MENARIK UNTUK MEMAHAMI GANJALAN HATI EYANG AMIN RAIS. Thn 1999 atau satu tahun setelah agenda reformasi digulirkan, konon beliau ingin memimpin bangsa ini. Namun hasil penghitungan suara dalam pemilu tidak mendukung cita-cita itu lantaran raihan suara partainya kecil. Maka dimunculkan pola koalisi yang disebut poros tengah, dan ide itu ternyata efektif sehingga peluang beliau untuk menjadi Presiden RI terbuka lebar. Adalah tatakrama adat ketimuran yang ternyata justru menggagalkan keinginan beliau. Pasalnya, beliau berbasa-basi kepada seniornya, Gus Dur,...."Kang......karena kakang senior saya, maka saya usul kakang saja yang maju">>>harapannya, Gus Dur akan menjawab begini ...."Sudahlah yang muda, sehat dan enerjik saja yang maju, saya cukup tutwuri handayani". Eh.....apa mau dikata, ternyata jawaban Gus Dur lain....."Ya boleh saja, yang penting mendapatkan dukungan......dan bla-bla-bla" sehingga Gus Dur menjadi Presiden di era reformasi yang tampaknya Eyang Amin punya banyak agenda untuk mengisinya. Dalam perjalanan waktu, tampaknya agenda-agenda beliau belum terrealisasikan oleh para Presiden/Pemerintah hingga saat ini, oleh karena itu saat ini beliau tampak resah dengan calon-calon yang bermunculan, yang dinilai belum juga match dengan agenda-agenda beliau. Jika rekaan saya ini benar, kayaknya ada baiknya beliau proaktif meng-equipt KPU untuk menetapkan kriteria capres/cawapres demi bangsa tercinta ini dari pada langsung against kpd para calon. Cara itu hemat sy jauh lebih elegant, apalagi jika didukung Tim Pengkaji yang qualified dan objective.
Posted on: Sun, 29 Sep 2013 03:35:46 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015