Musim depan pakai 3 Asing ? *menurut umak apais kiro2 sing layak berkostum Arema ? Arema Indonesia terhitung sebagai klub yang cukup tergantung pada pemain non lokal. Setidaknya, ada empat legiun asing yang kini memperkuat Singo Edan. Thierry Gathuessi, Alberto Goncalves, Edmar Garcia dan Keith Kayamba Gumbs. Tiga diantaranya dikontrak sejak awal musim, yakni Thierry, Beto dan Kayamba. Sementara, Edmar diambil pada bursa transfer paruh musim. Munculnya isu perombakan regulasi, terkait batas kuota pemain asing yang bisa memperkuat klub lokal Indonesia. Kabarnya, PT Liga Indonesia sebagai regulator kompetisi bakal membatasi kuota pemain, dari lima menjadi tiga pesepakbola asing saja. Hal ini dibenarkan oleh General Manager Arema, Ruddy Widodo kepada Malang Post kemarin. ‘’Ya tentunya ada informasi kalau musim depan mau pakai tiga pemain asing saja. Aturan lima pemain asing dalam satu klub mau dihapus, tapi itu masih sebatas opini dan wacana,’’ terang Ruddy. Kabar ini berhembus cukup kencang di dunia maya dan forum publik sepakbola Indonesia. Ketergantungan pada pemain asing untuk mengangkat level permainan tim kabarnya menjadi alasan PT Liga berencana mengurangi jatah pemain asing. Tentunya, untuk memberi kesempatan bermain pada pemain lokal. Pasalnya, pemain pribumi selalu kalah saing dibandingkan pemain asing yang berbanderol mahal. Ruddy pun tak menampik hal ini. ‘’Kalau memang dalam skuad ada lima pemain asing, tentu saja kita pasti pakai. Buat apa mereka dibayar kalau tidak dimainkan? Apalagi gaji mereka terhitung lebih mahal ketimbang pemain lokal,’’ ungkapnya. Benar saja. Pemain seperti Beto, Thierry dan Kayamba adalah pemain bergaji mahal. Gaji yang lebih tinggi itu melekat pada status pemain asing. Tak heran, kesempatan para penggawa asing untuk main secara reguler pun sangat besar. Di atas kertas, minute play para legiun asing Arema cukup tinggi Thierry Gathuessi misalnya. Pesepakbola asal Perancis itu sudah merumput bersama Arema sebanyak 25 kali game. Dari 25 game itu, Thierry selalu jadi starter. Dia hanya tiga kali disubtitusi keluar. Mantan stopper Sriwijaya FC itu juga hanya lima kali absen membela Arema. Ia mengoleksi minute play hingga 2.179 menit. Praktis, ia mengurangi minute play Benny Wahyudi (1.081 menit) hingga Yericho Christiantoko yang hanya memiliki minute play 8 menit saja selama satu musim. Sosok pemain berbakat Johan Ahmad Farizi saja terpaksa hengkang sementara ke Persija karena tak mendapat tempat. Thierry sering dipasang di posisi bek kiri, sama seperti posisi ideal Alfarizi. Begitu juga Alberto Goncalves. Terhitung sebagai striker asing, Beto memiliki jam terbang yang cukup tinggi bersama Arema. Dari 25 kali laganya, striker Samba ini mencatatkan 21 kali starter dan empat kali sebagai pemain pengganti. Ia mengoleksi 1.922 minute play. Setali tiga uang, Keith Kayamba Gumbs hampir tak tergantikan dan hanya pernah satu kali jadi penghuni bangku cadangan. Yakni, ketika Arema membantai Persisam Putera Samarinda 2-3. Di luar laga ini, Kayamba selalu menghuni starting line up. Ia sudah bermain untuk Arema sebanyak 2.091 menit. Ketatnya persaingan di lini winger dan depan membuat banyak pemain lokal kehilangan minute play. Reza Mustofa sama sekali belum pernah turun alias minute play nol. Engelberd Sani hanya memiliki minute play 5 menit. Irsyad Maulana ‘agak’ beruntung karena minute play-nya 132 menit. Namun, itu tak menutup kenyataan bahwa para pemain asing membuat pesepakbola lokal frustasi karena jarang ada rotasi dan kesempatan main. Tentu saja, regulasi batasan tiga pemain asing bisa menambah kesempatan para pesepakbola lokal untuk berkembang dan mendapat minute play lebih banyak. Hanya, andai disuruh memilih, Ruddy tetap memilih opsi lima pemain asing. ‘’Ya kalau boleh milih, saya tetap milih lima kuota pemain asing. Tapi, kalau ternyata wacana itu berubah jadi kenyataan dan hanya boleh tiga pemain, apa boleh buat, terpaksa ada pemangkasan pemain asing,’’ tutup Ruddy Salam satu jiwa sam Juna
Posted on: Tue, 06 Aug 2013 01:46:04 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015