Jakarta, 17/9 (Antara) - Dokter spesialis gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr dr Fiastuti Witjaksono mengatakan konsumsi susu di Tanah Air masih relatif jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara di kawasan Asia lain. Konsumsi susu di Indonesia hanya sebesar 13,47 liter per kapita per tahun, katanya di Jakarta, Selasa. "Meski meningkat tipis dibanding tahun-tahun sebelumnya namun masih terbilang cukup rendah," katanya dalam peluncuran kampanye "Susu UHT: Beragam Manfaat & Pilihan" dari Tetra Pak. Dia menambahkan, susu cair, minuman kaya gizi yang dibutuhkan untuk menopang kebutuhan penting dalam tubuh karena susu mengandung nilai-nilai gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, kalsium, zat besi, asam folat dan berbagai vitamin lainnya. "Kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda. Karena itulah pemilihan susu perlu disesuaikan menurut kebutuhan dan tahapan usia," katanya. Meski demikian, dia menegaskan bahwa susu hanyalah pelengkap disamping mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang. Dia juga mengatakan, untuk meningkatkan konsumsi susu di Indonesia perlu terus sosialisasi kampanye minum susu agar kebiasaan tersebut menjadi bagian penting dari keluarga-keluarga di Indonesia. Dia juga menambahkan, kampanye susu di sekolah-sekolah bisa menjadi salah satu cara sosialisasi yang cukup efektif. Sementara itu, Manajer KomunikasiTetra Pak Indonesia Elvira P Wongsosudiro menambahkan pihaknya akan melakukan edukasi pentingnya susu bagi kesehatan ke sekolah-sekolah. Pihaknya tambah dia juga akan mengedukasi mengenai pemilihan susu dengan teknologi Ultra High Temperatur (UHT) yang efektif membunuh mikroba berbahaya " Ini dikarenakan pemanasan dengan suhu sangat tinggi dalam waktu sangat singkat akan mampu mempertahankan mutu dan kandungan zat gizi dan susu ditambah lagi usu UHT diproses dalam kemasan aseptik sehingga dapat bertahan sampai berbulan-bulan selama kemasan tetap tertutup rapat dan tidak rusak," katanya.
Posted on: Tue, 17 Sep 2013 23:42:17 +0000