FF SEOKYU[FREELANCE] / WAR OF MARRIAGE / PART 7 25 Oktober 2013 - TopicsExpress



          

FF SEOKYU[FREELANCE] / WAR OF MARRIAGE / PART 7 25 Oktober 2013 pukul 13:08 Tittle : War Of Marriage chap 7 Author :Minji Genre :Comedy, Romance Cast : - Cho Kyu Hyun (SUJU) - Seo Joo Hyun (SNSD) - Jessica Jung (SNSD) - Lee Dong Hae (SUJU) - Shim Chang Min (TVXQ) - Seo In Guk - Other (You can found it ) Cuap-cuap: Ini kecepetan gak??? :D Smoga bisa menghibur, mian for typo and keep RCL^^ _Happy Reading_ _War Of Marriage chap 7_ Tak tentu arah, tak punya tujuan dan tak ada tempat yang dapat di singgahi, Seohyun berjalan gontai dengan tas selempang yang di pegangnya erat, Gadis itu sengaja memakai topi hitam dengan Syal yang melingkari leher putihnya, alasannya hanya satu, Seohyun cukup tahu dengan penampilannya saat ini, tidak membiarkan tubuhnya terkena air ketika meninggalkan rumah dan tidak sempat menyisir sekalipun mampu menyadarkan Seohyun untuk sekedar menutupi penampilannya. Seohyun kembali berdecak sebal saat mengingat ucapan Jessica tadi, Gadis itu pergi ke luar kota dengan keluarganya dan yang lebih menyedihkan adalah saat kampus tempat tujuan satu-satunya ternyata di liburkan, entah karena ada peringatan apa itu sama sekali tidak jelas, yang Seohyun tahu ini benar-benar penderitaan yang kebetulan. “ Kemana lagi Aku harus pergi,,” Tendangan-tendangan kecil yang Ia berikan pada batu krikil tak berdosa mampu mengatasi sedikit kebosanan, Tanpa sadar kaki jenjangnya terhenti pada sebuah telepon umum yang sudah terlihat rusak, tujuannya entah ingin apa, tapi sepertinya ruangan kecil dengan aksen merah yang mendominasi tampak begitu asyik untuk di kunjungi. Beberapa menit Ia lalui tanpa melakukan kegiatan apapun di dalam sana, mengedarkan pandangannya pada setiap pejalan kaki yang tertangkap penglihatan Gadis itu, hingga matanya tertuju pada satu sosok yang cukup familiar, sosok yang selama ini di carinya tengah memasuki sebuah apotik dengan seorang pria yang Seohyun kenal, itu Hyuk Jae Oppa dan satunya adalah si pembuat ulah dan yang membuatnya terjebak di situasi ini. Dengan kekuatan yang dimiliki, Seohyun berlari semampunya, menghampiri sosok yang tengah berbincang serius satu sama lain, tak Ia hiraukan bunyi klakson beberapa kendaraan yang merasa terhalang jalan oleh Gadis itu, tujuan Seohyun hanya satu, menggapai pria yang kini tengah tertawa tanpa dosa. “ Yak!!!! SEO IN GUK!!!!!!!” Kedua Pria yang asyik berbincang cukup terbelalak saat dengan Jantannya seorang Gadis berteriak tanpa melihat sekitar, Hyuk Jae yang melihat air wajah Seohyun hanya mampu mundur perlahan saat sosok itu kembali menampilkan wajah yang garang, sosok satunya justru lebih terlihat tenang dengan tatapan prihatin, mungkin In Guk terlalu merindukan adiknya yang tampak berantakan. “ Bogosipho Hyunnie-yaa,,,” ~ Tatapan mata tajam dengan wajah yang jelas terlihat kecewa Seohyun suguhkan pada sosok pria yang tidak sama sekali berniat membuka percakapan, bukan Seohyun takut atau malas berbicara, Ia hanya ingin Pria yang ada di hadapannya itu memulai pembicaraan terlebih dahulu, bukankah In Guk yang menjebloskannya pada permasalahan ini, harusnya Ia yang dengan jantan menyelesaikan semuanya. Berbeda dengan dua kakak beradik yang masih saling memandang dengan tatapan tajam, Hyuk Jae justru merasakan aura mencekam di antara keduannya, Ia terpaksa harus ikut duduk di salah satu café yang Seohyun pilihkan, tidak Ia biarkan Hyuk Jae pergi hanya sekedar memberikan ruang untuk mereka berbicara, alasannya konyol, jika mereka saling melukai setidaknya ada yang melerai di sini. “ Di mana Sooyoung?” Satu pertanyaan tegas dengan gebrakan kuat mampu membuat Hyuk Jae melonjat kaget, Seohyun yang memulai pembicaraan dengan pertanyaan panas di tanggapi elusan dada Hyuk Jae, semoga In Guk tidak ikut tersulut emosi. Tidak ada jawaban dari Namja yang menyandang status Oppa kandungnya itu, In Guk justru menundukan kepala menyesal saat segerombolan pertanyaan Seohyun ajukan dengan tergesa, Gadis itu seolah menemukan sosok yang menjadi jawaban di situasinya sekarang, “ Aku mohon katakan padaku, apa Oppa tega membiarkan Aku terbelenggu pada situasi seperti ini?” Seohyun menitikan air mata, bahu Gadis itu bergetar kuat saat mengingat hari-hari yang di laluinya bersama Kyuhyun, nyatanya Namja itu sudah sedikit merubuhkan pertahanan hatinya, Ia tidak mau terlalu lama lagi berdekatan dengan Kyuhyun, Ia tidak ingin memiliki rasa yang lebih dari skedar Gadis yang menjadi pengantin pengganti. Haruskah pengakuan Seohyun torehkan dalam cerita ini, Kyuhyun yang tidak mandiri dan selalu merepotkan membuatnya menjadi terbiasa, suara bising yang selalu Ia dengar saat mereka tidur mulai menjadi candu sendiri, parfum Pria itu, suhu badan Kyuhyun yang begitu hangat membuat Seohyun membutuhkan semuanya, bukan Gadis itu tidak menginginkan apa yang Kyuhyun minta tentang memberikan anak, hanya saja Seohyun takut saat itu datang, saat itu pula Sooyoung kembali untuk menagih posisinya. “ Apa yang harus Aku perbuat jika seperti ini Oppa, jangan diam seperti itu,,” Seohyun semakin berteriak, ia menumpahkan segala pemikiran yang selama ini menganggunya, “ Bantu Aku Oppa,,” Hyuk Jae cukup menatap prihatin Gadis kecil ceria yang dulu di kenalnya, Ia benci situasi ini, situasi di mana In Guk hanya menatap Iba dongsaengnya itu, tidak adakah rasa untuk sekedar menghapus air mata yang sedari tadi di keluarkan Seohyun. Lengan kekar itu mulai terulur menyentuh lengan mungil Seohyun, genggaman yang kuat dengan penuh kasih sayang coba In Guk suguhkan pada gadis kecil yang selalu berkorban untuknya, “ Hyunnie,,” Suara lembut yang Seohyun rindukan akhirnya menunjukan kejelasan, Seohyun menatap wajah yang tampak kabur dari pandangannya karena air mata yang menggenang. “ Oppa tidak bisa memberitahu Sooyoung ada di mana, tapi Oppa mohon bertahanlah di sisinya, berikan Ia kekuatan sampai Aku mampu memberikan alasan perginya Youngie,,” Seohyun menggeleng kuat, air mata yang keluar semakin deras membuat pria satunya memilih pergi meninggalkan mereka, biarkan kedua saudara itu menyelesaikan masalahnya. “ Oppa,,,, Mengertilah posisiku,,” In Guk cukup tahu watak adiknya ini, di balik sikapnya yang kuat nyatanya Seohyun adalah gadis biasa yang memiliki perasaan, yang peka pada setiap perlakuan yang di berikan Kyuhyun, In Guk cukup tahu Kyuhyun adalah Namja yang tidak bisa hidup sendiri, mungkin ini boomerang bagi Seohyun kebutuhan di antara keduanya akan menjadi permasalahan jika mereka harus berpisah nanti. “ Jika Oppa berkata dia adalah takdirmu, apa Kau akan berhenti mencari Youngie dan mulai benar-benar melihatnya?” Seohyun menggeleng kuat dengan berusaha mengusap air mata yang membanjiri pipi chubbynya, “ Wae?” Tanya In Guk bingung. “ Oppa bukan tuhan yang bisa menentukan takdir seseorang,” Helaan nafas yang terdengar menunjukan kejengahan yang In Guk tunjukan, adiknya ini terkadang sulit di ajak bicara serius, “ Hyunnie, Kau pernah mengatakan Kau menyukai salah satu sahabatku yang Kau bilang selalu membawa makanan jika berkunjung bukan?” Seohyun mengangguk, Ia ingat betul itu, Namja gendut dengan mata yang begitu sendu, Selalu membawa makanan ketika berkunjung dan Seohyun selalu merebutnya secara paksa, tapi namja yang selalu Seohyun sebut dengan Gaem Oppa itu tidak pernah membentaknya sekalipun, terakhir pertemuannya adalah saat In Guk menamatkan SMA-nya, In Guk pernah bercerita setelah kelulusan mereka Gaem Oppa sempat mengalami kecelakaan yang cukup parah, setelah itu Seohyun tidak tahu kabarnya lagi. “ Ia adalah Namja yang menjadi suamimu saat ini,,” Sulit di percaya jika memang takdir menorehkan tintanya demikian, mungkin Oppanya berbohong atau hanya menyangkut pautkan sesuatu agar lebih menarik, Seohyun memang mengaggumi sosok Gaem Oppa, walaupun tubuhnya tidak seproposional Max Oppa, tapi Ia menyukai kerelaanya ketika setiap makanan yang Ia bawa di renggut paksa, “ Bohong,,,” Seohyun berucap pelan dengan tatapan kosong, mata itu tidak tertuju pada lawan bicara yang sedang mengangguk yakin, “ Anggap ini balas budi atas setiap makanan yang Kau ambil, memberikan yang Kau punya untuknya Hyunnie,” In Guk menyentuh kembali lengan Seohyun yang terasa dingin, “ Jika Kau satu-satunya wanita yang dapat membantunya, bantulah Ia, berikan apa yang Ia inginkan seperti saat Ia merelakan makananya untukmu, Kau mengertikan maksud Oppa,,,” Seohyun semakin mengerti tujuan dari pembicaraan ini, mengapa semua jadi menyuruhnya untuk berbuat hal yang sama, dengan tatapan kosong Seohyun mencoba membuka mulut, menanyakan satu pertanyaan terakhir yang cukup membuat dirinya resah, “ Dapatkah Oppa berikan satu alasan untukku melakukan lebih dari sekedar ini,” Tidak Seohyun tatap mata itu, tatapannya lebih tertuju pada satu titik fokus yang sedari tadi di genggam In Guk, satu kantung obat yang entah itu obat apa, setahu Seohyun In Guk tidak memiliki riwayat penyakit kecuali flu biasa. “ Hyunnie, Oppa akan mengatakan padamu dan mengajakmu menemui seseorang, seseorang yang mampu menjelaskan seluruh pertanyaan yang ingin Kau tanya,” In Guk membelai sayang puncak kepala adiknya yang tertutupi topi hitam, hal yang selalu In Guk rindukan, “ Kau adalah malaikat Oppa yang paling berharga sayang, permintaan Oppa kini hanya satu, ini demi Wanita yang Oppa sayangi setelah Eomma dan Kau, hadirkan malaikat kecil untuk Kyuhyun, pastikan namja itu bahagia, dan tetaplah bertahan sesulit apapun itu,” Seohyun beranjak memeluk tubuh tegas yang di rindukannya, berbagai kejadian yang mereka lewati bersama Seohyun tumpahkan pada butiran krystal bening yang membasahi kaos In Guk, Ia tumpahkan semua kegundahan disana, menyampaikan pada sosok itu betapa sulitnya hidup yang Ia lalui, menahan dirinya untuk mencintai lebih dari sekedar rekan kerja membuatnya menjadi manusia paling tak berguna, “ Berhenti berpura-pura Kau tidak mencintainya Hyunnie, itu akan lebih sakit dari pada sebuah penolakan,” Seohyun mengangguk pelan, semakin Ia eratkan pelukan itu seiring lengan In Guk yang mengelus bahunya sayang. *** Kaki yang di hentak-hentakan dengan dumalan yang terus di keluarkan mampu menutupi cantiknya aura Gadis yang tengah berdiri di sudut papan pengumuman keberangkatan, Jika saja ayahnya tidak membujuk untuk ikut ke pulau jeju Jessica jelas tidak mau mengikuti ucapan kepala keluarga Jung itu, dan lihatlah sekarang, betapa kekesalan sudah berada di puncak kesabarannya, tadi Ia sampai tidak sempat mengabari Seohyun soal keberangkatannya, Ia terburu-buru menuju bandara dan sekarang Jessica justru tertinggal pesawat dan harus menyusul di dua jam kemudian. “ Menyebalkan, harusnya hari ini Aku menjalani misi bersama Hyunnie,,” Lagi Ia merasa menyesal karena membatalkan janjinya untuk menolong Gadis itu, Jessica siap menerima konskuensinya dari sahabatnya, di marahi oleh Gadis itupun sudah Ia bayangkan jauh-jauh hari. Bangku panjang yang terlihat di hadapannya membuat Gadis itu memutuskan beranjak dari tempatnya berdiri sekarang, sepertinya tidak akan baik jika Ia hanya berdiri menunggu pesawat selanjutnya, Jessica beralih menghampiri kursi panjang yang paling ujung, dan di sebelahnya terdapat pria yang duduk menunduk dengan topi yang hampir menutupi sebagian wajahnya. “ Mianhe Aghassi, boleh Aku duduk di sebelahmu,” Tidak ada jawaban dari sosok yang masih menunduk itu, sepertinya pria bertopi hitam itu tengah tertidur dengan tangan yang menyilang didada, masa bodo dengan tas yang memakan tempat, Jessica menurunkannya dan beralih mendudukan tubuhnya. “ Mianhe Aghassi kepalamu mengganggu,,” Jessica terus memposisikan kepala sosok yang duduk di sebelahnya itu dengan tegak, tidak Ia dapati posisi yang normal karena kepala itu terus kembali terjatuh pada bahunya, berkali-kali Ia lakukan namun hasilnya Nihil, tidak ada tanda-tanda pria itu ingin menyingkir atau sekedar bangun. “ Aghassi,,,,Kau merepotkanku,,,” Jessica terus menggoyangkan bahunya berharap si pemilik kepala terganggu dan segera menyingkir, tapi sepertinya bahu itu terlalu nyaman untuk di tiduri, jika kesabaran ada batasnya, mungkin ini adalah batas baginya memberikan bantalan untuk pria itu tertidur, Jessica sempat menghembuskan nafas keatas dengan wajah yang menggeram kesal, Gadis itu tanpa aba-aba mendadak berdiri membuat si Pria terjungkal kedepan “ YAKK!!!!!, Kau fikir Aku ini bantal, atau tiang yang bisa Kau pakai untuk tempat bersandar tidur,,” Jessica memalingkan wajahnya jengah saat sosok itu berusaha berdiri dan menyeimbangkan tubuhnya yang tampak masih kaget, “ Berhenti menyusahkan orang lain Agha-“ Malu, mungkin itu yang Jessica rasakan sekarang, dengan kedua lengan yang di buat mengatup bibirnya sempurna mata itu membulat besar saat melihat sosok siapa yang tengah berdiri canggung dengan wajah bangun tidur, Lee Donghae, sosok namja yang menyita hari-harinya sekaligus incaran Gadis berambut blonde itu, “ Kita bertemu lagi, Mianhe selalu menyusahkanmu,” Donghae berucap penuh rasa bersalah, lengan yang menggaruk tengkuk belakangnya cukup menggambarkan seberapa sungkannya Namja ini. “ Bagaimana jika kita menyelesaikannya di tempat yang lebih tenang, disini agak gaduh,” Tanpa perintah Donghae menggiring tubuh Jessica yang masih diam membatu, namja itu hanya merasa risih saat tatapan para pengunjung terlanjur tertuju pada mereka, sepertinya teriakan Gadis itu cukup membuat Gaduh. ~ “ Kau sedang apa Donghae-ssi?, apa Kau ingin keluar kota juga?, atau keluar negeri Eoh?, Ah,,, masalah gaun itu Aku belum membelinya, Aku hanya bingung ingin membeli Gaun seperti apa,Ehm,,,,kita belum berkenalan, sudah berkali-kali bertemu tapi Kau tidak mengetahui namaku,” Jessica beranjak dari duduknya dan membungkuk hormat pada pria yang masih menatapnya bingung, “ Anyeong Donghae-ssi, Jessica Jung imnida, senang berkenalan denganmu,” Jessica akhiri ocehan panjangnya dengan tangan yang menjulur ingin menyalami, Donghae justru tersenyum samar saat dirinya menimpali uluran tangan Jessica. “ Sudah selesai bicaranya?” Jessica merengut kesal saat justru jawaban itu yang terlontar, “ Apa Aku terlalu bawel?” Tidak Ia jawab pertanyaan wanita itu, sepertinya menyesap capucino panas yang di suguhkan lebih nikmat, “ Kau hanya banyak bicara,” Jawabnya singkat. “ Aisshhhh,,,,,” Sebal Jessica, gadis itu beralih menyodorkan handphone genggam yang sedari tadi di pegangnya, “ Ige,,” “ Mwoyaa?” Tanya Donghae bingung. “ Masukan nomormu di sana, Kau mengenal Seohyun kan?” Donghae mengangguk mengiyakan, Seohyun adalah istri rekan kerjanya sekarang, sekaligus wanita unik yang Donghae pernah temui, “ Aku sahabatnya Hyunnie, orang yang mengenal Hyunnie harus mengenal Aku juga, untuk jaga-jaga jika di antara kami ada yang terancam.” Yakin Jessica. Masih dengan wajah kebingungan Donghae akhirnya mengikuti keinginan Gadis itu,memasukan beberapa digit angka kedalam handphone yang tadi di sodorkan, “ Kau dengan siapa kesini?” Kembali Jessica suguhkan sosok itu dengan pertanyaan basa-basi, entah mengapa Gadis ini menyukai saat pria di hadapannya tengah berbicara. “ Aku sedang menunggu seseorang,” Alis yang terangkat membuat Jessica merasa harus mengetahui siapa yang sedang di tunggu pria itu, “ Nugu?, yeoja atau Namja?” Tanya Jessica semakin penasaran seraya mengambil handphone yang di serahkan Donghae. “ Eumm-“ Jawaban itu terpustus seiring dengan handphone yang terletak di saku Donghae bergetar, Jessica menghela nafas lelah saat Donghae dengan tergesa menganggkat panggilannya, “ Eoh,, Nara-yaa?, Kau sudah sampai Chagi?, Ne, Oppa akan kesana, Saranghaeyo,” Bagaikan tertimpa batu ribuan ton, Jessica hanya terpaku saat Namja itu dengan sumringah mengangkat panggilannya, dapat Jessica rasakan tubuhnya serasa mati rasa saat mendengar kalimat-kalimat mesra yang Donghae keluarkan, “ Jessica-ssi, Mianhe karena tidak bisa menemanimu, Anyeong,” Tidak Jessica hiraukan sapaan terakhir yang Donghae berikan, Gadis itu masih diam terpaku saat Donghae memberikan lambaian tangan dan berlalu pergi. Yang Ia tahu lengannya dengan sigap menekan beberapa digit nomor yang memenuhi otaknya, “ Appa, Bisakah Kau memperpanjang waktu penyewaan hotel?, Aku ingin tinggal di Jeju dua minggu lagi,” gadis itu mematikan sambungan secara sepihak dan menelungkupkan tubuhnya yang serasa tak bertulang. *** Dua pasang mata yang tengah menguntit dari balik pintu kaca dapur terlihat begitu serius, mengamati seorang namja yang tengah terduduk santai dengan tatapan yang berbeda dari tiap sudut pandangnya, tatapan seorang Gadis yang lebih sebal dan geram ketimbang tatapan wanita paruh baya yang satunya tampak lebih ceria dan sumringah. “ Hyunnie-yaa Kau beruntung memiliki suami sepertinya nak,,” Seohyun cukup menghela nafas saat pujian dengan nada yang terlalu di buat-buat itu kembali di lontarkan oleh wanita paruh baya yang masih menatap Namja di sana dengan tatapan berbinar. Entah dari mana seorang Cho Kyuhyun bisa mengetahui keberadaannya di tempat ini, toko Ramyun Kim Ahjumma tempat Seohyun bekerja dulu difikir mampu menjadi tempat persembunyian Seohyun, tapi lihatlah Namja itu justru kini tengah berbaur di antara para pelanggan yang tengah menikmati makan siangnya. “ Keluarlah temani suamimu, pasti Ia lapar karena sibuk bekerja,” Seohyun gelengkan kepalanya kuat saat suruhan itu justru terkesan memaksa, jujur Ia masih sulit menetralisir saat mengetahui siapa suaminya yang sebenarnya, dan sekarang Ia harus di hadapkan oleh namja itu, bisakah Iadiberikan sedikit waktu setidaknya untuk menerima hal yang sulit di cerna ini. “ Bagimana jika Ahjumma saja?” Seohyun Nampak berfikir, agar wanita yang tengah memainkan kipas lipatnya itu mau menemui Kyuhyun, “ Ahhh,, bukankah Ahjumma ingin berterima kasih karena hutangku di bayar lebih olehnya?” Kim Ahjumma mengangguk antusias, membuat nada bicara Seohyun kian semangat dan lebih terlihat seperti mempengaruhi, “ Ini waktu yang tepat untuk Ahjumma mengatakannya, yahh,, anggap saja sebagai service special dari si pemilik toko,” Senyuman sumringah itu milik Seohyun saat melihat pemandangan dari balik pintu dapur yang membuatnya sedikit lebih tenang, setidaknya, Ia tidak perlu bertatapan langsung dengan Kyuhyun, cukup di sini Ia bersembunyi, dan membantu membuatkan beberapa ramen untuk para pelanggan, masalah Kyuhyun. Pasti namja itu akan pergi dengan sendirinya karena tak tahan dengan ocehan Kim Ahjumma. ~ “ Aigoo, Kau akhirnya datang juga Tuan muda,” Dengan rambut bergelombang penuh, lipstick merah yang begitu menyala dan kipas yang sedari tadi di kibaskannya membuat pria itu sedikit berfikir apakah ini benar pemilik sebuah toko ramyun atau justru pemilik kedai soju. “ Tuan muda Cho Kyuhyun?” Kyuhyun kembali mengangguk saat wanita paruh baya itu kembali menyapanya ramah yang justru terkesan berlebihan, “ Kau mengenalku kan?” Tatapan berbinar itu cukup mengartikan seberapa inginnya Ia di kenal, Kyuhyun kembali menyunggingkan senyum hanya untuk sekedar menghormati. “ Mianhe karena saat Kau ketempat ini untuk membayar hutang Aku sedang tidak ada di toko,” Lagi anggukan itu Kyuhyun berikan, “ Aku sangat berterimakasih, berkat Kau toko ku menjadi sedikit lebih besar,” Tatapan prihatin Kyuhyun keluarkan saat dengan sigap tangan Kim Ahjumma menyentuhnya sayang, Oh Ayolah, apakah ini tidak terlihat seperti seorang yang sedang berkencan. “ Mianhe,,” Kyuhyun menarik tangannya segera saat di rasa elusan itu justru terlihat janggal, “ Di mana Aku bisa menemui Seohyun?” Tatapan centil dengan kerlingan mata Kim Ahjumma suguhkan membuat Kyuhyun mengernyit heran, simbol-simbol apa yang di keluarkan wanita paruh baya itu, benar-benar membuatnya ingin muntah, “ Anak muda, memang selalu tidak sabar, apalagi jika pengantin baru,” Lagi, Kyuhyun hanya bergidik ngeri saat melihat bibir yang di buat se-seksi mungkin oleh wanita di hadapannya, bisa-bisanya Seohyun tahan bekerja dengan atasan seperti ini. “ Kau benar-benar menyayangi Seohyun eoh?” Satu alis sengaja di angkat oleh si empunya, merasa bingung dengan pertanyaan yang di ajukan, “ Padahal Gadis itu tidak pandai berdandan, tapi Kau mau menikahinya, kenapa tidak dengan Aku saja?, yang jelas-jelas sudah berpengalaman,” Jika saja ini bukan di tempat umum, mungkin Kyuhyun sudah melontarkan sumpah serapah, Ia paling tidak suka di goda terlebih lagi dengan wanita seusia Eommanya, di manapun Seohyun cepatlah keluar dan lindungi suamimu dari godaan setan ini. Cukup lama perbincangan yang menurut Kyuhyun sangat mengerikan, hingga seorang Gadis keluar dari balik pintu dapur dengan nampan berisi ramen yang di bawanya, Kyuhyun tersenyum saat melihat wajah siapa di sana, Wanita yang tidak ada di ranjangnya ketika pagi menjelang, sekaligus wanita yang menjadi alasan Ia menginjakan ke toko ramyun terkutuk ini, Kim Ahjumma memang yang memberitahu keberadaan Seohyun, saat melihat mantan pegawainya itu terlihat murung, Ia fikir Seohyun sedang bertengkar dengan suaminya, jadi sedikit inisiatif untuk membuat akur pasangan muda itu tidak masalah kan. Kyuhyun beranjak dari tempat duduknya saat melihat Seohyun kembali memasuki dapur, entah Gadis itu terlalu fokus melayani pelanggan atau memang pura-pura tidak lihat, tapi Seohyun sepertinya sama sekali tidak mengetahui saat Kyuhyun ikut memasuki dapur yang sama. Dapur berukuran mini yang tidak terlalu besar cukup membuat Seohyun seolah benar-benar kehabisan persediaan oksigen, saat tangan kekar tiba-tiba merengkuhnya dari belakang, memberikan kesan kaget yang cukup membuat dadanya berdegup kencang, dengan aroma khas parfum pria itu Seohyun cukup tahu siapa yang tengah bergelayut manja di sebelah bahunya ini. “ Wae?,, Aku sedang bekerja, lepaskan lenganmu,” Tidak Ia hiraukan saat umpatan-umpatan kecil Seohyun keluarkan, Kyuhyun terlalu takut ketika berhadapan dengan Ahjumma pemilik toko , tubuhnya yang memeluk Seohyun erat seolah tengah mengadu bahwa ada yang mengganggunya barusan, pria dingin yang begitu manja di hadapannya. “ Aku sedang bekerja Kyuhyun-ah,,” Seohyun berusaha meronta saat kepala Kyuhyun justru bersender penuh di bahunya, jika saja tidak ada hukum penjara di dunia ini, mungkin Seohyun sudah menjejalkan daun bawang yang tengah di irisnya ke mata namja itu, dan menusukkan pisau ke lengan kekar yang tak ingin lepas dari pinggang rampingnya. Helaan demi helaan nafas Seohyun keluarkan, ini sudah terhitung sepuluh menit lebih Kyuhyun tidak ingin beranjak dari posisinya, Jika ditanyakan bagaimana perasaan Gadis ini, bisakah Ia berkata bahwa ini sangat memabukan, Seohyun sulit bernafas saat deru nafas Kyuhyun menabrak bulu halus di bagian lehernya, degupan jantung namja itu yang terasa begitu jelas di punggungnya cukup membuat Ia merasakan getaran yang semakin sesak, ingin rasanya membalas perlakuan Namja ini tapi seohyun terlalu takut mengambil resiko, cukup dengan meneruskan memotong daun bawang yang tak ada habisnya sedikit mengobati rasa yang sulit di mengerti. “ Kyuhyun-ah,,” “Hmm,,” “ Kau lapar?” Kyuhyun mengangguk pelan yang dapat di rasakan Seohyun. Seohyun melirik pada sisi bahunya, dapat di lihat mata namja itu tengah memperhatikannya memotong daun bawang dengan bibir yang di poutkan. “ Lepaskan pelukanmu dan duduklah yang manis di depan, Aku akan membuatkan ramen untukmu,” Tukas Seohyun sepelan mungkin. “ Hyunnie,,,” Seohyun memejamkan matanya pelan begitu Ia dengar sapaan lembut namja itu tepat di telinganya, Ia benci perlakuan ini, Seohyun tidak suka jika Namja ini kembali dengan sikap yang paling di bencinya, Merajuk. “ Apa kau ingin lari dan pergi dari tanggung jawabmu menggantikan Youngie?” Seohyun menegang saat kalimat itu justru di keluarkannya, Kyuhyun beralih membalikan tubuh Seohyun yang kini merapat penuh pada sisi tembok, “ Aku sama sekali tidak bisa menemukan oppa-mu, jika saja Aku bisa bertemu dengannya, mungkin Aku akan melepaskanmu,,” Mata itu terbelalak seiring dengan tatapan sendu kyuhyun, Pria yang dilihatnya Nampak berantakan dan tidak terurus, apakah benar ini suaminya, separah itukah Kyuhyun saat Ia meninggalkannya di pagi hari, lalu bagaimana dengan pertemuannya dan In Guk tadi pagi, haruskah Ia mengatakannya, mengatakan bahwa tadi pagi Ia bertemu dengan In Guk bahkan berbincang cukup lama membahas Pria ini?, Seohyun cukup lama bergemelut pada pemikiran yang entah kemana, Gadis itu berdiri di antara dua pilihan yang teramat sulit, mengatakan pada Kyuhyun keberadaan In Guk dan terbebas dari semuanya, atau tetap bungkam hingga In Guk benar-benar siap membawanya pada Sooyoung. “ Hyunnie,,,” Sentuhan lembut di pipi itu cukup membuat tubuh Seohyun meremang, ia tidak pernah melihat Kyuhyun serapuh ini, “ Apa terlalu menyiksa berada di dekatku,,” tidak ada gelengan ataupun anggukan yang seohyun tunjukan, Gadis itu cukup mengerutkan kening bingung ketika Kyuhyun memegang lengannya kuat seolah meminta pertolongan. “ Hanya Kau yang dapat membantuku saat ini, jangan membuatku khawatir dengan mengulang kejadian yang sama,,” Jujur Kyuhyun terlihat begitu frustasi saat melihat Seohyun tidak ada di sampingnya, ketakutan yang paling terbesar adalah jika Gadis yang ada di hadapannya ini pergi sebelum Ia menemukan Sooyoung dan In Guk, Haruskah Ia katakan Seohyun adalah tempatnya bertumpu sekarang, berkeluh kesah dengan kebiasaan-kebiasaan konyol yang sering di buatnya, Tapi Seohyun justru membenci ini, melihat Namja yang di sukainya memohon seperti itu membuat pertahananya benar-benar runtuh, Seohyun hanya ingin sekedar menjaga, agar semuanya tidak berjalan di luar kendalinya, apakah sesulit itu memisahkan diri pada Pria yang sudah menjadi bagian dari hidupnya. “ Kau fikir Aku akan lari dari tanggung jawabku, eoh?” Seohyun menyentuh lengan Kyuhyun yang tertempel dipipinya, mengembalikan pada posisi semula agar tidak terlalu bersentuhan dengan wajahnya, “ Kau bisa mempercayaiku Cho Kyuhyun, Aku akan mempertaruhkan apa yang di perbuat In Guk Oppa, jadi Kau tak perlu takut.” Kyuhyun menyinggungkan seringainya merasa tertantang dengan ucapan istrinya itu, jika tau kejadiannya seperti ini Ia tidak perlu susah payah merayu seperti tadi, benar-benar memalukan, “ Cepat Kau keluar dari dapur ini dan duduk yang manis seperti tadi, bukankah Kau bilang Kau lapar?” “ Bisakah kita pulang dan memasak ramen di rumah?” “ waee?” satu kalimat ragu yang Seohyun lontarkan saat namja itu memisahkan jarak di antara mereka dan beralih mengancingkan jasnya yang terbuka, Seohyun menghela nafas legah, setidaknya tidak ada adegan ekstrim di dapur yang cukup pengap ini. “ Aku takut saat Aku menunggu ramen buatanmu, Kau melarikan diri dari sela dapur ini, bukankah Kau bekerja di sini, jadi kurasa Kau cukup tahu jalan rahasianya,” Cibiran itu Seohyun hadiahi pada namja yang tanpa dosa tengah mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi dapur, seolah memastikan bahwa di dapur ini memang ada semacam pintu ajaib yang Seohyun pergunakan untuk melarikan diri, membuka tiap wajan besar yang tertempel di dinding, menurutnya bisa saja lobang itu di tutupi wajan agar tidak terlihat, Tidakkah khayalan namja itu benar-benar sudah berlebihan. “ Imajinasimu terlalu berlebihan Cho Kyuhyun,” Seohyun beranjak membuka efront yang sedari tadi di pakainya,mengembalikan pada tempat semula dan mencuci lengan yang lumayan kotor, “ kau tunggu di mobil, Aku akan menyusul setelah berpamitan dengan Kim Ahjumma,” Tukasnya dan berlalu pergi. _TBC_ Finish,,, Fiuuuhhh~,, kyaknya setelah chap ini minji akan hiatus sementara :D Entah smpe beberapa lama, Cuma minji lg butuh waktu untuk UTS yg sedang melanda T_T Baiklah keep RCL, gomawo^^ Paaaaiiiiiii~ppppaaaiiii
Posted on: Fri, 25 Oct 2013 06:09:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015