BENGKULU – Pengunjung Lapas Bengkulu Senin (1/7) siang dibuat - TopicsExpress



          

BENGKULU – Pengunjung Lapas Bengkulu Senin (1/7) siang dibuat heboh dengan kedatangan mobil ambulans yang mengangkut sosok jenazah. Mobil berhenti tepat di depan pintu Lapas. Mobil ambulans yang dikawal puluhan pelayat ini, mengangkut jenazah Giovani Herber (17). Ia putra kandung dari terdakwa bandar sabu, Kermin, yang meninggal saat mengikuti roadrace di Kepahiang. Jenazah Giovani sengaja dibawa ke Lapas untuk memberikan waktu bagi Kermin melihat jasad anaknya untuk yang terakhir kali. Itu mengingat, pihak Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu tidak memberikan izin kepada Kermin untuk mengikuti pemakaman anaknya. Banyaknya pelayat yang ikut serta, membuat Kepala Lapas Bengkulu, Abdul Haris, SH terpaksa turun langsung memimpin anak buahnya melakukan pengamanan. Kermin pun tak bisa berlama-lama menangis di samping jasad anaknya itu. Sekitar 15 menit kemudian, atau tepatnya sekitar pukul 13.20 WIB, Kermin dibawa kembali ke dalam Lapas, dan jasad anaknya langsung dibawa ke TPU. Pantauan RB di Lapas Bengkulu pagi kemarin, awalnya Kermin beserta anak dan istrinya yang ikut di tahan di Lapas Bengkulu, sudah bersiap akan berangkat ke rumah duka. Namun, pagi itu diketahui PN Bengkulu hanya memberikan izin kepada Lauther Fabello (19) dan Suastini (43) yang merupakan anak dan istri Kermin, untuk melayat. Sementara Kermin sendiri tidak diberikan izin. Kermin yang sudah mengenakan pakaian jubah berwarna coklat, peci putih ditambah dengan sorban mulai nampak cemas. Beberapa kali ia terlihat berbincang dengan petugas Lapas. Hingga pukul 11.00 WIB, ternyata surat izin untuk Kermin tak kunjung diterbitkan. Alhasil, Kermin pun sempat menjerit histeris yang menarik perhatian pengunjung Lapas lainnya. Beberapa petugas yang mencoba menenangkan Kermin. Setelah dipastikan tidak diberikan izin untuk melihat jasad sang anak untuk yang terakhir kalinya, akhirnya istri dan anak Kermin pun memutuskan untuk berangkat ke rumah duka. Namun dengan alasan kemanusiaan, pihak Lapas memberikan kesempatan bagi Kermin untuk menyaksikan jasad anaknya untuk yang terakhir kalinya. Syaratnya, hal itu dilakukan di depan pintu Lapas, dengan posisi keranda mayat tetap berada di dalam mobil ambulance. Setibanya ambulance datang, Kermin langsung masuk ke dalam mobil, dan langsung menangisi jasad anaknya itu. Selang beberapa menit kemudian, setelah waktu untuk melayat dadakan dirasa cukup untuk Kermin, petugas Lapas dengan sigap langsung membawa Kermin masuk ke dalam Lapas. Sementara jasad Giovani langsung dibawa ke TPU Sawah Lebar Ujung. Beberapa pengunjung yang melihat hal ini nampak terheran-heran
Posted on: Tue, 02 Jul 2013 07:09:43 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015