" BISNIS MINYAK KELUARGA YUDOYONO " . Bisnis m i n y a k menjadi - TopicsExpress



          

" BISNIS MINYAK KELUARGA YUDOYONO " . Bisnis m i n y a k menjadi posisi strategis keluarga Cikeas. Dan sah - sah saja bila Keluarga Pejabat Tinggi Republik ini mempunyai bisni. Namun yang perlu ada pengawasan agar bisnis tidak digunakan sebagai alat kekuasaan ataupun korupsi yang sekarang baru meraja lela di Indonesia . Salah satu bisnis strategis keluarga Cikeas adalah ekspor impor minyak mentah. Bisnis ini sudah membentuk sebuah usaha besar Keluarga Sby , pejabat perminyakan , dan poros pedagang minyak mentah Indonesia yang yang dekat dengan keluarga Soeharto . Beroperasi melalui Permindo Oil Trading , Permindo Ltd , Perta Oil Marketing Ltd , dan Pasific Petroleum Trading . Kelompok mereka ini memiliki posisi strategis dengan menentukan jatuh bangunnya harga minyak di Indonesia , serta perbandingan uang yang masuk Kas Negara dan yang masuk ke kantong para Anggota perdagangan. Berbagai kalangan Pedagang Migas Internasional itu memanfaatkan perkenalan mereka dengan Sby , yang pernah menjadi Menteri Pertambangan dan Energi dimasa Pemerintahan Presiden Abdurrachman Wahid . Menurut George Aditjondro , dari lingkaran Keluarga besar Sby yang masuk bisnis perdagangan minyak bumi yang berbasis di Singapore adalah Erwin Sudjono ( kakak Ipar Ani Yudoyono ) , Hartanto Edhi wibowo dan Ny Ani Yudoyono. Sedangkan dari kalangan Pejabat adalah Purnomo Yusgiantoro meski bukan lagi menteri Energi dan Sumber daya mineral - ESDM , Darwin Zahedy saleh , mantan Menteri ESDM Kader demokrat , Evita Legowo Dirjen Migas di kemen ESDM , serta Hatta Rajasa Menko Perekonomian . Keluarga besar Hatta Rajasa memang sudah lama berkecimpung dalam bisnis minyak bumi. Kelompok bisnis ini menguasai ekspor - impor minyak mentah dari PETRAL ( Petral kantor di Singapore ) anak perusahaan Pertamina , yang bekerja sama dengan Global Energi Resources yang dikuasai oleh Muhammad Riza Chalid . Reza inilah yang dikenal sebagai Mafia Minyat besar di Indonesia . Perushaan yang dipimpin oleh Riza dimiliki oleh LIMA Perushaan yang berbasis di British Virgin Island di Teluk karibia . Jika dulu Riza membayar p r e m i kepada Keluarga Cendana , maka sekarang ia membayar komisi pada kelompok cikeas sebesar 50 s e n dollar per barrel minyak mentah . Jadi jika ada 900 ribu barrel per harinya , maka bisa dibayangkan bagaimana US$ 450 ribu yang masuk ke kelompok Sby per harinya melalui Hatta Rajasa dan Purnomo yusgiantoro . Kelompok ini masih mendapatkan b o n u s gratis setiap hari , yang diperoleh dari ekspor 150 barrel minyak mentah Indonesia . Minyak mentah Indonesia yang sangat laku keras dipasaran Internasional akibat kadar sulfur yang rendah sekali , dibanding minyak mentah dari Timur Tengah yang kadar sulfur ( belerang ) nya tinggi. ( The POLITIC ) .
Posted on: Wed, 14 Aug 2013 09:08:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015