ketika kita menyebut kata presentasi…pertanyaannya adalah apakah anda mengerti yang dimaksud dengan presentasi itu sendiri….secara tata bahasa Inggris mengacu pada kata “Present” yang salah satu artinya adalah “To bring before the public” (berdiri/membawakan sesuatu di depan publik/orang banyak)….jadi sangat erat kaitannya dengan “Presenter” atau individunya itu sendiri, Presentasi sendiri lebih banyak mengacu pada dokumen dan aktivitas ketika kita berdiri di depan…untuk membedakannya ada 3 point sebelum anda bilang kegiatan anda adalah sebuah presentasi: 1. DOCUMENT: Jika sebuah slide yang anda tampilkan berisi lebih dari 75 kata dan ini sudah merubah lembar slide menjadi sebuah dokumen. Untuk menjadi presentasi anda bisa menguranginya atau menaruhnya sebagian di catatan. Jika faktanya banyak slide yang seperti ini…jelas-jelas ini sudah menjadi dokumen dan ada baiknya anda membagikannya sebelum hari H sehingga bisa dibaca terlebih dahulu sehingga di dalam pertemuan..anda bisa memfokuskan pada sisa-sisa hal yang difokuskan dan anda bisa membuat rencana kerjanya. 2. TELEPROMPTER: presentasi dengan 50 kata atau kurang lebih per slide-nya merubah bentukan kegiatan tersebut menjadi sebuah teleprompter. Teleprompter sendiri adalah alat yang digunakan oleh pembaca berita untuk MEMBACA tulisan berita yang bergerak ke atas di depan mereka. orang yang melakukan gaya ini biasaya diakibatkan kurangnya persiapan dan menjadi gaya yang umum ditemukan bahkan diatara profesional. Sayangnya para presenter yang tergantung dengan style ini biasanya akan cenderung membelakangi peserta dan kadang menimbulkan kesan lambat karena kadang peserta ada yang lebih cepat membacanya daripada presenternya sendiri yang masih pelan pelan membaca tulisan di slide (biasanya diikuti oleh gerakan laser pointer..sadar maupun tidak) 3. PRESENTATION: Presentasi yang sebenarnya lebih menitik beratkan pada pembicaranya itu sendiri serta visi dan ide yang mereka ungkapkan. SLide yang ditampilkan lebih mengarah kepada bentuk Visual daripada padatnya tulisan utuh dimana peserta bisa sekilas melihat slide kemudian kembali perhatian mereka tertuju pada pembicara (3 second rule). Memang biasanya memakan waktu untuk persiapan..tetapi hasilnya biasanya lebih mantap. seperti tips2 sebetulnya…effek2 yang dipelajari sebetulnya hanya untuk membantu anda memecah data dalam kepingan kecil…dan menekankan pada visual efek..sedangkan pembicaranya adalah nara sumber yang penting…karena faktanya peserta akan hanya membaca atau mendengarkan anda..mereka tidak akan bisa mengerjakan keduanya secara maksimal…dan presentasi mendorong mereka untuk mendengarkan pembicaranya. contohnya ketika anda berbicara tentang bagian sepeda dan fungsinya…daripada dokumen kalimat; Rantai :…untuk..bla bl abla…., Stang: Untuk…bla bl abla….dan lain lainnya….kenapa tidak mengubahnya dengan gambar sebuah sepeda besar…dan anda memberikan effek signal/kedip pada bagian sepeda yang bisa anda munculkan ketika anda siap untuk membicarakan hal tersebut…dan sudah..sisanya adalah didalam otak anda untuk dikemukakan. dan salah satu cara untuk memotong dokumen di masing masing slide sehingga anda bisa terlatih secara kreatif untuk memasukkan hanya kata kuncinya saja…dengan begitu anda akan terlihat menguasai materi..daripada hanya sekedar membaca dan memberikan tambahan sedikit saja…dan bagaimana anda mempersiapkannya anda bisa mengikuti sedikit formula 10/20/30 yang berarti 10 slides maksimal diberikan karena secara rata-rata manusia hanya bisa menerima maksimal 10 konsep ide dalam satu term pembicaraan dan pertemuan jika… 20 menit digunakan untuk satu kali presentasi, dengan mengaplikasikan… 30 point untuk ukuran huruf terkecil..dan sebisa mungkin lebih besar dari ukuran tersebut…dan dengan sendirinya karena ruang terbatas akan memaksa anda untuk menampilkan kata kuncinya saja…daripada keseluruhan kalimat…..andalah sumber informasinya…bukan slide-nya
Posted on: Tue, 13 Aug 2013 03:57:08 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015