GAS HIDRAT, HARAPAN ENERGI MASA DEPAN INDONESIA Forumhijau - - TopicsExpress



          

GAS HIDRAT, HARAPAN ENERGI MASA DEPAN INDONESIA Forumhijau - Kepala Bidang Mitigasi Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Udrekh, mengemukakan Indonesia memerlukan penelitian kebencanaan di laut. "Beberapa waktu lalu BPPT melakukan survei seismik dan ditemukan gas metan hidrat di laut dalam, dekat daerah gempa," ungkapnya, Senin (1/7). Daerah gempa yang memiliki potensi gas, antara lain di Simeulue, Nias, Bengkulu, dan selatan Jawa Barat. Sedangkan, potensi gas metan hidrat banyak di patahan Sumatera dan selatan Jawa Barat "Gas tersebut bisa dieksplorasi untuk diolah menjadi sumber #energi baru pada masa mendatang untuk mengganti sumber energi minyak," jelasnya. Ia juga menambahkan BPPT, memandang perlu pengetahuan terhadap penguasaan teknologi pengeboran laut dalam yang dinilainya minim. Sementara itu, dalam tulisannya, Andi Hendra Paluseri, alumni Teknik Tenaga Listrik-ITB, menyebutkan bahwa Gas Hidrat adalah sumber energi gas yang terbentuk di darat maupun di laut dalam suhu yang rendah dan tekanan yang tinggi berbentuk es yang bersenyawa dengan air. Pertama kali gas hidrat ditemukan pada tahun 1811 oleh Sir Humphrey Davy. #Hidrat adalah senyawa kimia yang terdiri dari Gas alam, O2, N2, Kripton, Xenon, Argon, CO2, H2S dan lain lain yang bersenyawa dengan air. Intinya Gas Hidrat adalah gas yang terkurung dalam air dan akan keluar dari kurungan bila air tersebut mengalami pemanasan. Tak tanggung-tanggung, potensinya di Indonesia diperkirakan mencapai 3.000 Trillion Cubic Feet (TCF). Sebagai ilustrasi, bila 3.000 TCF ini dipergunakan sebagai energi, maka kita tidak memerlukan minyak bumi lagi selama 300 tahun. Potensi tersebut, diperkirakan sebagai besar berada di perairan Sumatera Utara bagian barat, Selat Sunda, Selat Makassar, perairan sebelah utara Manado, serta di perairan Maluku dan Papua. Negara-negara yang saat ini sudah mengembangkan gas hidrat adalah Jepang, Kanada, Italia, USA, China dan Rusia. Pada Maret 2013 lalu, Jepang telah melakukan percobaan pertama untuk memproduksi gas hidrat lepas pantai. Teknologi yang digunakan adalah depressurisation (pengurangan tekanan otomatis) dengan mengubah hidrat methane menjadi gas methane. Hasil dari penelitian lain di Jepang memperkirakan bahwa setidaknya 1.1 TCF hidrat methane mengendap di lepas pantai. Potensi tersebut setara dengan konsumsi gas Jepang selama satu dekade. Ditargetkan komersialisasi gas hidrat di Jepang sendiri akan dapat dilakukan pada tahun 2016. ©[FHI/Antara] Follow us: @ForumHijau_ID
Posted on: Thu, 04 Jul 2013 07:56:41 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015