KABINET BLUSUKAN DIDAMBAKAN MASYARAKAT INDONESIA ANDAIKATA - TopicsExpress



          

KABINET BLUSUKAN DIDAMBAKAN MASYARAKAT INDONESIA ANDAIKATA Jokowi dan Ahok menjadi RI-1 dan R1-2. Akan seperti apa kinerja kabinet yang dipimpinnya dalam mengabdi masyarakat tampaknya juga jelas tergambar. Tentunya mereka akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden termuda untuk rekor pemimpin di Indonesia. Nah, keutamaan-keutamaan apa sajakah yang dapat digambarkan dan akan mewarnai jajaran kabinet sampai pemimpin tingkat paling bawah di RT-RW, jika benar Jokowi dan Ahok menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia nantinya? Kabinetnya dinamakan kabinet Blusukan Blusukan yang secara harafiah berarti masuk keluar masuk (bukan keluar masuk keluar) kampung untuk menangkap aspirasi rakyat dan kemudian membuat program kerja yang relevan dengan aspirasi rakyat tersebut, akan menjadi metode kerja para menteri kabinet Blusukan tentunya. Secara logika, metode ini akan menjadi populer di tengah pemimpin dari tingkat menteri sampai dengan tingkat RT di kampung. Bagaimana tidak mengingat RI-1 nya pun suka blusukan. Bayangkan jika semua pemimpin di negeri ini menggunakan metode yang sudah terkenal taktis dan praktis dan tentunya sudah teruji dalam melakukan perubahan bagi masyarakat ini pada seluruh lini IPOLEKSOSBUDHANKAM. Filosofi Blusukan ternyata cukup dalam. Blusukan adalah cara Jokowi “minta maaf” mewakili pemimpin-pemimpin yang selama ini salah memperlakukan rakyat. Blusukan benar-benar merupakan maaf yang tulus dengan mendudukan kembali rakyat sesuai posisinya sebagai orang-orang yang dilayani. Blusukan adalah bukan pencitraan, melainkan tindakan kongkret melayani secara tepat dan bottom-up. Team work yang solid ibarat pemain bulutangkis Ganda tingkat dunia. Lihat saja bagaimana kekompakan Ahsan dan Hendra ketika menjadi juara dunia Bulutangkis 2013 ini. Ada saatnya yang satu memberikan smash, yang satu lagi bertahan. Ketika Hendra melompat untuk menyambar bola, terlihat Ahsan siap menangkap bola muntahan (tangkisan) lawan. Team work ini sudah ditunjukkan oleh Jokowi dan Ahok dalam membenahi Jakarta dalam waktu yang masih relatif singkat. Pembenahan wanduk pluit, relokasi PKL Tanahabang dan masih banyak keberhasilan lain (yang kalau dirinci, ternyata banyak sekali) yang merubah wajah Jakarta. Kita tahu Jokowi dan Ahok keduanya jago smash, terutama si Ahok tentunya. Jokowi tampaknya mahir dalam memainkan rally dan lop-lop panjang. Tapi, sesekali smash Jokowi menukik tajam. Yang jelas lawannya satu persatu tumbang. Karena itu, daripada buang-buang duit dan tenaga, mendingan mikir-mikir lah untuk nyapres bagi orang-orang yang tak punya kemahiran kerja sama seperti duet tingkat dunia Jokowi-Ahok. Bersahaja dan Rendah Hati Ketika Ahok berkata,”saya rela mati demi negara ini (konstitusi)”, bagi saya itu adalah ungkapan kerendahan hati yang sangat dalam dan harafiah. Ketika orang mengatakan Ahok galak dan keras, justru orang itu yang mengatakannya dengan tinggi hati. Jokowi dalam tindakan dan tutur katanya sudah sangat jelas menunjukkan kualitas kerendahan hatinya. Jadi, spirit Jokowi dan Ahok dalam hal kesahajaan dan kerendahan hati akan mewarnai seluruh pemimpin di jajaran kabinet blusukan nantinya. Vox populi vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan, rupanya menjadi dasar kerendahan hati anak manusia bernama Jokowi dan Ahok. Massive Action Jokowi dan Ahok tahu betul menggunakan momentum. Kita akan terus “dimanjakan” dengan tindakan-tindakan yang cepat dan giat dalam program-program jangka pendek mereka untuk pembenahan Jakarta, wajahnya Indonesia. Waduk Pluit dan TanahAbang menjadi pilot project untuk pembenahan kesemerawutan yang ditinggalkan oleh Jakarta lama. Jokowi dan Ahok melakukan tindakan yang disebut dengan “massive action”. Proyek transportasi, proyek pengendalian banjir, proyek jaminan kesehatan dan pensiun warga dan proyek-proyek lainnya dikerjakan secara linear dan cepat. Satu-satunya yang menjadi halangan, menurut hemat saya, adalah interupsi-interupsi dari orang-orang yang merasakan ketidaknyamanan karena “proyek-individualitsti-groupis”nya terancam oleh ketulusan Jokowi dan Ahok. Cinta tapi tidak takut melukai Point terakhir dari saya adalah bahwa Jokowi dan Ahok benar-benar mencintai negeri ini dan mencintai rakyat ini. Namun, mereka tak segan-segan bersinggungan dengan “penjahat-penjahat” negeri yang berkedok melayani rakyat padahal ujung-ujungnya menggelembungkan kantongnya sendiri. Cinta tapi tidak takut melukai adalah pemahaman cinta yang sebenar-benarnya. Jokowi dan Ahok sadar bahwa mereka tidak dapat menyenangkan semua orang. Kepentingan negara-rakyat dan konstitusi menjadi pijakan mereka mengamalkan cintanya sekalipun mesti melukai orang-orang yang berseberangan. Tak ada kata “ah, ngak enak, dia kan teman gua, nanti kalau gua singgung, dikira bukan pemimpin yang penuh cinta.” Jokowi dan Ahok dalam hal ini memiliki kedewasaan pemimpin yang didamba di negeri ini.
Posted on: Thu, 15 Aug 2013 02:35:25 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015