PROSPEKTIF ALOKASI ANGGARAN INPRASTRUKTUR MENINGKAT Perekonomian - TopicsExpress



          

PROSPEKTIF ALOKASI ANGGARAN INPRASTRUKTUR MENINGKAT Perekonomian dunia telah berhasil keluar dari resesi, walau pun belum sepenuhnya bisa bernafas lega. Pemberian sti-mulus dan moneter yang besar telah membantu menghindari terperosoknya ke jurang resesi lebih dalam.Kontribusi terbesar berasal dari pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.Ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh lebih cepat, namun dengan beberapa catatan, diantaranya ketersediaan infrastruktur yang lebih memadai. Itu semua turutmendorong pasar konstruksi Indonesia tumbuh lebih pesat. Dalam laporan khusus Standart Chartered berjudul :“The Super-Cycle Report”, Indonesia mulai menjadi negara ‘bersinar’ yang semula menempati peringkat ke-28 pada tahun 2000, kini bakal menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia dalam dua dekade mendatang. Berada di posisi kelima, Indonesia akan tampil mendampingi China, Amerika Serikat, India dan Brazil.Laporan Standart Chartered tersebut, senada dengan beberapa laporan lembaga keuangan dunia lainnya yang sudah dipublikasikan sebelumnya. Indonesia diyakini bakal menjadi pemain terkemuka dalam beberapa dekade mendatang. Seperti Sebelumnya,Goldman Saxh Group memperkenalkan empat negara calon kekuatan ekonomi baru dunia pada tahun 2020 dengan sebutan BRIC, yakni kepanjangan dari Brazil, Ru-sia, India dan China. BRIC akan menjadi kekuatan ekonomi paling dominan pada tahun 2050. Namun selain BRIC, Golman Sachs juga membuat istilah baru,yakni Next11. Ini mencakup Indonesia didalamnya, juga Turki, Korea Selatan,Meksiko, Iran, Nigeria, Mesir, Filipina,Pakistan, Vietnam dan Bangladesh. Lembaga keuangan lainnya, yakni Morgan Stanley malah mengusulkan tambahan Indonesia pada BRIC menjadi BRICI. Alasannya, dalam lima tahun kedepan, lembaga terkemuka ini mem-perkirakan PDB Indonesia bakal mencapai US$800 miliar. Laporan Standart Chartered melukiskan Indonesia akan menjadi negara bersinar, lantaran didukung oleh pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen dalam dua dekade mendatang. Pertumbuhanini didukung oleh komoditas ekspor. Indonesia bahkan bisa menggeser Rusia.[] Hasil Survei BCI ASIA ESTIMASI NILAI PROYEK 2011 Pasar konstruksi Indonesia tahun 2011 menunjukkan indikasi meningkat. Sejak 2006 survey Bank Indonesia terhadap perkembangan properti komersial menunjukkan grafik kredit properti terus menanjak, baik itu KPR dan KPA, serta kredit konstruksi. Hanya terjadi sedikit gelombang kecil penurunan pada awal 2010.Demikian juga hasil survei yang dilakukan BCI Asia menampilkan proyek sibakal besarnya pasar konstruksi dibanding tahun sebelumnya. Berbeda dengan estimasi nilai pasar konstruksi di 2011 yang diungkapkan pemerintah, BCI Asia memperkirakan nilai total pasar konstruksi 2011 berkisar di Rp 170 triliun. “Angka itu berasal dari data yang dikumpulkan BCI Asia dan benar-benar nilai proyek, tidak termasuk misalnya biaya pengadaan lahan atau biaya promosi dan sosialisasi proyek”, ujar Agus Dinar,Country Director BCI Asia. Untuk data proyek properti komersial dan infrastrukur BCI Asia cukup memiliki data akurat. Sehingga yang dihitung adalah benar-benar yang akan masuk masa konstruksi di 2011. Namun tetap saja kemungkinan proyek terlambat memulai konstruksi atau bahkan berubah desain masih mungkin terjadi. Jadi data yang digunakan di sini sebenarnya data dinamis. Proyek-proyek bangunan industri data BCI Asia tidak mencakup semuanya hanya mampu menjangkau 50 persen. Sedangkan proyek-proyek migas BCI Asia hanya memiliki data 30 persen saja, untuk itu BCI menggunakan berbagai asumsi dan pendekatan untuk dapat memproyeksikan besaran nilai proyek di 2011. Subsektor perumahan yang terdiri dari perumahan real estat dan apartemen menempati nilai tertinggi dari kategori proyek lainnya. Sedangkan Jakarta raya yang merupakan gabungan dari wilayah Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang, merupakan wilayah yang memiliki nilai total proyek terbesar. Untuk proyek-proyek residensial hamper 43 persen berada di jakarta dan sekitarnya. Memang hampir semua kategori proyek berada dalam porsi besar di Jakarta sekitarnya selain proyek-proyekinfrastruktur, energi dan migas. Namun nilai proyek yang terekam dalam data BCI Asia hanya yang besarnya satu miliar ke atas. Jadi proyek-proyek skala kecil belum ada yang menghitungnya secara rinci.[] CopyRight © 2013 TechnoKonstruksi Created By Rahmat -Best View at 1024x768 px-
Posted on: Wed, 10 Jul 2013 07:43:52 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015