PERENCANAAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Cara membuat gedung - TopicsExpress



          

PERENCANAAN GEDUNG BERTINGKAT TINGGI Cara membuat gedung bertingkat tinggi dari awal sampai akhir secara umum akan kita jelasakan disini semoga dapat menjadi gambaran bagi yang hendak mewujudkan bangunan pencakar langit ini, juga bagi yang terlibat dalam proses pembangunan gedung maupun masyarakat umum yang hanya ingin sekedar tahu bagaimana sebenarnya proses pembuatanya. Kalau dibuat penjelasan secara rinci memang sangat rumit karena masing-masing bagian ada detail tersendiri yang apabila dijelaskan maka bisa menghabiskan beratus atau bahkan beribu halaman, padahal penulis belum tentu tahu ilmunya :-) he.. he.. jadi sekedar sebagai gambaran umum saja, memang terkesan memusingkan padahal cukup mudah bagi yang sudah tahu ilmunya. Agar semuanya menjadi mudah maka mari kita berbagi ilmu disini, o.k langsung saja kita mulai pada setiap tahap. Sebelumnya kita kenal terlebih dahulu macam-macam instansi yang terlibat dalam proses pembangunan gedung bertingkat tinggi. Sebagai pemilik gedung atau disebut juga sebagai owner, tidak harus terlibat langsung dalam pelaksanaanya tapi bisa mewakilkan kepada beberapa instansi sebagai berikut: 1.Manajemen konstruksi : Untuk mengelola jalanya pembangunan gedung dari mulai perencanaan sampai pembangunan. Konsultan perencana : bertugas membuat perencanaan gedung dengan produk berupa gambar gedung, bill of quantity / rab ( Rencana anggaran biaya bangunan, RKS ( rencana kerja dan syarat-syarat ) serta ikut memantau jalanya pelaksanaan pembangunan gedung agar desainya bisa benar-benar diterapkan di proyek. 2.Konsultan pengawas : bertugas mengawasi jalanya pelaksanaan pembangunan. General kontraktor : bertugas melaksanakan pembangunan gedung secara total keseluruhan. dan melakukan perawatan gedung sesuai masa kontrak kerja konstruksi yang telah disepakati. 3.Sub kontraktor : general kontraktor kemudian memborongkan kembali pekerjaanya kepada kontraktor spesialis yang bertugas melaksanakan pembangunan gedung pada bagian tertentu saja, misalnya sub kontraktor listrik, arsitektur, struktur, mekanikal dll. 4. Manajemen marketing gedung : ini diperuntukan pada bangunan komersial seperti apartemen dan hotel. fungsinya agar gedung yang sudah dibangun bisa cepat habis terjual kepada konsumen. 5. Manajemen pemeliharaan gedung : bertugas mengelola gedung agar dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Owner biasanya melakukan rangkaian kegiatan sebagai berikut: 1.Masa persiapan Terdiri dari proses penyiapan bermacam hal yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan, seperti penyiapan lokasi tanah yang akan dibangun, pembentukan tim yang akan melakukan manajemen pembangunan, pemikiran prospek kemanfaatan gedung dan sejenisnya. 2.Masa perencanaan gedung (Planning) Ini adalah saat-saat pembuatan desain gedung, perhitungan rencana anggaran biaya pembangunan ( RAB) pembuatan rencana kerja dan syarat-syarat ( RKS ), Pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB), Pembentukan kegiatan tender / lelang untuk menentuka kontraktor terbaik dan termurah yang akan dipercaya untuk melaksanakan pembangunan. 3.Masa pembangunan gedung (Implementasi) Kontraktor yang telah memenangkan tender kemudian melakukan pembangunan gedung dengan pantauan owner secara langsung atau bisa diwakilkan kepada manajamen konstruksi atau kepada konsultan pengawas. General kontraktor bisa dibantu sub kontraktor spesialis atau mandor untuk melaksanakan pekerjaanya. 4.Masa perawatan gedung Setelah kontraktor berhasil melakukan pembangunan maka dilakukan serah terima gedung kepada pemilik proyek namun masih dilanjutkan dengan kegiatan pemeliharaan dalam jangka waktu yang telah disepakati dalam perjanjian kontrak kerja konstruksi. 5.Manajemen pengelolaan gedung Ini adalah bagian dimana suatu tim bekerja agar gedung bisa berfungsi sebagaimana mestinya, contohnya sistem parkir gedung, pembagian tugas pengelolaan seperti lift, kelistrikan, kebersihan, keamanan, ketertiban, pengairan, pertamanan dll. semua komponen tersebut harus berfungsi dengan baik dan saling mendukung agar bangunan yang dibangun dengan susah payah tidak terbengkalai begitu saja. 6.Pembongkaran gedung Ini dilakukan pada konstruksi bangunan yang memang mau diganti dengan yang baru atau sudah tidak layak untuk digunakan, misalnya umurnya sudah tua, jika umurnya diluar batas waktu perencanaan maka ada resiko roboh sehingga membahayakan jika dipertahankan, oleh karena itu bisa dilakukan pekerjaan bongkar gedung untuk dibangun baru kembali. Demikian sekilas gambaran tentang cara membangun gedung bertingkat tinggi, jika ada koreksi, kritik atau masukan bisa dituliskan dibawah. semoga bermanfaat :-) Sumber :ilmusipil
Posted on: Fri, 23 Aug 2013 10:31:02 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015