News iam cannibal Di mana dasar dari penurunan IHSG, tak satu - TopicsExpress



          

News iam cannibal Di mana dasar dari penurunan IHSG, tak satu orang pun yang tahu. Tapi, untuk cakrawala satu tahun, pemodal bisa tutup mata untuk masuk saham sektor konstruksi, semen, dan bank. Pada sesi pertama perdagangan Selasa (25/6/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 44,55 poin (1,01%) ke posisi 4.384,914. Intraday terendah 4.373,377 dan tertinggi 4.496,554. Investor asing masih mencatatkan net sell hingga Rp505,6 miliar. Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan,risiko penurunan di bursa saham masih ada. “Tapi, kita sama-sama tidak tahu kapan dan di mana level bottom-nya,” katanya kepada INILAH.COM. Hanya saja, dia menggarisbawahi, dengan proyek-proyek infrastruktur ke depan yang sangat besar, kalaupun IHSG turun, tutup mata saja. “Aturlah money management. Jika portofolio 100% cash, masuklah 50% dulu, karena saham-saham itu sudah banyak yang murah,” ujarnya. Dia menegaskan, untuk horison yang sedikit panjang hingga tahun depan, saham-saham sektor konstruksi cukup menarik. “Terutama, jika subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dibatasi dan dialokasikan untuk anggaran pembangunan sehingga akan jadi sentimen positif,” papar dia. Irwan menyarankan untuk memilih saham-saham seperti PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Lalu, PT Adhi Karya (ADHI) yang sudah menang proyek The Mass Rapid Transit (MRT) ataupun PT Waskita Karya (WSKT) dan saham-saham konstruksi lainnya. Begitu juga dengan saham-saham sektor semen yang menopang sektor konstruksi di mana pembangunan juga sedang gencar dijalankan pemerintah. “Untuk satu tahun ke depan, saham-saham di sektor ini patut dilirik. Sebab, pembangunan infrastruktur akan terus berjalan,” tuturnya. Untuk satu tahun ke depan, kata Irwan, coba juga perhatikan saham-saham bidang energy dan batu bara. “Sebab, ada kemungkinan setelah data-data ekonomi AS membaik dan Gubernur The Fed Ben Bernanke memberikan sinyal kemungkinan stimulusnya dihentikan pada pertengahan 2014, saham-saham sektor energi akan cenderung meningkat,” tuturnya. Membaiknya ekonomi AS, kata dia, akan memicu dibutuhkan energi dan batu bara untuk pabrik-pabrik dan segala macamnya. “Sekarang, ekonomi membaik dan stimulus akan dikurangi, pasar malah ditekan ke bawah, ini hanya jebakan temporer,” tandas dia. Irwan mengajak para pemodal untuk kembali ke prinsip, ‘jika kondisi makro ekonomi membaik dan Eropa mensinyalkan pemulihan, saham-saham energi dan batu bara juga membaik untuk satu tahun ke depan. Lebih jauh dia menjelaskan, untuk jangka pendek, saham-saham sektor properti dan otomotif sementara hindari dulu. Untuk saham-saham perbankan, sebaiknya wait and see. Artinya, kata dia, dihindari tidak tapi dibeli juga tidak meskipun saham-saham perbankan sekarang sudah murah. “Sebab, dengan meningkatnya suku bunga, ditakutkan akan memicu kredit macet alias Non-Performing Loan (NPL),” papar dia. Tapi, kata Irwan, lagi-lagi untuk investasi jangka panjang, masuk saham-saham perbankan tinggal tutup mata untuk horison dua tahun ke atas. “Sebab, saham-sahamnya cukup murah seperti PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Bukopin (BBKP) dan semua saham bank. Tapi, bagi yang horisonnya 3-6 bulan, ya wait and see saja dulu,” imbuhnya. pasarmodal.inilah/read/detail/2003655/inilah-saham-pilihan-untuk-cakrawala-satu-tahun#.UclKSdiouho
Posted on: Tue, 25 Jun 2013 08:59:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015