Fortune Global 500 Barusan dapat kiriman khabar dari email, bahwa - TopicsExpress



          

Fortune Global 500 Barusan dapat kiriman khabar dari email, bahwa Pertamina masuk peringkat 122 perusahaan terbesar di dunia money.cnn/magazines/fortune/global500/. Shell skrg mendahului exxon. Utk Exxon meski punya pendapatan total kurang dari shell tapi profit bersih jauh lebih besar dari shell statoil peringkat 39 dan petronas pada 75. Target tahun depan Pertamina bisa masuk 100 besar dunia. Sungguh membanggakan..Sinergi kementerian BUMN dan direksi beberapa BUMN terasa hasilnya. Selain Pertamina, beberapa periode yang lalu saya mendengar Semen Gresik membeli (bahasa kerennya akuisisi) Semen Vietnam. Bisa saja ke depan giliran ngambil semennya Thailand. Konon khabarnya di bisnis keuangan, Bank Mandiri juga disiapkan ngambil bank asing asalkan ada yang dijual. Multinasionalisasi BUMN ini tentu membanggakan buat kita semua setelah beberapa periode yang lalu kita disuguhi hidangan pembeliaan perusahaan kita oleh perusahaan asing (bahasa medianya divestasi). Saya melihat salah satu otak dibalik action tersebut salah satunya ada di kementerian BUMN, di bawah Menteri Dahlan Iskan. Visi bisnis menteri ini luar biasa. Beliau juga bisa mensinergikan direksi yang ada di BUMN, melakukan lobi ke jajaran legislative sehingga hasilnya adalah beberapa suguhan expansi beberapa BUMN di atas menjadi segepok harapan cerah akan masa depan tanah air ku cinta. Di Pertamina, Dahlan dan Karen seolah ibarat Boaz dan Andik Firmansyah di lapangan bola. Aku maunya ke sana, anda siapkan jalurnya, begitulah kira-kira bahasa gampangnya. Hasilnya? Goal demi goal prestasi tercipta dengan indahnya. Di industry Kereta Api, tahun ini adalah lebaran kedua dimana anda tidak akan melihat lagi antrian gila-gilaan di stasiun kereta api. Kenapa gila-gilaan? Ya karena untuk masuk ke gerbongpun kita disuguhi gambar orang yang masuk lewat jendela karena pintunya sudah tidak muat lagi. Kenapa sekarang hal itu tidak terjadi lagi? Ya karena ada perubahan significant di PT KAI dibawah komando Ign. Jonan. Bagaimana dengan BUMN yang lain? Garuda Indonesia juga mencatat prestasi yang mengagumkan, menjadi salah satu maskapai terbaik di dunia di bawah Emirsyah Satar. Jika anda naik Haji atau umroh, di banyak papan iklan segedhe baliho terpampang besar-besar, anda ingin kelas premium? Fasilitas yang kami tawarkan selain hotel bintang empat adalah Naik Garuda Indonesia. Kita mesti bangga, karena saat ini sdh menyaingi maskapai asing seperti Singapore Airlines maupun Cathay Pacific. Saya jadi flash back ke belakang. Siapa di balik orang-orang hebat tersebut? Messi, Torres, Cristiano Ronaldo tidak akan jadi top soccer dunia tanpa ditemukan oleh para pemandu bakat. Taufik Hidayat mungkin namanya tidak akan sebesar sekarang sebelum di tangani Pelatih Mulyo Handoyo. Di balik orang-orang hebat, bakat-bakat terpendam selalu ada orang yang menemukan dan mengorbitkan sehingga menjadi prestasi gemilang. Pertanyaannya siapa yang mengenalkan Dahlan Iskan ke pemerintahan? Beliau sebelumnya adalah pengusaha, pemilik Grup Jawa Pos dan sekarang masuk ke lingkup pemerintahan. Awal masuk Pak Dahlan adalah melalui posisi Dirut PLN. Sungguh waktu itu keputusan mengangkat Dahlan tersebut tentu banyak menuai kontroversi. Kenapa kontroversi? Yak arena beliau bukan Insinyur Listrik dan tidak ada back ground urusan setrum. Back groundnya adalah media. Salah satu background urusan listrik adalah punya usaha pembangkit listrik di Kalimantan Timur. Itupun karena kondisi terdesak, dimana kebutuhan dan suplai listrik banyak tidak cukupnya sehingga membutuhkan pembangkit tambahan. Siapa yang mengangkat Pak Dahlan waktu itu? Tentunya Menteri BUMN. Siapa waktu itu menterinya? Seingat saya adalah Sofyan Djalil. Nah, mantan menteri BUMN Sofyan Djalil inilah yang menurut saya sangat brilian mencari bakat. Dan ini bukan main-main, karena yang di hiject bukan hanya selevel CEO perusahaan swasta layaknya head hunter mencari bakat tapi yang di pantau adalah kandidat CEO BUMN, yang tentunya lebih komplek masalahnya karena bukan hanya urusan bisnis semata yang di urusi namun ada sisi lain seperti kontribusi terhadap public, dan bisa jadi mambu-mambu politik saat urusan target penerimaan BUMN maupun penggunaan anggaran. Atau jangan-jangan yang menarik Ign Jonan dari Citibank ke PT KAI juga Sofyan Djalil ya? Jika memang demikian brarti beliau memang sangat tajam menempatkan orang pada posisi yang tepat saat dibutuhkan. Semoga saja, arah pengelolaan BUMN kita ke depan semakin baik karena selain pajak, dari situlah tulang punggung pembangunan di negara ini. @wahyudihs whsiswanto/fortune-global-500.html
Posted on: Mon, 15 Jul 2013 22:35:32 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015