KEBIJAKAN KENAIKAN SUBSIDI ANAK (Yogi Syafril) Sekelompok - TopicsExpress



          

KEBIJAKAN KENAIKAN SUBSIDI ANAK (Yogi Syafril) Sekelompok pedagang telah tiba di Madinah, Umar pun bermaksud menemui dan berbicara dengan mereka. Ia pun mengajak beberapa shahabat untuk ke sana. Saat sedang terjadi pembicaraan, seorang bayi tak henti menangis sehingga Umar merasa tertanggu. Kemudian Umar mendekati ibu bayi tersebut dan berkata : “ Wahai saudariku, kenapa anakmu ini menangis terus ? Bertaqwalah kepada Allah dan rawat anakmu dengan baik …” Umar kembali meneruskan kembali pembicaraan, tetapi bayi tersebut tak berhenti menangis. Umar pun kembali mendekati ibu sang bayi, kemudian mengingatkan lagi dengan nada agak kesal : “ Kenapa kau ini, wahai perempuan ? Sepertinya kau seorang ibu yang buruk, membiarkan anakmu menangis terus !...Sudah kubilang agar kau tenangkan dia, tapi kau tak berbuat apa-apa …” “ Ya hamba Allah, aku hanya berusaha menyapihnya, dan berusaha menghentikan ASI-nya tapi ia menolak ,” jawab ibu tersebut. Dia tidak tahu sedang berhadapan dengan Amirul Mukminin Umar bin Khattab. “ Berapa usia bayimu..?” Umar bertanya dengan nada melunak. “ Enam bulan…,” jawab ibu tersebut. “ Kenapa kau begitu cepat ingin menyapihnya ?” Umar bertanya lagi. “ Umar hanya beri subsidi bagi anak-anak yang disapih, tidak yang masih menyusui …,” Sang ibu mengemukakan alasan penyapihan anaknya. Umar tertunduk mendengar jawaban sang ibu. “Tiada kekuatan yang dapat melebihi kekuatan Allah….Apa yang telah kau perbuat terhadap anak-anak Muslim wahai Umar ?” Umar bergumam, menyalahkan dirinya sendiri. “ Dengar, jangan sapih dia. Kujamin Umar akan berubah pendiriannya….,” Umar kemudian berkata kepada ibu tersebut. *** Kesokan harinya, usai shalat Umar berpidato menyampaikan kebijakan barunya. “ Hadirin sekalian , aku telah tetapkan subsidi bagi anak-anak yang disapih, tapi tidak bagi yang menyusui. Aku telah berubah fikiran…. “ Jangan buru-buru untuk berhenti memberika ASI pada bayi kalian. Subsidi ini berlaku bagi semua anak, yang menyusui ataupun yang tidak. Semakin bertambah usia dan kebutuhannya, Insya Allah subsidinya akan ditingkatkan …” “ Ya Aslam, umumkan ini hingga ke Madinah…”, Umar memerintahkan kepada asisten pribadinya untuk menyebarluaskan kebijakan barunya tersebut. Umar tertunduk kemudian duduk sambil berpegangan pada tongkatnya dan berkata pada dirinya sendiri : “ Terkutuklah Umar, sudah berapa anak-anak Muslim yang ia bunuh …? “ (Diadaptasi dari film Omar)
Posted on: Sun, 10 Nov 2013 22:53:52 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015