BOCAH BOCAH AJAIB - Part 1 Penulis : Admin Aryo Siang mengurat - TopicsExpress



          

BOCAH BOCAH AJAIB - Part 1 Penulis : Admin Aryo Siang mengurat pada garis cahaya sang mentari, angin kibas kan rasa gerah ditiap pori pori kulit manusia. Wajah-wajah senja menapaki jalan berundak panggul hari dengan sekeranjang sayur mayur dipundak, sementara para anak-anak memainkan layang-layang yang tiupkan oleh anak angin yang berseri-seri. Jelitheng, Harry(elang), dan Ari ( kancil) telah menapakkan kakinya di TUMPANG, mereka hendak menuju RANU PANE untuk jalan jalan ke SEMERU, sayang mereka hanya bertiga, biasa mereka ber 5 atau ber 7 Dody (lumba-lumba) , April (kelinci) , Lesmana (gombak), Sandi ( sandal) tidak bisa ikut karena masih ada urusan kerjaan. Dengan menumpang jeep mereka menuju Ranu pane, seperti biasa kebisuhan menghantui sesama menikmati berjubel,jubel dalam jeep dikoyak-koyak jalan berlubang, bersiram debu meriasi wajah dan tubuh,ada senyum nyengir ketika saling pandang karena wajah wajah dalam jeep telah berubah jadi badut badut yang berbedak debu debu semeru. Mentari masih ceria menandai siang pada kebun kebun RANU PANE yang mencondong kebarat,kicau merdu burung burung menyambut,keramahan para pemilik warung tebar pesona tuk disinggahi,tawa tawa mulai terdengar riuh antara sesama pendaki. Jelitheng, Elang dan Kancil langsung bergerak menuju RANU GUMBOLO memburu senja indah di Ranu . Mereka adalah pejalan-pejalan kaki tipe diesel semakin berkeringat semakin cepat jalannya,sudah banyak gunung-gunung tanah Jawa mereka daki bahkan si Elang sudah ke gunung AGUNG bali dan RINJANI- LOMBOK dalam 1 trip, kebetulan waktu itu JELITHENG ada penelitian urusan kampus di Banyuwangi dan Kancil sakit tipes jadi tidak bisa mengikuti adventur para PASUKAN BOTHREX. Senja hadirkan hening, mengupasi maksud maksud malam yang segera muncul, dingin sejuk ranu kumbolo meriasi suasana ruang tanpa batas, ombak-ombak kecil ranu meriak riak beriring kepakan sang belibis mandi senja,nyanyian kutilang pergi tidur dan terpaan angin nakal menemani si Kancil (Ari) mendirikan tenda DOM. Jelitheng dan Elang menyiapkan kail tuk memancing, setelah ditebar pancing pancing itu, Jelitheng menyiapkan alat pembakar ikan dan mengumpul kan ranting-ranting kering tuk api pembakaran. Si Elang mulai kerasukan lagu lagu GERY MOORE berjingkrak-jingkrak senyam senyum sambil mengamati para pancing nya. Tak seberapa lama salah satu pancing yang mereka pasang disamber ikan, dan teriakan si Elang ( Harry),, STRIKEEEE,,hahahahahahaaa....mampus loe monster bakalan masuk perut ku...hahahahaha... woouw.. woouuw..aaach..jangan nakal laaah, come on baby to papa...hahahahaha.. Si elang terus merancau tak karuan dengan logat betawi kentalnya. Jumbo ndeng ... dia memanggil Jelitheng,,,si Elang dan para pasukan bothex lainnya emang punya panggilan khusus untuk Jelitheng dengan sebutan Gendeng (si gila ). Dan akhirnya monster ranu kumbolo terangkat memang besar, sebesar genteng karang pilang dengan bobot kurang lebih 2 kg dari jenis tombro hitam. Mirip loe ndeng,, item,,gkgkgkgk nyeletuk si Elang dan si Kancil ( Ari ) tertawa kwakakakakakaka... Jelitheng pun nyolot kumis dan bibirnya mirip loe jarang-jarang,,hahahahahaa tawa mereka bertiga meledak meriuhkan suasana ranu kumbolo yang hening. Kini giliran pancing jelitheng yang tersambar ikan... woouuw woouw...makan besar rupanya kita malem ini...hahahahaha... Lalu datanglah seseorang pendaki mungkin dari sekitar kota malang menghampiri. Mas sebaiknya ikannya dilepas lagi ke Ranu daripada nanti terjadi sesuatu menimpa mas bertiga. ooh iya mas, kita tadi uda minta ijin kog nyeletuk sijelitheng dan membatin emang kamu yang punya ranu nyuruh ngelepas ikan yang kena pancing . Si Ari menyiapkan api pembakaran dan mereka sudahi acara memancing nya dua aja cukup untuk kata Ari.Tak seberapa lama bau harum ikan bakar menonjok hidung dan bikin perut menendang nendang brontak minta jatah preman ntar duri-duri dan kepala ikan kumpulin jangan dibuang tuk dilepas lagi ke ranu kata Jelitheng.. kayaknya ada mata-mata jalang yang mengawasi dari dalam ranu itu, seperti tidak terima kalau mainnya kita makan.. kata Jelitheng lagi sambil mengunyah ilan bakar. Malam turun yang kini jadi penguasa penguasa kegelapan menjadi sebuah kerajaan atas hantu hantu semeru berarak arakan menikmati hari dimana rasa bebasnya terlepas, kidung-kidung sunyi memojokkan segelintir manusia tuk berbagi kehangatan diapi unggun bergeliat membara, suara-suara malam mencengkram pola pikir bermaksud menyelimuti didesir angin yang kian didingin,kabut bias menebar hawa merinding ditancapkan pada bulu kulit kini kian menegak. Mereka bertiga tak terpengaruh dengan suasana malam bercanda dan tawa dalam kisah kemarin lama, Ari dan Harry mengisap asap kejenuhan kesukaan nya ,Jelitheng diam memandangi hp yang mulai mengusik rasa tentram nya,ternyata AISYAH sms ( baca MAKAM WASIAT IBLIS tentang Aisyah ) Kangmas dimana??.. lalu hp Jelitheng bunyi sms lagi... KANG MAS DIMANA DIRIMU....tapi Jelitheng tetap ta menjawab satupun sms dari AISYAH. Mungkin Aisyah tak bisa lagi bertelepati atau menerawang PENGELIHATANNYA pada Jelitheng, karena semenjak peristiwa PERTUNANGAN DITEBU IRENG, Jelitheng sudah mematikan telepati hatinya pada Aisyah. Dia menjadi pendiam,sudah jarang tertawa dan jail serta isengnya telah luntur, menjadi PRIBADI YANG BERBEDA dari sebelumnya, rambutnya sudah dijadikan gundul tak gondrong lagi, dan tak lagi jadi PENGEMBARA, lebih banyak berdiam dirumah persembunyiannya menyibukkan diri dengan tanaman hias dan burung-burung piaraannya. Hp-nya berbunyi lagi tapi tak dilihatnya malah dimasukkan dikotak umpan lalu beranjak menikmati susu coklat kesukaan dan bernyanyi tembang tembang cinta IWAN FALS berirama ukulele dan harmonika serangga malam.. Lelap menyergap memaksa mereka merebahkan tubuh pada sliping back masing masing Si Kancil berkata Ada yang datang ghede-gedhe iiich.....takut tidur aacch. lalu si Harry menjawab dari dalam slipingnya..BIARIN AJA MEREKA PENGEN KENALAN AMA LOE,,,gkgkgkgk,, LOE kan yang MBAKAR IKANNYA..hihihi ... Jelitheng hanya diam mencoba memejamkan mata tapi bayangan Aisyah yang menghantui pikirnya bukan setan-setan ranu kumbolo yang pada datang mengelilingi tenda mereka. Akhirnya dengan rasa dingin yang mencengkram tubuh Elang (harry ) keluar melihat, rupanya yang datang adalah raksasa raksasa RANU KUMBOLO yang sudah melingkari tenda.. Ndengg l..dia memanggil Jelitheng. Ndengg teman-teman loe pada dateng keluarlah cokk.sedikit teriak dengan rada gemeteran. Jelitheng pun keluar dan memandang dari bawah lalu perlahan mendongak keatas, memang yang datang berbentuk raksasa-raksasa berwajah mengerikan, ada yang berbulu seperti GENDERUWO BERTARING PANJANG BAK GADING GAJAH AFRIKA, BERMATA SATU BESAR DIJIDAD ada yang menyerupai DERMO tapi berambut gondrong menyentuh tanah ( baca DERMO di makam wasiat iblis) dan masih banyak lagi wajah-wajah yang mengerikan.. Salah satu dari mereka yang bermata SATU dan bertaring berkepala gundul berkata KOWE WIS MANGAN IWAK KU SAIKI KOWE KUDU MELOK AKU TA DADEKNO INGON INGONKU ..( kamu sudah memakan ikan ku,sekarang kamu harus ikut aku jadi piaraanku )... Dengan mengandeng alif mulut jelitheng terus merancau tak karuan agar alif mau membuka suaranya,segala tipu daya sudah dia kerahkan tapi yang diajak bicara tetap diam dan mengunyah coklat tiada hentinya. Sampai akhirnya Jelitheng terhenti dikumpulan pohon kelapa memandang laut yang mulai panas akan sang surya,,alif ikut duduk disampingnya dengan diam dan memandang kearah laut juga,,tiba-tiba Jelitheng berSHOLAWAT NABI sambil memegang kepala alif, belom sampai separoh tasbih ia bersholawat kepala Alif mengeluarkan asap tipis dari pori-pori rambutnya lalu hilang terbawa angin, lalu begitu seterus nya sampai satu putaran tasbih, kemudian Jelitheng mengusap usap kepala Alif yang mulai berkeringat seraya berkomat kamit sebentar. Dan kemudian alif menoleh ke Jelitheng seraya tersenyum mengejek, maka pecahlah tawa Jelitheng kegirangan karena tanda,tanda kejenakaan seorang anak telah kembali pada diri Alif. Siang telah menghampiri suasana pantai, hingar bingar debu yang tiupkan angin menari nari menerpah siapa saja yang menghadang,mereka pun pulang menuju ke perkampungan dan didepan pintu sang ibu telah menunggu kedatangan mereka,tangan sang ibu langsung dicium oleh alif seraya tersenyum seperti dulu sebelum sakit, slalu mencium tangan sang ibu baik mau berangkat main atau pulang dari mengaji, sang ibu pun heran melihat perubahan perilaku sang anaknya, yang biasanya diam seribu bahasa dan cuek bebek kini mulai kembali seperti sedia kala. Jelitheng pun memohon pamit pulang kerumah pak kepala dusun, seraya berpesan bahwa nanti malam akan mengajak Slif lagi jalan-jalan,supaya lekas dapat normal kembali. Malam yang dinanti telah tiba selepas isya jelitheng mendatangi rumah kediaman Alif,seperti biasa dengan membawa makanan kesukaan alif yaitu coklat dan telor asin,setelah berpamitan kepada sang bapak dan ibu,,mereka menuju pantai dimana kemarin malam tempat munculnya hantu hantu pesugihan laut untuk mengambil sesembahan di salah satu warga tempat kampung alif tinggal. (Bersambung pemirsa... tunggu lanjutan Seri 2 ) Salam dulur saklawase saking kang Aryo KLIK BAGIKAN SUPAYA SOBAT LAIN TAK KETINGGALAN CERITANYA
Posted on: Mon, 28 Oct 2013 13:56:45 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015