PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH Kesuburan tanah adalah mutu tanah - TopicsExpress



          

PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanam yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Kesuburan habitat akar dapat bersifat hakiki dari bagian tubuh tanah yang bersangkutan, dan/atau di imbas oleh keadaan bagian lain dari tanah dan/atau diciptakan pengaruh dari keadaan lain lahan seperti lahan, iklim dan musim. Kesuburan tanah merupakan mutu suatu tanah atau lahan melainkan bukan sifat tanah maka kesuburan tanah tidak dapat diukur atau diamati melainkan hanya dapat ditaksir. Penaksiran kesuburan tanah dapat dilakukan atas dasar sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan biologi tanah tersebut. Selain dengan melihat sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan biologi tanah penaksiran kesuburan tanah dapat dilakukan secara kangsung dengan cara melihat keadaan tanaman yang berada diareal tersebut. Dari kedua cara penaksiran diatas cara penaksiran pertama lebih efektif digunakan dalam menaksir kesuburan tanah, karena dengan cara penaksiran pertama dapat diketahui faktor-faktor yang dapat menentukan kesuburan tanah. Sedangkan bilapenaksiran dilakukan dengan cara kedua maka kita hanya dapat mengetahui bahwa tanah tersebut memiliki kesuburan tanah yang baik atau tidak, tanpa bisa mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesuburan dari tanah tersebut. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah utnuk mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal sehingga tanamn yang ditanam dapat menghasilkan produksi yang optimal. Pada dasarnya kesuburan tanah merupakan tolak ukur dari tingkat hasil panen atau tingkat produktivitas suatu tanaman yang ditanam diareal tersebut. Hasil panen atau produktivias dari tanaman tersebut diukur dangan bobot kering yang diambil pada luasan tertentu dengan satuan waktu tertentu pula. Dengan menggunakan tahunan sebagai satuan waktu untuk perhitungan hasil panen, dapat dicakup akibat variasi keadaan habitat akar tanaman karena musim (menurut Schroeder, 1984 dalam Tejoyuwono et al, 2006). Dari hasil perhitungan jika didapatkan hasil panan yang besar dengan variasi musim yang kecil dalam satu tahun maka hal ini menandakan bahwa tingkat kesuburan tanahnya tinggi. Hal ini menandakan bahwa tanah dapat ditanami sepanjang tahun dan setiap kali penanaman dapat memberikan hasil panen yang besar. Namun apabila hasil panen besar namun hanya dapat ditanami sekali dalam setahun, dan penanaman hanya dapat dilakukan pada musim baik saja. Hal ini menandakan bahwa tingkat kesuburan tanahnya rendah karena pada musim lain tanah tidak dapat ditanami. Kesuburan tanah itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu kesuburan tanah aktual dan juga kesuburan tanah potensial. Kesuburan tanah aktual adalah kesuburan tanah yang hakiki. Sedangkan kesuburan tanah potensial adalah kesuburan tanah maksimum yang dapat dicapai dengan intervensi teknologi yang mengoptimalkan semua faktor. Intervensi teknologi yan gdapat mengoptimalkan semua faktor tersebut diantaranya: (1) terdapat keseimbangan antara tambahan hasil panen atau nilai tambah ekonomi dari komoditi sesuai yang diharapkan dengan tambahan biaya yang harus dikeluarkan, (2) kemampuan masyarakat untuk membiayai intervensi tersebut, (3) keterampilan masyarakat dalam menerapkan teknik intervensi tersebut secara berkesinambungan. Ketiga faktor intervensi tersebut tidak dapat diterapkan apabila salah satu dari ketiganya tidak dimiliki oleh petani sendiri, karena ketiga faktor intervensi tersebut saling mempengaruhi. Untuk kemampuan itu sendiri dipengaruhin oleh dua faktor yaitu petani itu sendiri termasuk koperasinya dan juga pemerintah dengan subsidi atau kreditnya. Sedangkan untuk keterampilan teknik melaksanakan intervensinya dipengaruhi oleh keterampilan petani dan bantuan pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana teknik yang meliputi jalan, bendungan, saluran irigasi, drainase dan juga bimbingan teknologi. Jika semua faktor diatas dapat dilaksanakan dengan baik maka sifat dan kelakuan tanah menjadi penentu tanggapan tanah terhadap intervensi teknologi yang diberikan. Sehingga tingkat dan juga macam intervensi yang diberikan ditentukan oleh jenis tanah dan keadaan lingkungan yang mempengaruhi sifat tanah tersebut. Jadi setiap wilayah memilik kriteria yang berbeda- beda dalam pemberian intervensi teknologinya. Intervensi teknologi diatas diberikan oleh petani untuk melakukan pengelolaan kesuburan tanah. Pengelolaan kesuburan tanah sendiri bertujuan untuk mengoptimumkan kesuburan tanah tersebut. Setiap jenis tanah memiliki sifat yang berbeda-beda begitu pula dengan tanamn yang ditanam pada tanah tersebut juga memiliki sifat dan persyaratan tumbuh dan berkembang yang berbeda-beda pula. Maka ukuran optimum kesuburan tanah menjadi berbeda-beda pula, sehingga diperlukan pengelolaan kesuburan tanah yang berbeda. Kriteria optimum kesuburan didasarkan atas sejumlah variabel tanah yang menentukan produktivitas tanaman. Kesuburan tanah tersbut bukan ditentukan oleh jumlah pengaruh tiap variabel itu sendiri melainkan oleh daya pengaruh yang timbul dari hubungan interaktif atau kompensatif antar variabel. Sebagai contoh pada beberapa sifat tanah seperti pH, tekstur, struktur, mineralogi lempung dan bahan organik mentukan dinamika lengas tanah. Hampir semua proses dan kejadian dalam tanah dapat terjadi karena pengaruh air sebagai mediumnya. Semua proses-proses yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya mendorong terjadinya degradasi tanah seperti hidrolisis, pelarutan yang dapat menuju pada proses pencucian dalam tanah dan juga proses reduksi semuanya dilakukan oleh air. Salah satu contoh adalah proses reduksi, proses ini terjadi karena air menutup jalan masuknya udara kedalam tanah. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa pengelolaan lengas tanah menjadi pokok pengelolaan kesuburan tanah. Dimana pemupukan merupakan salah satu usaha dari pengelolaan kesuburan tanah itu sendiri. Namun usaha pemupukan tersebut tidak dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan apabila tidak disertai dengan pengelolaan lengas tanah. Namun apabila pemupukan dilakukan pada tanah yang kekurangan lengas tanah justru akan membuat tanaman pada areal tersebut menjadi stress. Stress pada tanaman tersebut terjadi karena pada tanah yang kekurangang lengas dan dilakukan pemupukan terjadi peningkatan kekentalan larutan tanah. Hal ini disebabkan jika keadaan larutan dalam tanah lebih kental dibandingkan dengan keadaan larutan dalam jaringan tanaman akan menyebabkan air dalam jaringan tanaman dapat keluar untuk menyamakan keadaan diantara tanah dan juga tanaman. Jika air dalam jaringan tanaman keluar maka tanaman akan menjadi stress. Sistem irigasi dan juga drainase yang baik merupakan cara pengelolaan lengas tanah yang biasa digunakan. Setelah melakukan pengelolaan lengas tanah dan lengas tanah dalam keadaan baik maka usaha selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengar cara melakukan pemupukan. Menurut pengertian luas pemupukan adalah pemberian pupuk kepada tanah dengan maksud memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Sedangkan pemupukan menurut pengertian khusus adalah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menambah hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam tanah. Pemberian bahan yang dimaksud disini untuk memperbaiki keadaan tanah secara fisik, kimia dan biologinya. Bahan- bahan yang diberikan dalam rangka perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah meliputi mulsa, pembenahan tanah, pemberian kapur untuk menaikkan pH tanah, pemberian belerang untuk menurunkan pH, dan juga pemberian gips untuk menurunkan kadar garam yang terlalu tinggi dalam tanah. Selain dengan menggunakan bahan diatas pemuukan dapat dilakukan juga dengan menggunakan pupuk hijau atau pupuk kandang. Bahan-bahan pupuk yang diberikan dapat meningkatkan atau memperbaiki serapan pupuk melalui peranan bahan amandemen dalam mengefektifkan interaksi antara tanah dan pupuk dan/atau memperbaiki keadaan lingkungan perakaran yang pada gilirannya mengefektifkan keadaan fisik akar tanaman dalam menyerap unsur hara dalam tanah. Dengan bahan amandemen dalam dapat memperbaiki serapan unsur hara pada tanah meskipun tanpa disertai pemupukan yang menambahn unsur hara, kesuburan tanah sudah dapat ditingkatkan. Pemupukan dengan pupuk hijau dan pupuk kandang lebih efektif dalam peningkatan serapan unsur hara dalam tanah, karena pupuk kandang dan pupuk hijau memiliki fungsi rangkap yaitu menambahkan unsur hara dan mengamandemen tanah. Pupuk hijau atau pupuk kandang yang akan diaplikasikan harus diolah terlbih dahulu agar proses dekomposisi pada bahan organik yang terkandung dalam pupuk hijau dan pupuk kandang tersebut dapat berlangsung dengan baik. Dalam pengaplikasian pupuk hijau atau pupuk kandang ke tanah ada beberapa cara yaitu: (1) memberikannya langsung ke tanah, baik itu sebagai mulsa ataupun langsung dibenamkan dalam tanah, (2) membakarnya, (3) mengomposkannya. Bahan organik yang terkandung dalam pupuk hijau dan juga pupuk kandang berfungsi sebagai penyimpan unsur hara yang secara perlahan akan di lepaskan kedalam jaringan air tanah dan disediakan bagi tanaman. Dengan kemampuan bahan organik mengikat dan menyimpan unsur hara, maka tanah yang memiliki kandungan bahan organik cukup dapat mel;epaskan unsur haranya seara perlahan sehingga kesuburan tanah tetap dapat dijaga meskipun tanpa adanya pemupukan ulang. Selain berfungsi dalam menyimpan dan mengikat unsur hara bahan organik dalam tanah dan atas tanah berfungsi melindungi dan juga membantu dalam mengatur suhu dan kelembaban tanah. Dari hasil pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dala pengelolaan kesuburan tanah dapa dilakukan beberapa cara yaitu dengan cara pengelolaan lengas tanah. Pengelolaan lengas tanah dilakukan dengan cara melakukan pemupukan dan penambahan bahan-bahan. Bahan-bahan yang ditambahkan berupa pemberian mulsa, pemberian kapur, pemberian belerang, dan pemberian gips. Sedangkan untuk pemupukannya dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dan juga pupuk hijau untuk meningkatkan serapan dan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Dari kedua cara yang dilakukan pemberian pupuk hijau dan pupuk kandang lebih efektif dalam usaha pengelolaan kesuburan tanah karena unsur hara dari pupuk kandang dan pupuk hijau ketersediaanya dan serapannya berlanjut.
Posted on: Wed, 28 Aug 2013 09:45:06 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015