NR "Saranghae Sumbaenim" next~part30 likers dan coment - TopicsExpress



          

NR "Saranghae Sumbaenim" next~part30 likers dan coment berkurang-_- berarti malam ini hanya share 2 part aja ne^^ please, jangan lupa tinggalkan jejak^^ belajarlah untuk tidak menjadi pembaca gelap (,")b Malam pukul 19:30 KST Yesung berada di Supermarket tempat biasa ia kunjungi untuk menikmati sebuah ramnyum. Ia melahapnya seorang diri duduk ditempat biasa didekat kaca menghadap keluar. Dari kejahuan, Hyo berdiri menatap wajah Yesung yang sudah sedari tadi ia lakukan diluar Supermarket. "kurasa kini saatnya kesempatanku" ucapnya. Beberapa menit kemudian ia melangkah menghampiri sosok Yesung yang berada didalam. "sumbae~" panggilnya dengan wajah seolah terkejud menemui sosok Yesung. Yesung menoleh dan sama terkejudnya melihat sosok Hyo yang berada disana. "apa yang kau lakukan disini?" tanya Hyo sambil duduk disamping Yesung. "eo, aku hanya ingin memakan ramnyum disini. Kau sendiri?" kata Yesung menghentikan makanannya. "aku? aaaah aku hanya ingin membeli coffe disini. Kebetulan sekali melihatmu disini" kata Hyo yang berbohong. Pada kenyataannya dirinya sama sekali tidak pernah berkunjung ketempat tersebut atau meminum coffe disana. Ia mengetahui tempat itu dari sebuah cerita Vina yang selalu menceritakan saat Vina masih berpacaran dengan Yesung. Dan benar saja saat ia menengok tempat itu terdapat sosok Yesung didalamnya. "aah jinjja? apa kau sering meminum coffe disini?" tanya Yesung. "ne~ saat aku sedang merasa bosan atau jenuh didalam rumah, aku sempatkan datang ketempat ini untuk meminum sebuah coffe hangat" Yesung terbelalak terdiam mendengar ucapan Hyo barusan yang menurutnya sangat persis dengan kalimat yang terlontar oleh Vina saat Yesung bertanya dulu. "dia~ sangat mirip" ucapnya dalam hati sambil menatap Hyo dengan pandangan terkejud. "waeyo? kenapa kau menatapku seperti itu? apa ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Hyo membalas tatapan Yesung. "eo~ ani aniyo. Mianhae~ aku hanya.... Hanya merasa kau mirip dengan..." "mirip? dengan siapa?" tanya Hyo memotong ucapan Yesung. "aah ani. Bukan siapa-siapa" ucapnya sambil menggelengkan kepala dan kembali melanjutkan makanannya. "sumbae, apa kau sering ketempat ini?" "ne~ namun tidak sering. Hany saja saat diriku merasa sedang ingin memakan ramnyum, aku pasti datang ketempat ini" jawab Yesung sambil melahap ramnyumnya. "aaaah~ apa kau datang sendiri? maksutku, apa tidak ada teman yang menemanimu?" Yesung reflek terdiam menghentikan kegiatan makannya saat mendengar pertanyaan Hyo. "aah jadi benar? dengan siapa kau datang ketempat ini?" tanya Hyo lagi. "ne~ dulu aku sering datang ketempat ini dengan seseorang. Ia hanya akan meminum coffe itu menemaniku dan berbincang denganku. Hmm, sama sepertimu saat ini. Tapi sekarang tidak lagi" ucap Yesung dengan pandangan menatap luar kaca. "eo~ nuguya? apa dia seorang wanita?" tanya Hyo. Yesung mengangguk pelan menjawab pertanyaannya tampa menoleh kearahnya. "apa dia~ Vina?" tebak Hyo. Yesung menoleh cepat mendengar tebakan Hyo barusan dan menatapnya sambil mengkerutkan keningnya. "yak, aku akhir-akhir ini sering berfikir kenapa kau selalu mengetahui apa yang kurasakan atau yang sedang terjadi padaku. Aaaah apa kau memata-mataiku?" kata Yesung menghadap kearah Hyo. "mwo? tch~ aku hanya menebak~ jahat sekali kau menuduhku memata-mataimu" "kkk mianhae~ abis kau selalu membuatku terkejud dengan ucapanmu seperti tadi" ucap Yesung sambil terkekeh. "jadi benar wanita itu adalah Vina?" tanya Hyo lagi. "ne~ wanita itu adalah dia. Wanita yang dulu sering menemaniku saat aku berada disini atau membutuhkannya" jawab Yesung kembali melemparkan pandangannya pada luar kaca. Hyo mengangguk pelan dan bangkit dari duduknya melangkah kesuatu tempat. Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan membawa dua gelas coffe hangat untuknya dan Yesung. "ige, untukmu" ucap Hyo menyodorkan minuman tersebut pada Yesung. "kau membelikannya untukku?" "ne~ aku mengerti bagaimana perasaanmu saat ini. Jadi anggap saja ini sebagai penyemangat hatimu dariku. Ambilah~" ucap Hyo sambil tersenyum. "tch~ gomawo~" Yesung meraih satu gelas untuknya sambil membalas senyuman Hyo. Keduanya terdiam satu sama lain sambil melemparkan pandangan pada luar kaca tampa perbincangan apapun dari mereka. Hati dan perasaan milik Yesung sepertinya sudah agak membaik dengan adanya Hyo saat ini yang menemaninya. Terlihat jelas dari raut wajah milik Yesung yang tersenyum lepas seperti tadi pada Hyo. "dulu~ aku sempat merasakan perasaan seperti ini pada diriku. Merasakan penyiksaan hati dan perasaanku saat seseorang yang kucintai berada dengan orang lain. Awal yang sakit, namun kufikir bila aku terus-terusan terlarut dalam hal itu, akan membuang-buang waktuku. Maka dari itu kuputuskan untuk bangkit kembali dan memulai kembali hariku sebelum aku mengenal atau mencintai dirinya. Lihatlah, aku bahkan sekarang terlihat seperti tidak mempunyai masalahkan?" kata Hyo. Yesung menoleh mendengarkan semua ucapan Hyo padanya. Mencerna semua kalimat yang keluar seperti sebuah ucapan penyampaian untuk hatinya yang memang sudah lama kelam dalam kesedihan. Ingin sekali Yesung bangkit kembali seperti hati-hari dirinya sebelum mengenal sosok Vina. Ingin sekali Yesung melupakan sosok gadis penghuni hatinya. Namun terasa sulit bila ia terus-terusan sendiri atau tidak ada orang lain yang menemaninya. "sumbae~" panggil Hyo tampa menoleh kearah Yesung. "bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan oppa seperti Vina lakukan padamu?" tanyanya menatap wajah Yesung. "ne?" "aku~ sudah sangat lama ingin sekali dekat denganmu sebelum Vina pindah kesekolah kita. Ingin sekali bisa berbincang denganmu sama seperti sekarang dan menyebutmu dengan kata oppa~ apa aku boleh memanggilmu dengan sebutan seperti itu?" tanyanya lagi. "ne~ kau boleh menyebutku dengan kata seperti itu" jawab Yesung sambil tersenyuman. "aaaah jinjja? gomawo oppa~" seru Hyo merasa senang diperbolehkan memanggil Yesung dengan sebutan oppa. Sekilas, saat dirinya tersenyum ia menoleh kearah salah satu tangan Yesung yang terdapat gelang brecelet putih melingkari pergelangan tangannya. "gelang itu?~" tanya Hyo dalam hati sambil menatap gelang ditangan Yesung. Hyo nampak seperti mengingat gelang yang sama dengan yang dipakai Vina. Kejengkelan hatinya muncul kembali namun tidak ia tunjukkan pada Yesung. "waah oppa~ gelang ini bagus sekali~" seru Hyo sambil meraih satu tangan Yesung. "eo, benarkah?" "ne~ warna putih sama seperti warna kesukaanku" sahutnya sambil memandangi gelang tersebut yang masih melingkari tangan Yesung. "oppa~ apa aku boleh memakainya?" tanya Hyo. "ne? aniyo~ maksutku, ini pemberian dari seseorang. Jadi mana mungkin aku memberikan kembali pada orang lain" "haaaah ayolah oppa~ hanya memakainya saja. Aku sangat menyukai gelang itu" mohon Hyo sambil mempoutkan bibirnya. "hanya memakainya, tidak akan kurusakkan gelang itu" lanjutnya. Yesung terdiam tidak menjawab, namun beberapa detik kemudian tampa seizin Yesung Hyo melepaskan gelang itu dari tangan Yesung dan langsung ia pakaikan dipergelangan tangannya. "waaaah~ cantik sekali~" serunya sambil menatap satu tangannya yang sudah melingkar sebuah gelang milik Yesung. "apa boleh gelang ini untukku?" tanya Hyo sambil menunjukkan gelang tersebut. "aniyo~ sudah kukatakan gelang itu pemberian seseorang~ jadi mana mungkin aku memberikan lagi pada orang lain" "tch~ arraseo~ anggap saja gelang ini sedang kau titipkan padaku, bukan memberinya. Eottokhe?" kata Hyo. Yesung menghela nafas panjang, pada akhirnya mengalah dengan Hyo. "arraseo~ kutitipkan gelang itu padamu. Jagalah baik-baik" ucap Yesung sambil tersenyum menyetujui ucapan Hyo. "gomawo~ haaaah kau baik sekali" seru Hyo sambil memandangi gelang tersebut yang sudah melingkari pergelangan tangannya. please, kritik atas NR ini :) NR Saranghae Sumbaenim -TBC- Kyuphie~
Posted on: Fri, 05 Jul 2013 14:00:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015