Kisah Mak Yati, Pemulung yang Mendapat Keajaiban Berkurban - TopicsExpress



          

Kisah Mak Yati, Pemulung yang Mendapat Keajaiban Berkurban Written by LebaranCom Writer Kisah Mak Yati | Merdeka Kisah Mak Yati | Merdeka Lebaran – Pernah mendengar kisah tentang Mak Yati? Ketika mendengar kisah-kisah para sahabat ada yang tidak percaya karena tidak berada pada masanya, mungkin kisah nyata yang belum lama terjadi ini bisa kita jadikan pelajaran bersama, bagaimana seseorang yang hidup dalam kekurangan “di mata kita”, bisa berbuat sesuatu yang orang lain belum tentu mau meskipun mampu. Mak Yati, adalah seorang pemuluh yang hidup di Jakarta selama 47 tahun. Mak Yati hidup bersama sang suami yaitu Maman. Tahun 2012 lalu, mungkin tak akan pernah disangka oleh kedua suami-istri hanya tinggal di tempat kumuh tersebut akan mendapatkan keajaiban yang tak terduga. Mak Yati dan Suami Menurut lansiran Merdeka (17/11/12), Seorang pengusaha perhotelan dan 2.000 dermawan lain bahkan siap memberangkatkan Mak Yati dan suami ke tanah suci untuk melaksakanakan ibadah haji secara gratis. Belum lagi, perhatian dari Kementrian Sosial yang membuatkan rumah seluas 45 meter persegi, yang berada di lahan seluas 100 meter persegi. Apakah hal itu hanya kebetulan semata? Kisah ini berawal, ketika Mak Yati dan suaminya Maman memutuskan untuk berkurban pada Idul Adha 2012 lalu. Mereka berdua berkurban 2 ekor kambing kepada panitia kurban di Masjid Al-Ijtihad, tepatnya di Tebet Jakarta Selatan. Dengan background kehidupan seorang pemulung yang tinggal di tempat kumuh, tentu bukan perkara mudah untuk bisa membeli 2 ekor kambing yang baik demi melakukan kurban. Tetapi Mak Yati dan Pak Maman mampu melakukannya. Mereka menyisihkan uang selama 3 tahun untuk membuat hajat tersebut menjadi kenyataan. Setelah berbagai media online memberitakan kisah Mak Yati dan suami tahun lalu, banyak masyarakat yang kagum dengan kedua sosok tersebut. Setelah itu, Menteri Sosial Salim Segaf juga turun langsung untuk memantau kondisi Mak Yati dan suaminya serta berjanji akan membuatkan rumah sederhan di kampung asal Mak Yati, Pasuruan, Jawa Timur. Pada 18 Februari lalu, pembangunan rumah dari Kemensos untuk Yati telah rampung. Selain rumah, juga disediakan perabotan, dan uang senilai 2,5 juta rupiah untuk modal 3 bulan pertama. Memberikan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memang menjadi kewajiban pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tetapi Mak Yati telah memberikan pelajaran untuk kita, bahwa beliau tidak menunggu pemerintah memakmurkan mereka baru bisa melaksanakan kurban. Mereka berusaha dengan kapasitas mereka, dan Allah Subhanahuwata’ala yang akan berbuat sesuatu untuk Mak Yati dan suaminya. Referensi: Merdeka
Posted on: Thu, 19 Sep 2013 04:15:12 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015