Bismillahirrahmanirrahim Ash shalatu wassalam ala ashrafil anbiyai - TopicsExpress



          

Bismillahirrahmanirrahim Ash shalatu wassalam ala ashrafil anbiyai wal mursalin wa ala alihi wa ashhabihi ajmain Teman-teman FB (saudara dan saudariku) muslimin dan muslimah yang Insya Allah senantiasa dikaruniakan kebaikan & kebahagiaan Sesungguhnya saya sering menangis sedih karena adanya salah paham & fitnah keji atas diriku, yang seringkali meruntuhkan azzam & ghirahku Entah yang terucap dari mereka itu, yang insya Allah saya mampu memaafkan Namun Apakah Allah SWT berkenan mengampuninya atau tidak karena ketidaksadaran mereka? Wallahu alam bish shawwab « Saya sederhana dalam meniti kehidupan, hanya ingin berusaha mengoptimalkan sesuai kemampuan dan kesanggupan diri dalam melaksanakan kewajibanku sebagai manusia yaitu ibadah, baik mahdhah maupun ghairu mahdhah « Saya bersama Hizbut Tahrir dalam perjuangan syariat Islam mengharapkan kelak Allah SWT meridhaiku sebagai pribadi dalam golongan muttaqin, muhsinin, shalihin, muslimin, muminin, mafhum, mukhlis, shabirin, muhtadin, siddiqin, mujahidin, ahlun nushrah « Yang jelas, silahkan memahami tiada kesempurnaan di dunia ini kecuali kesempurnaan hanya milik Allah SWT Hizbut Tahrir juga sama bagi saya, yang saya ikuti memperjuangkan Khilafah ala minhajjin nubuwwah bukanlah tanpa cela dan kelemahan pula Namun diluar sikap ashabiyyah, kelak kalian mengatakan HT hanya ingin mengangkat amirnya menjadi Khalifah, saya katakan: Alhamdulillah Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani sudah menyiapkan segala sesuatunya ketika mendirikan HT untuk memperjuangkan Khilafah ala minhajjin nubuwwah ini, termasuk dalam kitab mutabanatnya terdapat pola sistem, bentuk aturan dan perangkat daulah yang ideal sebagai sistem pemerintahan. Sekali lagi di luar ashabiyyah, bagi saya cukup pandangan syariat Islam yang menjadi dasar mengapa saya turut ingin berkontribusi dalam shaf HT dan memperjuangkan Khilafah ala minhajjin nubuwwah Mengapa kok teriakkan (baca: seruan) khilafah keluar HT? Karena dawah & Jihad adalah thariqah perjuangan yang benar, insya Allah Dawah (seruan) ke seluruh ummat Islam fardhu ain Jihad fardhu ain dalam konteks defensif, konteks opensif (futhuhat) jihad adalah menanti kehadiran Khalifah dan Amirul Jihad « Menegakkan Khilafah Rasyidah (Imamah) fardhu kifayah: Haruslah diwajibkan hanya 1 Negeri atau Bangsa yang menegakkan menerapkan sistem daulah Khilafah Rasyidah ini. Namun Mematuhi Imam (Khalifah atau Amirul Muminin) adalah fardhu ain “Barangsiapa yang mati dan dilehernya tidak ada bai’at maka dia mati dalam keadaan jahiliyah.” (HR. Muslim No. 1851, Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 769, dari Muawiyah, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi dalam Kanzul ‘Ummal No. 14810, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 16389) Islam tegak atas ukhuwwah (Khilafah tegak atas persatuan ukhuwwah ummat Islam), maka mari rapatkan shaf sebagai ahlus sunnah wal jamaah Karena sejatinya 73 golongan bukan harakah bagi saya... Berbagai harakah bisa 1 golongan, yaitu golongan ashabiyyah (mengklaim ahlussunnah wal jamaah namun sekuat tenaga harakah objek perjuangannya)... Ahlussunnah wal jamaah yaitu berbagai harakah madzhab dan berbagai hizb yang mau memperjuangkan terwuudnya Islam yang kaffah ... Dan sungguh imam (khalifah) itu adalah benteng. (HR. Bukhari) insya Allah Karena lihatlah orang awwam yang ingin bersyariat terhempas kian kemari, meski banyak namun tak kokoh kondisi ummat Islam saat ini Bahkan banyak yang ingin berjuang justru di cela saudaranya (sesama muslim), hanya karena kepentingan berbeda harakah (ashabiyyah) Banyak jumlah muslimin, namun pluralisme membuat banyak yang murtad -- Diriwayatkan dari Tsauban RA, Rasulullah SAW bersabda: “akan terjadi, bersatunya bangsa-bangsa didunia menyerbu kalian seperti sekelompok orang menyerbu makanan”. Salah seorang sahabat bertanya: “apakah karena jumlah kami dimasa itu sedikit”. Rasulullah menjawab : “jumlah kalian banyak tapi seperti buih dilautan. Allah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kalian dan Allah menanamkan penyakit ‘wahn’ dalam hati kalian.” Lalu ada yang bertanya lagi :“apakah penyakit ‘wahn’ itu ya Rasulullah?” Beliau bersabda : “ Cinta kepada dunia dan takut mati!”. (HR. Abu Dawud) ~Hadits dengan bunyi serupa ... Diriwayatkan Tqausan RA ... (Silsilah hadist shahih no.958) Dishahihkan oleh Syeikh Al Albani dalam Ash shahihah 958 Ibnu ‘Umar berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Barangsiapa yang melepaskan tangannya dari ketaatan pada pemimpin, maka ia pasti bertemu Allah pada hari kiamat dengan tanpa argumen yang membelanya. Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak ada baiat di lehernya, maka ia mati dengan cara mati jahiliyah .” (HR. Muslim Nomor 1851) “Wajib atas seorang muslim untuk mendengar dan taat (kepada penguasa/umaraa’) pada apa-apa yang ia sukai atau ia benci, kecuali apabila penguasa itu menyuruh untuk berbuat kemaksiatan. Apabila ia menyuruh untuk berbuat maksiat, maka tidak boleh mendengar dan tidak boleh taat” [HR. Al-Bukhari no. 2955,7144; Muslim no. 1839; Tirmidzi no. 1707; Ibnu Majah no. 2864]. Dari Abu Dzar radliyallahu anhu berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa memisahkan diri dari Al-Jamaah walaupun sejengkal, maka bererti dia telah melepaskan ikatan Islam dari tengkuknya. (Takhrij Hadis) Hadis ini diriwayatkan oleh: 1. Abu Daud dalam Sunannya, hadis no. 4758 2. Ahmad dalam Musnadnya V/180 3. Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak I/117 4. Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah (892) Ibnu Abbas radliallahu anhuma berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan umatku di atas kesesatan. Dan tangan Allah bersama Al-Jamaah. Barangsiapa menyimpang dari Al-Jamaah, bererti dia menyimpang ke neraka. (Takhrij hadis) Hadis ini diriwayatkan oleh: 1. Tirmizi dalam Sunannya (2167) 2. Hakim dalam kitab Al-Mustadrak I/115 3. Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah (80) Dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa melihat sesuatu dari pemimpinnya yang tidak disukainya, maka hendaklah bersabar kerana sesungguhnya jika seseorang keluar dari Al-Jamaah walaupun sejengkal kemudian dia mati, maka matinya dalam keadaan jahiliyyah. (Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dengan Syarh Fathul Bari XIII/5 dan Muslim [1849]) -- Pilar Kehidupanku... Aspek Komitmen dan Ideologiku!!! Dalam Mencari Jati Diri & Meniti Kehidupanku -- Syaikh Walid Saifun Nashr hafizhahullah mengatakan, “Tauhid merupakan kewajiban paling besar atas manusia, bahkan keistimewaan al-Firqah an-Najiyah yang paling besar adalah dakwah tauhid! Tidak boleh berpindah dari tauhid menuju yang lainnya, akan tetapi berpindah ‘bersamanya’ menuju yang lainnya.” (Daurah Shahih Muslim tahun 1430 H di Kaliurang, Yogyakarta). Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah berkata, “Adapun orang yang berdakwah tanpa bashirah/ilmu, maka apa yang dia rusak lebih banyak daripada apa yang dia perbaiki.” (lihat Syarh al-Manzhumah al-Mimiyah , hal. 111) -- 1. Dalam berjamaah (menyusun shaf), saya bersaksi dalam syahadat maka saya adalah bagian dari ummat Islam. Maka barangsiapa manusia bersyahadat maka di sanalah ikatan ukhuwwah saya dengannya dalam kehidupan ini dalam naungan bentuk agama bernama Islam *Syahadat adalah kesaksian suci yang menjadi baiat syakral bahwa Allah SWT adalah Illahi Rabbi dan Muhammad SAW adalah Nabiyullah wa Rasulullah ~ Illahi Rabbi: Sesuatu yang haq menjadi sesembahan dan mejadi sempurna (tanpa cela, kelemahan dan kesalahan) ... Sesuatu ini adalah sebuah Dzat Maha Esa (tertulis dalam TQS. Al-Ikhlas: 1), Dzat ini mengenalkan namanya dalam firman-Nya (kalamullah) yang tertulis pada Al-Quran Karim, begitu juga tentang sifat, hubungan-Nya dengan makhluk-Nya, dll. Sebutan Allah SWT atau Nama-Nya ialah apa yang dikenal dalam syariat Islam asmaul husna. ~ Nabiyullah: Seorang manusia yang menerima wahyu dari Allah SWT dan dititahkan untuk mendawahkan kepada seluruh manusia akan syariat tauhidullah yang masih berlaku dari seorang Rasul sebelumnya kepada ummatnya ... Nabi - menerima wahyu - dawah syariat Rasul yg berlaku - kepada seluruh manusia - masa berlaku hingga turun syariat berikutnya ... ~ Rasulullah: Seorang yang menerima wahyu Allah SWT dan dititahkan menyampaikan syariat tauhidullah yang baru diturunkan kepadanya kepada ummatnya dan berlaku hingga turun syariat berikutnya ... Rasul - menerima wahyu - danwah syariat baru dari Allah SWT - kepada ummatnya - masa berlaku hingga turun syariat berikutnya ... ~ Rasulullah Muhammad SAW: Seorang manusia yang dimuliakan Allah, karena diciptakannya beliau menjadi Nabi dan Rasul terakhir yang menyempurnakan syariat tauhidullah yang berlaku sebelumnya kepada ummat ahlul kitab (nashara dan yahudi), syariat Islam yang berlaku mutlak dari diturunkannya hingga tibanya yaumil akhir oleh seluruh ummat manusia ... Rasulullah Muhammad SAW - menerima wahyu - dawah syariat Islam - kepada ummatnya dan seluruh manusia - berlaku hingga kiamat tiba ... ~ Perbedaan Rasulullah Muhammad SAW dengan Rasulsebelumnya 1. Syariat Islam Universal (Islam yang Kaffah) Syariat yang menyempurnakan syariat tauhidullah dengan yang sebenar-benarnya sesuai keinginan Allah SWT, dari awal mula syariat tauhidullah terdahulu (Adam As - Isa As) hingga kelak kiamat tiba ... Syariat Islam - Mengatur kehidupan MANUSIA - dari membuka mata sampai tertutup kembali - dari ujung rambut sampai ujung kuku kaki - dari sistem (tatanan) kehidupan bernegara sampai interaksi individual ... 2. Syariat Islam adalah rahmatan lil alamin Syariat yang Allah SWT senantiasa menjaganya karena ISLAM adalah SYARIAT TAUHIDULLAH YANG SEMPURNA, maka Allah memerintahkan masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan) dan jika seperti sekarang ini Islam kaffah belum ditegakkan masih memasuki masa mulkun jabariyyah (kepemimpinan diktator) yang diktator oleh kapitalisme, ditanamkan pluralisme, liberalisme, sekulerisme, komunisme, di propagandakan ajaran paganisme (Satanisme) atau Thagut (Penyembahan Syaithan dengan perantara objek lain) Bagaimana dalam keadaan ini bisa masuk Islam secara kaffah? Saya dengan berusaha mencari pengetahuan syariat Islam dan mengamalkannya juga memperjuangkan tegaknya bersama Hizbut Tahrir, karena di sinilah saya memahami berukhuwwah & bersyariat, memahami konsep Islam yang saya jelaskan ini untuk menyadarkan diri segera bangkit, saya diajarkan fikrah, mafahim, qiyadah fikriyah, qaidah fikriyah, fikrul mustanir, Islam mabda, sistem khilafah rasyidah, dll dalam proses kebangkitan diri. -- Hujjah: Waraqah bin Naufal berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Tidaklah ada seorang pun yang datang membawa ajaran seperti ajaran yang kamu bawa kecuali dia pasti akan dimusuhi.” (HR. Bukhari dalam Kitab Bad’u al-Wahyi [3] dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha ) “Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira dia dibiarkan begitu saja mengucapkan ‘Kami beriman’ kemudian mereka tidak diuji? Sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, agar Allah benar-benar mengetahui siapakah orang-orang yang jujur dan siapakah orang-orang yang dusta.” (TQS. Al-’Ankabut: 1-3) “Tidak akan kamu jumpai suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka justru berkasih sayang dengan orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, walaupun mereka itu adalah bapak-bapak mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka, atau sanak keluarga mereka sendiri…” (QS. Al-Mujadilah: 22) “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan musuh-Ku dan musuh kalian sebagai penolong-penolong untuk kalian dimana kalian membocorkan kepada mereka rahasia kaum muslimin dengan rasa cinta dan kasih sayang…” (TQS. Al-Mumtahanah: 1) + Di dalam tafsirnya, Imam al- Qurthubi rahimahullah menerangkan, “Surat ini [Al- Mumtahanah] adalah dalil pokok yang menunjukkan larangan memberikan loyalitas kepada orang-orang kafir.” (lihat al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an [20/398]) Nabi pembawa rahmat shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membunuh orang kafir mu’ahad -orang kafir yang terikat perjanjian damai dengan umat Islam- maka dia tidak akan mencium harumnya surga. Sesungguhnya harumnya surga itu bisa tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun lamanya.” (HR. Bukhari dalam Kitab al-Jizyah wa al-Muwada’ah [3166] dari Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhuma “Allah tidaklah melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada orang-orang yang tidak memerangi kalian dalam hal agama dan tidak mengusir kalian dari negeri-negeri kalian. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8) “Katakanlah: Inilah jalanku, aku mengajak (manusia) kepada Allah di atas dasar bashirah/ilmu. Inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku…” (QS. Yusuf: 108) Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu berkata , “Langit manakah yang akan menaungi diriku, bumi manakah yang akan aku pijak, kemana aku akan pergi, dan bagaimana yang harus aku perbuat jika aku berbicara tentang satu kata di dalam Kitabullah dengan penafsiran yang tidak dikehendaki oleh Allah tabaraka wa ta’ala.” (lihat al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an [1/60]) Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata, “…para rasul tidak diutus untuk menetapkan tauhid rububiyah karena hal itu sudah ada, hanya saja hal itu tidak mencukupi. Akan tetapi Allah mengutus mereka untuk menetapkan tauhid uluhiyah, yaitu mengesakan Allah ta’ala dalam beribadah. Itulah agama para Rasul dari sejak yang pertama hingga yang terakhir.” (lihat Syarh Kitab Kasyfu Syubuhat, hal. 20). “Sesungguhnya perkara yang paling banyak merusak dakwah adalah ketiadaan ikhlas atau ketiadaan ilmu. (Syaikh Utsaimin ) = Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata, “ ... Sesungguhnya perkara yang paling banyak merusak dakwah adalah ketiadaan ikhlas atau ketiadaan ilmu. Dan yang dimaksud ‘di atas bashirah’ itu bukan ilmu syari’at saja. Akan tetapi ia juga mencakup ilmu mengenai syari’at, ilmu tentang keadaan orang yang didakwahi, dan ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan dakwahnya; itulah yang dikenal dengan istilah hikmah” (lihat al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid [1/82]). -- Lakum diinukum waliyadiin (bagimu agamamu dan bagiku agamaku) bukan pluralisme Lakum diinukum waliyadiin: Ketika seluruh manusia bebas beragama dan siap mempertanggung jawabkan kelak di akhirat, namun tatanan kehidupan bernegara (berbangsa-bangsa, bersuku-suku, antar ras, berbagai etnis) yang berlaku adalah sistem daulah Islam yang menerapkan syariat Islam Pluralisme: Semua agama adalah benar, Namun Islam adalah agama yang harus dimusnahkan ... Bagan Pelaksanaan Istem Khilafah Rasyidah: Islam, Yahudi, Kristen, Budha, Hindu, Majusi, Pagan, Komunis - Hidup dalam Negeri Islam - Menerapkan sistem Daulah Islam - Menerapkan hukum syariat Islam - Seluruh agama patuh pada syariat - Islam Rahmatan Lil alamiin - Insya Allah kemungkinan kecil pemurtadan & kemungkinan besar hidayah Allah diturunkan bagi orang-orang yang mau berfikir Hidayah adalah kuasa Allah (qadar), namun hidayah menjadi taqdir yang berhubungan dengan akal, harus dicari, ditemukan dengan proses berfikir ... JAWABANNYA TENTU HANYA ADA DALAM ISLAM ... 3. Gelar Rasulullah Muhammad SAW berbeda dan Istimewa Ketika gelar Rasul sebelumnya maka diikuti gelar alaihissalam dan penerus risalah mereka para anbiya Namun Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, karena ketika gelar Rasulullah terletak pada Nabi Muhammad SAW ini juga mencakup gelar Khalifah, Amirul Muminin, Amirul Jihad, Hakim, Hujjatul Islam, Al-Quran yang Hidup. Penerus beliau SAW bukanlah lagi para anbiya melainkan adalah para ulama salafus shalih Ulama: Golongan para ahli ilmu (berpengetahuan), pribadi muslim yang berwawasan ilmu syariat Islam dan juga pada pengetahuan umum di bidangnya masing-masing. Maka pantas saja dalam syariat Islam, jika seorang alim yang menjadi Khalifah (Ijtihad) Amirul Jihad, Hakim, Qadli, Gubernur, Hujjatul Islam (Ijma), Pribadi Qurani Dari Abdullah bin Amr bin Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain. (HR. Muslim) Ini cukup bukti bagi saya bahwa Khilafah ala minhajjin telah waktunya untuk diperjuangkan Telah saya jelaskan dengan kalian, saya semata-mata hanya memenuhi kewajiban dawah, karena saya juga bukanlah orang yang telah alim INSYA ALLAH Hizbut Tahrir telah komitmen untuk berkompeten, mampu menyelesaikan masalah, kelak apapun problem yang akan hadir di masa Khilafah ala minhajjin nubuwwah kembali hadir menaungi manusia ... Karena Hizbut Tahrir adalah bagian dari Islam ... Islam selalu memiliki jawaban (pemecahan masalah) atas segala pertanyaan, karena pengetahuan milik Allah SWT dan kami (muslimin) adalah orang-orang yang dikaruniakan ilmu yang baik & benar (maruf) Wallahu alam bish shawwab
Posted on: Fri, 31 Jan 2014 09:15:08 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015