بسم الله الرحمنِ الرحيم. الحمد لله - TopicsExpress



          

بسم الله الرحمنِ الرحيم. الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين Fitnah keji terhadap Asy-Syahid Al-Imam Said Ramadhan Al-Buthi terasa tiada henti-hentinya bahkan setelah beliau meninggal dunia. Mulai dari fitnah sebagai pendukung rezim Al-Assad, pengikut Syiah, sampai dengan pemelintiran fatwa Al-Imam Al-Buthi seperti dilansir beberapa media dimana Al-Imam Al-Buthi dikatakan membolehkan sujud di atas gambar Al-Assad. Bahkan tidak sedikit, umat Islam di Indonesia khususnya situs-situs dan media-media penganut Salafi Wahabi ikut menyebar kebohongan-kebohongan terkait Al-Imam Al-Buthi dan sungguh ironis lagi mereka malah menunjukan kegembiraannya dengan meninggalnya Al-Imam Al-Buthi, bersuka cita dengan kematian seorang ulama ahlussunnah wal jama’ah. Benarkah fitnah-fitnah yang mereka lontarkan tersebut dan bagaimana sikap Al-Imam Al-Buthi menanggapinya? Dan apa pandangan Al-Imam Al-Buthi mengenai konflik di Suriah sebenarnya? Mari kita simak dan dengarkan kajian Islam “Mengenang Syahidnya Asy-Syeikh Al-Imam Said Ramadhan Al-Buthi dan Peristiwa yang Melatarbelakangi Syahidnya Beliau” bersama Al Habib Muhammad Rizieq Shihab pada link yang tertera di bawah postingan ini. Dari kajian tersebut secara umum maka bisa didapatkan beberapa point penting bagaimana sikap Asy-Syahid Al-Imam Said Ramadhan Al-Buthi terkait konflik Suriah, yaitu: Al-Imam Al-Buthi adalah figur ulama ahlussunnah wal jama’ah yang telah berusia lanjut sehingga tidak memungkinkan untuk berperang langsung dan akhirnya syahid di usia 84 tahun. Sebagai ulama yang terkenal memiliki akhlak yang mulia, santun, sopan, dan lembut, Al-Imam Al-Buthi memfatwakan kepada pemerintah Suriah agar tidak membunuh seorang rakyat pun dan memfatwakan kepada pemberontak untuk duduk berdialog dengan pemerintah. Al-Imam Al-Buthi senantiasa mengumandangkan seruan agar pemerintah dan pemberontak berdialog untuk berdamai demi kemaslahatan bangsa dan rakyat Suriah. Al-Imam Al-Buthi adalah ulama yang menyibukan diri menghabiskan masa usianya untuk mengajarkan dan belajar ilmu dan mengarang kitab serta mendamaikan umat Islam. Sudah diketahui bersama bahwa para pemberontak saat ini masih bergabung dengan barisan oposisi yang didalamnya banyak orang-orang kafir dan liberal serta mereka memperoleh senjata dari Amerika Serikat, NATO, dan sekutunya, sehingga Al-Imam Al-Buthi khawatir konfilk Suriah hanyalah permainan konspirasi asing. Al-Imam Al-Buthi bukan satu-satunya ulama ahlussunnah wal jama’ah Suriah yang tidak bergabung dengan kelompok pemberontak, bahkan kebanyakan ulama ahlussunnah di Suriah mengikuti fatwa Al-Imam Al-Buthi yang tidak membela pemerintah maupun pemberontak tetapi berada di tengah-tengah untuk mendamaikan kedua belah pihak. Al-Imam Al-Buthi adalah ulama besar yang berhak berijtihad, sehingga jika ijtihadnya benar maka mendapat 2 pahala, dan kalau salah ijtihadnya mendapat 1 pahala. Al-Imam Al-Buthi telah lama mempunyai perjanjian politik dengan Dinasti Al-Assad jauh sebelum ada pemberontakan konflik Suriah dan beliau adalah orang yang tidak suka berkhianat dengan janjinya. Perjanjian dengan orang kafir saja tidak boleh dilanggar apalagi perjanjian dengan sesama umat Islam meski berbeda madzhab maka wajib ditepati. Perjanjian Al-Imam Al-Buthi dengan pemerintah nyata-nyata telah berhasil menghindari berlanjutnya pembantaian ahlussunnah yang sebelumnya sering terjadi. Perjanjian tersebut juga telah berhasil membebaskan banyak ulama ahlussunnah wal jama’ah yang banyak dipenjara oleh Dinasti Al-Assad. Perjanjian tersebut juga sukses membuahkan hasil dimana Bangsa Kurdi yang dulunya sering diganggu oleh Dinasti Al-Assad akhirnya diberikan kebebasan hak hidup di Suriah. Perjanjian tersebut juga berhasil mengijinkan ulama-ulama Suriah yang lari ke luar negeri untuk kembali ke negerinya dengan aman. Perjanjian tersebut juga berhasil memperkenankan ulama-ulama di luar Suriah untuk tampil di Suriah seperti Syeikh Yusuf Qardlawi yang akhirnya bisa masuk Suriah tahun 2009. Tidak ada ulama ahlussunnah satu pun yang menyalahkan apalagi menghina ijtihad politik Al-Imam Al-Buthi kecuali kelompok orang-orang yang memang suka dan sering mengkafirkan muslim lain yang berbeda pendapat dengan mereka. Al-Imam Al-Buthi menjawab semua kritikan dan fitnah terhadap dirinya dengan sangat santun dan tidak merasa paling benar sendiri yang menunjukan keagungan akhlak dan budi pekerti beliau.
Posted on: Thu, 18 Jul 2013 08:46:37 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015