Mengenal komandan Mujahidin Suriah yang ditakuti Assad, Barat dan - TopicsExpress



          

Mengenal komandan Mujahidin Suriah yang ditakuti Assad, Barat dan Rusia Hanin Mazaya - Jumat, 18 Muharram 1435 H / 22 November 2013 07:27 Selama berbulan-bulan, pasukan rezim Suriah bertahan di sebuah pangkalan udara terpencil di Aleppo, berusaha menangkis serangan pejuang Suriah, sampai suatu pagi, mesin perang bergemuruh dari pedesaan, mengumumkan bahwa pejuang Chechen telah datang. Kendaraan itu terkenal karena bentuknya. Mujahidin telah mengelas puluhan pipa pengeboran di sisi kendaraan lapis baja yang membawa beberapa Mujahid, dan dikemas dengan empat ton bahan peledak tinggi, menurut video yang dirilis secara online oleh para Mujahid. Mobil tersebut dikemudikan oleh supir yang siap meledakkan kendaraan di basis militer musuh, yang membuat tanah bergetar dan mengirimkan awan hitam ke langit dalam serangan yang menurut para pengamat akhirnya membuka jalan bagi para pejuang Suriah untuk menyerbu pangkalan udara itu. Mujahid chechnya terlibat di Suriah Beberapa etnis Chechnya dan pejuang Islam berbahasa Rusia untuk pertama kalinya bergabung dengan panggilan Jihad internasional dalam jumlah besar, memberikan potensi baru untuk kelompok oposisi yang berusaha menggulingkan presiden rezim Suriah, Bashar al-Assad. Penangkapan terakhir sebuah pangkalan udara di Aleppo pada bulan Agustus, segera meningkatkan “prestise” Tarkhan Batirashvili, menurut para pengamat. Seorang etnis Chechnya yang memiliki keterampilan tempur ini, mendapatkannya di Amerika Serikat dengan didanai oleh militer Georgia, kini ia berada di kubu pejuang oposisi yang dibenci Barat. Komandan Jihad baru-baru ini muncul dan dinyatakan sebagai komandan utara Suriah dalam kelompok Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS). Lahir dari ayah Kristen dan ibu Muslim, ia bertugas di unit intelijen tentara Georgia sebelum berangkat berjihad di Suriah, ujar teman-teman dan mantan rekannya. Upaya untuk menemui Batirashvili tidak berhasil. Dan website fisyria yang membanggakan prestasinya, tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar. Kedatangan Batirashvili yang dikenal dengan nama Arab, Emir Umar al-Shishani ke Suriah adalah untuk pertama kalinya untuk merespon seruan Jihad di mana etnis Chechen dalam jumlah besar membanjiri negara tersebut. Tarkhan Batirashvili pada tahun 2008 masih menjadi tentara Georgia dan awal tahun ini, telah menjadi komandan Mujahidin di Suriah. Orang-orang terdekat Batirashvili mengklaim bahwa ia memandang perang Suriah sebagai kesempatan untuk memberi pukulan pada salah satu sekutu Kremlin, ia juga telah berbicara mengenai kebenciannya kepada Amerika. Dalam sebuah wawancara dengan situs Jihad, ia menggambarkan Amerika sebagai musuh Allah dan musuh ummat Islam. Seorang mantan rekannya mengatakan, seperti banyak orang Chechen, ia ingin melawan Kremlin di mana pun ia punya kesempatan. “Dia memiliki kebencian seperti itu untuknya (Kremlin).” Intelijen AS memperkirakan sebanyak 17.000 pejuang asing telah bertempur di sisi Mujahidin Suriah. Sekitar setengahnya berada di dalam kelompok ISIS. Menurut pejabat Rusia, setidaknya seribu orang berasal dari Kaukasus Utara dan dari Eropa di mana banyak warga Chechen mencari suaka sejak runtuhnya Uni Soviet. Meskipun pejuang asal Chechen mewakili sebagian kecil dari kelompok pejuang Suriah, banyak yang telah naik ke posisi tinggi karena sejarah tempur mereka melawan Rusia, menurut para pengamat. Pejabat Kremlin mengatakan bahwa para pejuang ini memiliki banyak pengalaman militer serta kontak ke donatur Arab. “Suatu hari, sangat mungkin banyak dari pejuang ini akan kembali ke rumah mereka di Kaukasus, yang jelas akan menghasilkan ancaman keamanan tinggi di wilayah itu,” klaim Charles Lister, seorang pengamat di Pusat Terorisme dan Pemberontakan IHS Jane. Kemampuan Batirashvili untuk bekerja dengan para Mujahid asing tampaknya menjadi penting untuk kenaikannya di ISIS, yang telah menjadi payung utama bagi para pejuang asing di Suriah termasuk dari Saudi, Kuwait, Mesir dan bahkan Cina, menurut para pengamat. ISIS awalnya berdiri di Irak sebagai organisasi yang memayungi banyak
Posted on: Fri, 22 Nov 2013 03:39:28 +0000

Trending Topics



/div>
Mens Breitling Watch Superocean 44, Steel and Gold

Recently Viewed Topics




© 2015