Pembangunan Taman Lokasana dinilai tak optimal Sindonews - - TopicsExpress



          

Pembangunan Taman Lokasana dinilai tak optimal Sindonews - Pembangunan taman terbuka Lokasana yang diperuntukan sebagai kawasan aktivitas olahraga masyarakat mulai dikeluhkan warga. Padahal, kawasan tersebut baru saja dilakukan renovasi dengan alokasi anggaran Rp3 miliar, namun dinilai masih belum bisa digunakan secara optimal. Husen (45), warga Panyingkiran, Kecamatan/Kabupaten Ciamis mengeluhkan, sekalipun sudah dilakukan renovasi, kawasan Lokasana Ciamis belum bisa digunakna masyarakat sekitar secara optimal. “Selain merasa tidak nyaman, berbagai fasilitas pendukung di Lokasana juga belum memadai,” terang Husen, Selasa (9/4/2013). Menurut Husen, kondisi Lokasana pasca renovasi dinilai tidak sebanding dengan alokasi anggaran yang digelontorkan. Kalau melihat dari papan informasi saat dilakukan pembangunan, anggaran yang dikeluarkan senilai Rp3 miliar. “Tapi, hasilnya bagi kami masih belum sempurna. Menurut kami, sangat tidak sebanding antara anggaran yang besar dengan hasil renovasi dan realisasi pemanfaatan oleh masyarakat,” tambahnya. Husen menceritakan, pasca dilakukan renovasi. Dirinya bersama keluarga sudah beberapa kali bermaksud mengunakan fasilitas umum di Lokasana. Namun, kondisinya sangat kurangnyaman. “Saat kami mengunakan fasilitas itu pada pagi, sianghari atau sore, terasa sangat panas akibat minimnya pohon rindang yang ditanam di kawasan tersebut. Beberapa pohon yang ditanam ukuranya kecil-kecil bahkan beberapa ada yang mengering,” terang Husen. Begitu juga saat malam hari, lanjut Husen, kondisi Lokasana pada malam hari di beberapa titik terlihat gelap. Karena, penerangan di kawasan itu masih minim. Jangan sampai akibat penerangan yang kurang, kawasan itu malah dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan tidak baik saat malam hari. “Kalau penerangan cukup dan terang aktivitas apapun bisa dipantau oleh masyarakat sekitar,” tambah Husen. Menurut Husen, fasilitas lain yang dinilai tidak memadai yaitu belu mengalirnya air bersih, jumlah toilet yang ada juga tidak memadai. Sudah sedikit kondisi air bersih juga terkadang mati. “Sebaiknya berbagai kekurangan fasilitas itu segera diperbaiki, sehingga tujuan dibangun kawasan Lokasana bisa dimanfaatkan warga secara optimal. Sayang juga anggaran Rp3 miliar, kalau tidak bisa dimanfaatkan masyarakat,” pungkas Husen. Menaggapi hal itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Ciamis Agus Yani mengakui, belum optimalnya pemanfaatan kawasan Lokasana Ciamis untuk masyarakat umum. Agus menyebutkan, kawasan tersebut milik Pemkab Ciamis, namun direnovasi mengunakan anggaran Provinsi Jabar. Pelaksana pembangunan ditunjuk langsung dari Jabar. “Karena di renovasi oleh Jabar, maka Pemkab harus menerima kembali simbolis penyerahan pasca dilakuakn renovasi. Sampai saat ini, belum ada serah terima Lokasana kepada Pemkab sehingga pengelolanya belum bisa dilanjutkan,” tambah Agus. Agus menerangkan, soal minimnya fasilitas memang masih dibutuhkan pengelolaan lebih lanjut. Hanya saja, sampai saat ini belum dibuat keputusan pasca dilakukan renovasi akan dikelola oleh siapa. Apakah oleh Budpar, diserahkan ke kecamatan atau ada lembaga lain yang mengurusinya. “Dari berbagai fasilitas pendukung dan sarana olahraga misalnya, samapi saat ini belum dioptimalkan. Adapun aktivitas warga itu spontanitas saja dan baru segelintir orang. Kalau dikelola optimal, dipastikan akan dirasakan pemanfaatnya lebih baik lagi,” pungkas Agus.
Posted on: Sat, 02 Nov 2013 13:53:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015