#riwayat_hidup_WIRANTO_ Wiranto Sebagai Ketua Umum Partai - TopicsExpress



          

#riwayat_hidup_WIRANTO_ Wiranto Sebagai Ketua Umum Partai Hanura Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia ke-6 Masa jabatan 26 Oktober 1999 – 15 Februari 2000 Presiden Abdurahman Wahid Didahului oleh Feisal Tanjung Digantikan oleh Soerjadi Soedirdja Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke-20 Masa jabatan 14 Maret 1998 – 26 Oktober 1999 Presiden Soeharto B.J. Habibie Didahului oleh Edi Sudrajat Digantikan oleh Juwono Sudarsono Ketua Umum Partai Hanura ke-1 Petahana Mulai menjabat 21 Desember 2006 Didahului oleh tidak ada ; jabatan pertama Informasi pribadi Lahir 4 April 1947 (umur 66) Kota Yogyakarta , DIY, Indonesia Kebangsaan Indonesia Partai politik Partai Hanura Suami/istri Hj. Rugaiya Usman Wiranto Anak Zainal Nurrizki (1990-2013) Alma mater Akademi Militer Nasional (AMN) Universitas Terbuka, Jurusan Administrasi Negara Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer Agama Islam Jenderal TNI ( Purn) Wiranto (lahir di Kota Yogyakarta , DIY, 4 April 1947 ; umur 66 tahun [1] ) adalah politikus Indonesia dan tokoh militer Indonesia. Wiranto menjabat Panglima TNI periode 1998-1999. Setelah menyelesaikan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat pada periode 2006- 2010, dia kembali terpilih untuk masa jabatan yang kedua ( 2010 -2015 ). Ayahnya, RS Wirowijoto adalah seorang guru sekolah dasar, dan ibunya bernama Suwarsijah. Pada usia sebulan, Wiranto dibawa pindah oleh orang tuanya ke Surakarta akibat agresi Belanda yang menyerang kota Yogyakarta. Di Surakarta inilah ia kemudian bersekolah hingga menamatkan Sekolah Menengah Atas ( SMA Negeri 4 Surakarta ). Pendidikan SMA Negeri 4 Surakarta (1964) Akademi Militer Nasional (1968) Sekolah Staf dan Komando TNI AD (1984) Universitas Terbuka, Jurusan Administrasi Negara (1995) Lemhannas RI (1995) Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer (1996) ↑Kembali ke bagian sebelumnya Karier Militer Namanya melejit setelah menjadi ADC Presiden Soeharto tahun 1987 -1991 . Setelah sebagai ajudan presiden, karier militer Wiranto semakin menanjak ketika tampil sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan KSAD . Selepas KSAD, ia ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Pangab (sekarang Panglima TNI ) pada Maret 1998. Pada masa itu terjadi pergantian pucuk kepemimpinan nasional. Posisinya yang sangat strategis menempatkannya sebagai salah satu pemain kunci bersama Wakil Presiden B.J. Habibie . Ia tetap dipertahankan sebagai Pangab di era Presiden BJ Habibie. Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) RI (1998) Kepala Staff TNI Angkatan Darat (Kasad) (1997) Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (1996) Pangdam Jaya (1994) Kasdam Jaya (1993) Ajudan Presiden Republik Indonesia (1989-1993) Asops Kasdivif-2 Kostrad (1988) Waasops Kas Kostrad pada (1987) Kasbrigif-9 Kostrad (1985) Kadep Milnik Pussenitf (1984) Karoteknik Ditbang Pussenif (1983) Jenjang Kepangkatan Jendral TNI (1997) Letjen TNI (1996) Mayjen TNI (1994) Brigjen TNI (1993) Kolonel (1989) Letkol (1982) Mayor (1979) Kapten (1973) Letnan Satu (1971) Letnan Dua (1968) ↑Kembali ke bagian sebelumnya Karier Sipil Kariernya tetap bersinar setelah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tampil sebagai presiden keempat Indonesia . Ia dipercaya sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan , meskipun kemudian dinonaktifkan dan mengundurkan diri. Pada 26 Agustus 2003 , ia meluncurkan buku otobiografi dengan judul Bersaksi di Tengah Badai. Setelah memenangi konvensi Partai Golkar atas Ketua Umum Partai Golkar Ir. Akbar Tandjung , ia melaju sebagai kandidat presiden pada 2004. Bersama pasangan kandidat wakil presiden Salahuddin Wahid , langkahnya terganjal pada babak pertama karena menempati urutan ketiga dalam Pilpres 2004. ↑Kembali ke bagian sebelumnya Menyosong Pemilu 2009 Pada 21 Desember 2006, ia mendeklarasikan Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura) dan tampil sebagai ketua umum partai. Deklarasi partai dilakukan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta dan dihadiri ribuan orang dari berbagai kalangan. Mantan presiden Abdurrahman Wahid , mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung, mantan wakil presiden Try Sutrisno , Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring, mantan KSAD Ryamizard Ryacudu, mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie, dan tokoh senior Partai Golkar Oetojo Oesman menghadiri peresmian partainya. Deklarasi partai juga dihadiri sejumlah pengurus, yaitu mantan Sekjen Partai Golkar Ary Mardjono, mantan Gubernur Jawa Tengah H. Ismail, mantan menteri pemberdayaan perempuan Tuty Alawiyah AS, Yus Usman Sumanegara, mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh , mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS, mantan Wapangab Jenderal TNI (Purn) H. Fachrul Razi, mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Chaerudin Ismail, Marsda TNI (Purn) Budhi Santoso, Suadi Marasabessy, Mayor Jenderal TNI (Purn) Aspar Aswin , Laksda TNI (Purn) Handoko Prasetyo RS, Mayor Jenderal TNI (Purn) Aqlani Maza, Mayor Jenderal (Purn) Djoko Besariman, Mayor Jenderal (Purn) Iskandar Ali, Samuel Koto, dan mantan Menkeu Fuad Bawazier, pendiri Partai Bintang Reformasi Djafar Badjeber, pengacara Elza Syarief dan Gusti Randa. Pada 17 Januari 2007 , ia bertemu dengan Ketua DPR- RI Agung Laksono di Kompleks Parlemen, Senayan ( Jakarta). Pertemuan itu menjadi langkah awal dalam menyosong Pemilu Presiden 2009. Ia menyatakan kesiapannya berhadapan kembali dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jika mencalonkan kembali. ↑Kembali ke bagian sebelumnya Calon Wakil Presiden RI Wiranto Setelah Pemilu Legislatif 2009, tepatnya pada 1 Mei 2009 , Wiranto bersama Jusuf Kalla (Capres Partai Golkar), mengumumkan pencalonannya sebagai pasangan capres-cawapres yakni Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura. Pasangan ini juga menjadi pasangan yang pertama mendaftar di KPU. Pasangan JK-Wiranto mendapat nomor urut tiga dan disingkat menjadi JK-WIN . ↑Kembali ke bagian sebelumnya Penghargaan Bintang Mahaptra Adipradana Bintang Dharma Bintang Yudah Dharma Putra Bintang Kartka Eka Paksi Utama Bintang Jalasena Utama Bintang Swa Buana Paksa Utama Bintang Bhayangkara Utama Bintang Yudha Dharma Naraya Bintang Kartika Eka Paksi Pratama Bintang Veteran Timur Tengah Bintang Kehormatan Dari Spanyol Bintang Kehormatan Dari Australia Bintang Kehormatan Dari Belanda Bintang Pingat Jasa Gemilang Singapura Bintang Kehormatan Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang (DPKT) Dari Brunai Darusalam Bintang Darjah Panglima Mangku Negara (PMN) Dari Pemerintah Malaysia Bintang Kesetiaan Xxiv Bintang Penegak G-30-S/Pki Bintang Seroja Bintang Wirakarya Bintang Dwija Sistha Maggala/Wirakarya Kencana ↑Kembali ke bagian sebelumnya Organisasi HANURA (Partai Hati Nurani Rakyat), Ketua Umum Perhimpunan Kebangsaan, Ketua Dewan Pertimbangan Nasional Matla’ul Anwar, Ketua Dewan Amanat ICMI , Penasehat SOKSI, Penasehat PSSI , Ketua Dewan Pembina IDe Indonesia, Ketua Dewan Eksekutif PPMI, Ketua Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa (PRAJA), Pembina Paguyuban Warung Tegal, Ketua Dewan Pembina Paguyuban Spiritual Indonesia, Pembina Jabatan militer Didahului oleh: Tarub Pangkostrad 4 April 1996 - 20 Juni 1997 Digantikan oleh: Soegijono Didahului oleh: Feisal Tanjung Panglima TNI 1998-1999 Digantikan oleh: Widodo AS Didahului oleh: R. Hartono Kepala Staf TNI Angkatan Darat 1997-1998 Digantikan oleh: Subagyo HS Jabatan politik Didahului oleh: Feisal Tanjung Menkopolkam 1999-2000 Digantikan oleh: Soerjadi Soedirdja Jabatan politik partai Didahului oleh: Wiranto Ketua Umum Partai Hanura 2010 - sekarang Digantikan oleh: belum ↑Kembali ke bagian sebelumnya Buku dan Karya: Bersaksi di Tengah Badai Penerbit: Institute for Democracy of Indonesia, Jakarta. ISBN 979-96845-I-X Meluruskan Jalan Demokrasi Penerbit: Institute for Democracy of Indonesia, Jakarta. ISBN 979-97721-3-3 Meretas Jalan Baru Ekonomi Indonesia Penerbit: Institute for Democracy of Indonesia, Jakarta. ISBN 979-97721-4-1 ↑Kembali ke bagian sebelumnya
Posted on: Tue, 27 Aug 2013 13:24:36 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015