"NEGERI DHUAFA" Kultweet by : @PartaiSocmed 1. NEGERI DHUAFA 2. - TopicsExpress



          

"NEGERI DHUAFA" Kultweet by : @PartaiSocmed 1. NEGERI DHUAFA 2. Kultwit ini kami buat sbg kritik atas byknya kebijakan populis yg dihasilkan oleh para penguasa kt saat ini @IwanPiliang @ulil @addiems 3. Cara yg paling ampuh utk menghancurkan masa depan anak2 kita adalah dg memanjakannya 4. Sama spt orang tua, tugas penguasa adlh memberdayakan rakyat yg dipimpinnya, bkn justru sebaliknya melemahkan mereka 5. Pemimpin yg baik tidak selalu hrs memanjakan rakyatnya, apalagi memenuhi semua tuntutan mrk yg berteriak lantang 6. Negara ini didirikan untuk menjamin “keadilan” kpd segenap warganya, artinya mrk dijamin utk memperoleh kesempatan sama 7. Dlm upaya memperjuangkan kesejahteraan “sesuai usaha masing2”. Mrk yg lbh keras berjuang sewajarnya memperoleh hasil yg lbh baik 8. Tapi apa yg tjd skrg? Para penguasa berlomba2 melahirkan berbagai program “Dermawan” yg meruntuhkan moral rakyatnya sendiri 9. Tdk pernah terpikirkan sedikitpun bhw program2 tsb utk jangka panjang justru akan menghancurkan bangsa ini 10. Semua berawal dr sistem demokrasi kita yg tdk mencerdaskan rakyat tapi justru malah membodohkan rakyat 11. Demokrasi kt yg salah kaprah menyebabkan penguasa lbh mengutamakan kepentingan jangka pendek dibanding kepentingan jangka panjang 12. Dibanding upaya memberdayakan rakyat yg hasilnya tdk langsung terasa, mrk lebih memilih membuat program2 yg “populis” 13. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat sebagian kecil kasus dr sekian banyak kesia2an yg dilakukan para penguasa kita 14. Di bidang ketenagakerjaan, saharusnya pemerintah mengupayakan iklim berusaha dan iklim berinvestasi yg kondusif 15. Spt pengurangan pajak bukan sebaliknya pajak yg memberatkan pelaku usaha, penyederhanaan dan mempermudah ijin usaha 16. Suku bunga yg lebih adil bagi pengusaha kecil, bukan spt saat ini pengusaha kecil justru kena bunga paling tinggi 17. Dukungan R&D bagi industri dalam negeri, menggalakkan semangat entrepreneurship di kalangan masyarakat, dll 18. Dg makin banyaknya usaha dibuka, mulai dari skala UMKM hingga skala industri raksasa maka terciptalah hukum pasar 19. Makin byk usaha dibuka berarti makin byk pula kebutuhan tenaga kerja. Akibatnya berbanding lurus dg kenaikan upah tenaga kerja 20. Tidak percaya? Mau bukti? Sesungguhnya kt sdh mengalami dampaknya dr hukum pasar ketenagakerjaan di lingkungan kita 21. Jaman dulu sangat mudah mencari pembantu rumah tangga. Tapi skrg jauh lbh mudah pembantu mencari majikannya 22. Pembantu jaman dulu dikenal sangat loyal, bahkan banyak yg mengabdi seumur hidup pd keluarga yg sama 23. Namun apa yg tjd saat ini? Saat ekonomi bangsa tumbuh perkasa, byk muncul kelas menengah baru yg butuh pembantu rmh tangga 24. Mendapatkan seorang pembantu bkn lagi perkara sederhana. Yg sering tjd justru pembantu yg menyeleksi calon majikannya 25. Masalah gaji mrk-pun mengalami peningkatan yg luar biasa. Jaman skrg gaji pembantu bs lebih besar drpd karyawan kantoran 26. Hak dan kewajiban pembantu juga sdh jauh berbeda antara saat ini dibandingkan masa lalu. Byk pembantu yg punya jatah libur hari Minggu 27. Itulah sedikit cerminan bagaimana hukum “supply & demand” mpk suatu keniscayaan 28. Begitu pulalah yg hrsnya tjd pd bidang pekerjaan yg lain. Tugas pemerintah sehrsnya menjadi regulator yg baik 29. Yg mendorong terbukanya sebanyak mgkn usaha2 yg pd akhirnya meningkatkan nilai tawar tenaga kerja secara alami 30. Bayangkan apa yg tjd jk kebutuhan SDM lbh tinggi drpd ketersediaannya? Ya, meningkatnya daya tawar tenaga kerja pd pengusaha 31. Hanya dg cara inilah buruh akan benar2 mencapai cita2 perjuangannya: “dimanusiakan” 32. Tp apa yg tjd saat ini? Penguasa yg lbh memperdulikan popularitasnya sendiri dg bodohnya akan menyetujui apapun tuntutan massa 33. Ketidak pastian hukum dan rusaknya iklim berusaha justru akan makin mengurangi jml lapangan kerja yg tersedia 34. Jika perusahaan bangkrut apa pemerintah mau menyubsidi gaji buruh hanya demi tetap terbukanya lapangan kerja? 35. Di bidang yg lain sama saja! Lihat sj program pembagian raskin, pembagian sembako, subsidi BBM, dll 36. Bukannya memberdayakan rakyat agar mampu memenuhi kebutuhannya, pemerintah justru lebih memilih bagi2 ikan drpd kail 37. Bukannya mendidik rakyat utk punya harga diri. Pemerintah justru mengajarkan rakyat tdk malu2 terima sedekah 38. Dlm kasus BBM lbh parah lagi. Orang kayapun ikhlas menerima sedekah subsidi BBM 39. Sekali lagi, kepentingan pribadi jangka pendek penguasa mengalahkan kepentingan jangka panjang negeri ini 40. Siapa yg harus membayar semua kegilaan ini? Anak cucu kita! Semua program populis itu dibiayai oleh hutang negara 41. Dibanding mengurangi hutang negara, mrk lebih senang melipat gandakan hutang demi membiayai program2 populisnya 42. Artinya kita saat ini sedang berpesta pora dg biaya hasil menggadaikan darah dan air mata anak cucu kita sendiri 43. Namun lebih drpd itu kerugian terbesar bangsa ini adalah krn segala program populis itu menyebabkan “Keruntuhan Moral” rakyat 44. Tdk terlihat lagi sisa2 sifat pantang menyerah dan harga diri yg diwariskan oleh para pahlawan pendiri bangsa ini 45. Yg tersisa adalah rakyat yg siap berdesak2an saling injak, saling sikut, saling bunuh satu sama lain demi sekantung sembako 46. Mrk siap mengikrarkan diri sbg fakir miskin antri demi seliter beras sambil asyik bermain HP dan berusaha serobot antrian 47. Bangsa ini telah berubah mjd bangsa yg tdk punya harga diri, siap merendahkan diri hanya demi selembar uang. BANGSA FAKIR 48. Bangsa ini tlh berubah mjd bangsa pemalas yg lbh suka menunggu belas kasihan penguasa dari pada berjuang merubah hidupnya sendiri 49. Bangsa ini tlh berubah mjd bangsa cengeng yg rakyatnya lebih suka menyalahkan siapapun kecuali diri sendiri atas nasib yg dialaminya 50. Inilah dosa terbesar para penguasa populis! Kerusakan yg ditimbulkannya mgkn setara dg korupsi dan narkoba. @Ulil 51. Kejahatan yg dibungkus oleh kebijakan mulia menyenangkan hati rakyatnya 52. Penguasa yg baik adlh penguasa yg mau memberdayakan rakyatnya agar mampu bertanggung jawab pd dirinya sendiri 53. Penguasa yg baik adlh penguasa yg mampu membuat rakyatnya mjd mandiri, bukan malah menyuapinya terus menerus 54. Penguasa yg baik harus memperjuangkan harkat dan martabat rakyatnya, bukan menciptakan rakyat bermental kere 55. Penguasa yg baik harus mampu membuat kebijakan yg tdk populer tetapi benar. Bkn kebijakan yg menyenangkan sesaat 56. Penguasa yg baik tdk boleh membuat rakyatnya menggantungkan hidupnya terus menerus pd belas kasihan penguasa 57. Sebab tidak ada satupun negara di dunia yg mampu membiayai kebutuhan hdp rakyatnya terus menerus tanpa mjd bangkrut 58. Rakyat perlu dididik bahwa nasib tiap individu adlh tanggung jawab individu itu sendiri 59. Tugas pemerintah adlh memberi kesempatan yg adil kpd siapa saja yg ingin memberdayakan diri dan memperbaiki taraf hidupnya 60. Keberpihakan kpd rakyat kecil mmg diperlukan tetapi tdk dg cara yg justru melumpuhkan mereka sendiri 61. Tapi di era demokrasi ini adakah pemimpin atau parpol yg mampu melakukan itu? Sayangnya tidak! 62. Demokrasi membebani para pemimpin utk senantiasa menjaga popularitasnya. Setdknya selama dia berkuasa 63. Makanya selalu akan ada kebijakan2 populis yg dibuat utk kepentingan sesaat. 64. Masalah jk nanti akhirnya berdampak buruk, toh dia sdh tdk berkuasa lagi. Biarlah jd beban generasi yg akan datang 65. Lihat saja, mana ada parpol yg berani mengkritisi para buruh yg memaksakan kehendak itu? Mrk takut dicap anti perjuangan buruh. 66. Hanya Partai Socmed yg berani. Krn kami tdk butuh duduk di kursi empuk DPR hanya utk berjuang demi bangsa ini 67. Semoga kultwit ini ckp mencerahkan. Jika tidak, mk jangan coblos kami! Kami tdk akan ada di surat suara anda | END
Posted on: Sun, 01 Sep 2013 13:32:46 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015