Market Roundup 26 Juli 2013 Indeks saham di Asia turun karena kekecewaan atas laporan keuangan mengimbangi sentimen positif dari perbaikan data ekonomi global. Data yang dirilis hari Rabu lalu menunjukkan penjualan rumah di AS melompat 8.3% di bulan Juni, tertinggi sejak Mei 2008 pada saat kondisi sektor manufaktur AS terus membaik di bulan Juli. Data perhitungan awal Composite PMI zona Euro naik ke level tertinggi dalam 18 bulan. Kebijakan baru yang diambil oleh State Council membantu membatasi penurunan. Beijing mengumumkan penghapusan pajak bagi UKM, pengurangan biaya yang harus dibayar eksportir dan menyediakan dana untuk pembangunan jalur KA. Ekonomi Korea Selatan selama Kuartal II tumbuh dengan laju tercepat dalam 2 tahun ditopang oleh stimulus Pemerintah yang mengimbangi kelesuan kinerja ekspor. Ekonomi terbesar ke empat di Asia tumbuh 1.1% (Q/Q). Dibanding periode yang sama tahun lalu, GDP tumbuh 2.3%, lebih tinggi dari pertumbuhan 1.5% di Kuartal I 2013. IHSG melorot 44 poin (-0.93%) dan ditutup di level 4674.1 dengan Market Breadth yang negatif karena jumlah saham turunlebih banyak dari jumlah saham naik. Indeks saham Blue Chip LQ-4 terpuruk 10.3 poin (-1.30%) ke level 779.1. Indeks saham di Eropa turun karena kekhawatiran investor atas perlambatan pertumbuhan di China dan laporan keuangan emiten besar seperti Siemens, BASF dan Uniliever yang tidak menggembirakan. Data pertumbuhan GDP Inggris yang dan kenaikan sentimen bisnis di jerman pun gagal mengangkat indeks. Besarnya paket stimulus yang diumumkan Beijing Rabu sore lalu memberi indikasi China tidak bermaksud meningkatkan pertumbuhan, melainkan hanya ingin mencapai target pertumbuhannya saja. Indeks saham utama di Wall Street menguat tipis karena investor berusaha mencerna laporan keuangan dari Facebook, General Motors dan 3M. Ditambah lagi emiten seperti Amazon, Expedia, Zynga dan Starbucks dijadwalkan merilis laporan keuangan setelah pasar saham tutup.
Posted on: Fri, 26 Jul 2013 04:05:24 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015