INSANTAMA BEKASI PUNYA CERITA “MUSLIM YANG MENEMUKAN BENUA - TopicsExpress



          

INSANTAMA BEKASI PUNYA CERITA “MUSLIM YANG MENEMUKAN BENUA AMERIKA” Oleh : Abu Aqila (Guru SDIT Insantama Bekasi) Siapa penemu Benua Amerika? “Columbus.” Demikian jawaban yang selama puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, diyakini benar. Tetapi, Gavin Menzies menukas, “Sorry to say, jawaban itu out of date. Tujuh puluh tahun sebelum Columbus dsatang, orang-orang China sudah lebih dulu sampai” Gavin Menzies, pensiunan Komandan Kapal Selam Angkatan Laut Inggris, menuturkan, “Saat memimpin HMS Rorqual tahun 1968 – 1970, saya pernah mengikuti rute Magelan berkeliling dunia dan pelayaran Kapten Cook, mendarat di Australia. Dalam kesenyapan tugas rutin di dasar laut, saya berusaha memahami makna pelayaran.” Minat tersebut membakar semangatnya dan dengan bercanda dia berkomentar, “Memang, Britain rules the waves, Inggris penguasa gelombang samudra, tetapi apa benar sejak dulu begitu?” Sesudah masa pensiunnya datang, dengan uang pribadinya dia berkunjung ke 120 negara, meneliti di 900 lebih museum dan perpustakaan, dilanjutkan diskusi dengan para ahli. Hasilnya, terbit pada Nopember 2002 buku bertajuk 1421, The Year China Discovered The World. Buku tersebut sangat provokatif sehingga menjadi bahan perdebatang sengit di antara para ahli. Di sisi lain, buku ini juga tampil sebagai buku nonfiksi sangat laris. Dengan bukti-bukti yang berhasil dia kumpulkan, Menzies menegaskan, Columbus berlayar dengan bekal peta lama buatan China. “Maka setiap kali awak kapalnya gelisah, Columbus selalu meyakinkan mereka, ‘Terus ke barat, kita pasti sampai’.” Menzies berkata, “. . . dua bulan lalu Cedric Bell menemukan kota kuno di Cape Bretonn, Nova Scotia, pantai timur Kanada. Dalam penelitian awal diketahui, kawasan ini punya tembok berkeliling dengan rancang bangun China. Maka temuannya disebut Nova Cataia atau New Cathay . . . .” Kalimatnya langsung berlanjut, “Saya tidak pernah menyebutnya, sebab kawasan tersebut baru saja ditemukan. Tetapi, ini bukti baru, orang China sudah bermukim di sana sebelum Columbus.” Sejumlah fakta baru bermunculan. Antara lain penemuan sisa kapal di Warrnambol, Victoria, Australia Selatan, dari kayu zaitun berusia 3.000 tahun yang tidak tumbuh di sana. Hal lain yang sangat mengejutkan adalah hasil uji DNA dari Dr. Tony Frudakis terhadap suku-suku Indian di Amerika Utara. Ternyata, terjadi percampuran DNA dengan orang China. Menzies menambanhkan, “Kajian lebih dalam menunjukkan, pola distribusi DNA eks China sampai ke Amerika bukan melalui Selat Bering, pemisah antara Rusia dan Kanada, tetapi melintas laut. Mengapa? Sebab penyakit endemik di China yang juga ditemukan pada suku Indian tidak mampu mengatasi suhu nyaris beku Selat Bering.” Siapa Muslim yang Mendahului Columbus? Adalah Cheng Ho, seorang Laksamana dengan armada perkasa yang telah menjelajah Samudera Pasifik dan Hindia, hampir seabad sebelum Columbus menemukan Amerika. Dia memimpin tujuh kali pelayaran, menjelajah Jawa, Sumatera, Malaysia, India, sampai ke Kenya di Afrika, antara tahun 1421 – 1423. Cheng Ho bukan orang China. Ia lahir di Bukhara, Asia Tengah, seorang Muslim yang bernama asli Ma He, orang menyebutnya Zheng He, telinga Indonesia mendengarnya Cheng Ho. Laksamana kecil ini terpesona oleh kisah-kisah perjalanan ke barat yang dibawa oleh kakek dan ayahnya ketika berhaji ke Mekah. Sejumlah sumber menyebutkan, sejak kecil Cheng Ho sudah fasih berbahasa Arab dan bahasa ibunya China. Saat berumur 10 tahun, disebutkan, Cheng Ho direkrut paksa sebagai kasim istana. Itu terjadi saat tentara Dinasti Ming merebut Propinsi Yunan dai Dinasti Yuan, lalu dia bekerja di rumah seorang pangeran Zhu Di. Zhu Di kemudian menggulingkan kaisar yang tidak lain adalah kakaknya sendiri dan mengambil alih singgasana. Ia menganugerahi Cheng Ho – orang kepercayaannya – tongkat komando ekspedisi laut terbesar yang pernah ada di dunia. Mulai Juli 1405, Cheng Ho resmi menjadi laksamana. Perjalanannya pun dimulai. Pelayaran pertamanya terdiri dari 27.870 orang yang diangkut dengan 317 buah kapal. Orang yang dibawanya adalah pelaut, pegawai sipil, penerjemah, tentara, seniman, petugas kesehatan, dan ahli cuaca. Ia menyinggahi semua pelabuhan di Asia Tenggara termasuk Nusantara, mengelilingi India, menjelajah Timur Tengah, dan mencapai pantai paling timur Benua Afrika. Tiga buah kapal yang dipimpin oleh Columbus menyeberangi Atlantik 87 tahun kemudian, yaitu Nina, Pinta, dan Santa Maria konon bisa masuk dalam satu kapal besar armada Cheng Ho. Sungguh suatu inovasi dunia maritim di saat itu. Kala itu, kapal Cheng Ho sudah memiliki kompartemen kedap air yang baru muncul di kapal Eropa ratusan tahun kemudian. Sepanjang kariernya melaut, Cheng Ho menjadi niagawan besar lintas samudera yang pertama. Ia mempersembahkan hadiah berupa sutera, porselen, perhiasan emas dan perak dari kaisar pada para pemimpin di pelabuhan asing dan membawa barang-barang dari mancanegara seperti karet dan bahkan seekor jerapah. Pada tahun 1430, enam tahun setelah kaisar mangkat, Cheng Ho memulai ekspedisi terakhirnya ke Afrika pada usianya yang ke-60. Dalam perjalanan pulang, ia meninggal ketika armadanya mencapai India pada tahun 1433.
Posted on: Sat, 18 Jan 2014 03:36:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015