo mulai sekarang ga bahagia dan ga diucapin selamat pagi sama kasir Indomaret!” Di fase ini kamu akan mendelete semua kontak mantan, memblock twitternya, dan menghapus semua foto-foto bersamanya.. b. Menumpahkan pada situasi dan orang-orang sekitar. Setelah kamu menyadari bahwa si mantan bergeming menghadapi tumpahan kekesalanmu. Dan dia tetap melanjutkan hidupnya tanpa kamu.. Kamu mencari pelampiasan di sekitarmu.. “Ini kenapa sih cuaca panas banget! Ga ngerti aja gue lagi sakit hati!” “Ngapain lo ngucap-ngucap selamat pagi?! Mau gantiin mantan gue lo?!” Ujarmu membentak kasir Indomaret “Ini HP kenapa ga ada sinyal??! Sama kayak hati gue yang udah ga ada cinta! BRENGSEK!” c. Nyalahin dirimu sendiri. Dan ketika semua ga berhasil, kamu mulai merenung.. Mengoreksi apa yang sebenarnya terjadi.. Yang bermuara pada dirimu sendiri.. “Mau gimanapun.. ini salahku.. Aku terlalu sibuk mainan pakopang hingga lupain dia..” “Apa aku yang selama ini terlalu posesif ya.. Aku menyesal..” “Mungkin harusnya setelah ini aku nglamar jadi Kasir Indomaret dan mogok mengucapkan selamat pagi…” Biasanya, di fase ini muncul rentetan pertanyaan paling berbahaya yang diawali dengan “Seandainya…” 5. PENYEMBUHAN Kalo udah sampai ini lukamu udah mulai mengering. Walau kadang ada rasa tergoda untuk menggaruknya. Tapi disini kamu mulai menemukan rutinitas lainnya. Rutinitas yang bisa membantumu mengalihkan perhatian dan pikiran kamu darinya. Kamu sepenuhnya menyadari jika menyia-nyiakan hidup untuk seseorang yang telah berlalu adalah kesalahan terbesar no. 12 dalam hidup. Kamu akan mulai aktif di komunitas positif, Ikut training dan seminar-seminar berbau kesuksesan dan jodoh, baca buku-buku tentang nikah, buka pom bensin, atau ikut aksi di Bundaran HI. Fase galau yang produktif dan bermanfaat.. 6. TERBIT Di fase ini kamu udah biasa sendiri. Mulai ada rutinitas baru. Mulai menyadari bahwa selama ini banyak banget orang yang sebenernya sayang dan peduli sama kamu.. Jalan udah ga lagi sempoyongan, senyum lebih mengembang dan wajah terlihat jauh lebih cerah. Fokusmu udah pada peningkatan kualitas diri agar nanti dipantaskan dengan Jodoh Sejati yang jauh lebih baik.. Lubang-lubang besar di hatimu, perlahan sudah mulai ada yang mengisinya… 7. KAMU yang BARU Di sini kamu benar-benar menyadari bahwa merelakan dan mengikhlaskan adalah pintu utama dari kebahagiaan. Kamu sadar apa yang teman-teman kamu nasehatkan, serta buku-buku yang kamu baca semuanya benar.. Ada skenario besar Tuhan yang sedang disiapkan untuk membaikkan kehidupanmu.. Dan semua itu bisa membuatmu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan lega.. Kamu nyadar bahwa ini adalah peristiwa saat Tuhan mendekatkanku dengan jodoh yang tepat untukku.. Jodoh terbaik versi NYA. Di pikiranmu, seolah ada yang berbisik.. “Aku akan membuktikan, bahwa aku bisa jauh lebih sukses, berprestasi, dan terlahir kembali menjadi sosok yang menginspirasi.. So, whats NEXT?” Saat ikhlas sudah bisa kaugenggam, itu tandanya kamu telah siap untuk menunjukkan kepada dunia siapa kamu sebenarnya. Kamu yang penuh ide-ide brilian dan siap mewujudkannya,, Kamu yang bisa terus berlari untuk mewujudkan cita-citamu, serta mewujudkan cita-cita orang yang kamu sayangi.. Ayah dan Ibumu… Jadi, kalian sekarang ada di tahap yang mana?
Posted on: Thu, 12 Sep 2013 14:14:52 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015