"Jangan mudah menerima cinta di facebook," saran Gurandil. "Kenapa, teh?" tanya Moho, sang adik. "Teteh dulu pernah disukai oleh banyak orang di facebook. Mereka inbox teteh bertubi-tubi. Katanya, mereka sayang sama teteh dan ingin melamar teteh. Eh, setelah teteh selidiki, kebanyakan dari mereka itu sudah beristri. Huh, jadinya teteh naik pitam gara-gara mudah percaya. Dasar lelaki! Buaya kabeh," kisah Gurandil menasihati sang adik. "Teteh aja kali kegeeran," ledek Moho sembari tersenyum miring. "Dolog temen sirane ngomong kuwen," Gurandil tiba-tiba gusar. "Eh, teteh kesinggung yah? Maaf atuh. Iki mah hanya hipotesis teh. Teteh kudu tau yah, semua orang mudah bilang dan menerima cinta di facebook karena facebook itu terbuka dan ajang main-main," Moho menjelaskan dengan detail. "Iya betul, meskipun facebook adalah ajang bermain-main, tapi tetap saja setiap postingan itu dicatat oleh kedua malaikat." "What???? Apa teh??? Yang bener??" Moho sedikit ketakutan. "Postingan di facebook itu akan kekal tau!" Sambung Gurandil. "Terus?" "Usahakan posting yang baik-baik biar kamu selamat," pinta Gurandil. Moho mendengarkan kata-kata tetehnya yang semakin gusar saja melihat ledekannya. Sudah saatnya mereka berubah dalam memaknai manfaat facebook bagi kehidupannya. Toh, facebook hanya alat saja, jika diumbar untuk hal-hal negatif, orang pun akan percaya bahwa pemilik facebook itu orang negatif. TAMAT hc
Posted on: Tue, 27 Aug 2013 00:26:14 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015