Ini saya copas dari YAHOO! NEWS... TEMPO.CO, Bandung - Pejabat - TopicsExpress



          

Ini saya copas dari YAHOO! NEWS... TEMPO.CO, Bandung - Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan dan Pengamatan Gunung Api dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika, mengatakan bau belerang masih tercium kuat di pelataran Kawah Ratu, kawah utama Gunung Tangkubanparahu. »Itu menunjukkan gunungnya masih meningkat, kegiatannya intensif, tinggi,” kata dia kepada Tempo, Rabu, 16 Oktober 2013. Menurut Gede, pihaknya masih mengolah data pengukuran kondisi gas berbahaya di seputaran kawah itu, yang kembali diambil hari ini. Sehari sebelumnya, Selasa, 15 Oktober 2013, pengukuran konsentrasi gas berbahaya mendapati hasil di atas ambang batas bagi kesehatan manusia. »Kemarin terjadi akumulasi gas H2S dan SO2 agak di ambang batas di pematang kawah, di daerah parkiran,” kata dia. Gede mengatakan, peralatan pengamatan kegempaan gunung api itu masih mendapati rekaman terjadinya gempa vulkanik dangkal. »Dan ini yang mengkhawatirkan, adanya tremor menerus (dengan durasi) enam jam, setiap hari,” kata dia. Menurut dia, rekaman tremor atau gempa menerus selama enam jam itu muncul sudah tiga hari terakhir. Amplitudonya pun cenderung membesar. Dia mencontohkan, pada tiga hari lalu, amplitudonya tercatat berkisar 2 milimeter sampai 4 milimeter, dan saat ini sudah menembus 8 milimeter. »Membesar,” kata Gede. Gede menjelaskan, tremor atau gempa menerus itu menandakan terjadinya migrasi tekanan ke permukaan. »Artinya, di bawah itu, di grafik, tekanan masih terjadi menuju permukaan. Masih ada aliran fluida dari bawah ke atas,” kata dia. Kendati demikian, dia menduga aktivitas tremor itu didominasi oleh gas, bergeraknya tekanan uap air dari dalam kawah menuju permukaan. »Tekanan itu didominasi gas-gas uap air,” kata Gede. Gede mengungkapkan, masih terbuka peluang terjadinya letusan freatik atau letusan abu seperti yang sempat terjadi selama empat hari, sejak 5 Oktober sampai 8 Oktober 2013 lalu. »Ada peluang, mudah-mudahan tidak,” kata dia. Namun, menurut Gede, pihaknya saat ini memberi perhatian lebih pada pemeriksaan gas berbahaya yang dinilai berpotensi membahayakan. Sementara, jika letusan terjadi, kemungkinan masih letusan abu. Gede mengatakan, lokasi konsentrasi gas berbahaya itu didapati relatif tinggi di wilayah parkir, pelataran Kawah Ratu yang dalam kondisi sehari-hari menjadi tempat yang dipadati manusia. Saat ini, aktivitas Gunung Tangkubanparahu masih terus dipantau. »Walaupun statusnya waspada (level II), pemantauannya lebih intensif. Ada tim di sana yang terus-menerus memantau,” kata dia... Jadi kita harus waspada juga terhadap Gunung Tangkubanparahu (dengan Gunung Gede baru ada dua gunung)... jika ada 7 gunung yang meletus, maka kita juga harus siap2 bangkit... hai rakyat Padjadjaran.....
Posted on: Mon, 28 Oct 2013 06:51:36 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015