Pengamat ekonomi politik Indonesia for Global Justice (IGJ) - TopicsExpress



          

Pengamat ekonomi politik Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamuddin Daeng Salamuddin Daeng menilai 68 tahun usia kemerdekaan Indonesia, ternodai oleh sikap rezim yang berkuasa saat ini tampaknya gagal menjalankan cita-cita kemerdekaan sebagaimana yang diamatkan pendiri bangsa. Yang ironis menurut dia adalah terjadinya pengkhianatan terhadap konstitusi. "Salah satu bentuk penghianatan terhadap cita cita Proklamasi Kemerdkaan dan UUD kemerdekaan 1945 adalah diserahkannya kedaualatan negara, hak menentukan nasib bangsa sendiri ke tangan Rezim Internasional World Trade Organization (WTO). Bahkan yang lebih mengerikan Rezim SBY akan menjadi tuan rumah pertemuan KTM WTO yang akan berlangsung di Bali pada Desember 2013 mendatang," kata Salamuddin Daeng dalam pernyataan persnya yang diterima suaramerdeka, Sabtu (17/8) sore. Organisasi perdagangan dunia World Trade Organization (WTO) menurut dia, adalah pedang bermata dua, satu sisi aturan WTO tajam untuk mematikan ekonomi negara berkembang, namun sisi lain aturan WTO tumpul terhadap negara-negara maju, seperti AS dan Eropa. Hal ini tampak dan terbukti dalam kasus gugatan Indonesia terkait pelarangan rokok kretek di Amerika Serikat (AS) sejak rokok kretek Indonesia ke AS terjadi pada 2010. Meskipun WTO telah memutuskan melalui panel Dispute Settlement Body (DSB) bahwa pelarangan tersebut diskriminatif, dan kembali ditegaskan melalui putusan resmi bahwa pelarangan yang dilakukan AS bersifat diskriminatif (Rabu, 24/7), namun tidak ada tanda-tanda AS akan mentaati keputusan tersebut. "Pihak Kemendag berencana akan membawa kasus ini kembali ke WTO. Namun hampir dapat dipastikan bahwa apapun keputusan WTO, semuanya akan sia-sia dalam menekan AS. Pemerintah AS tunduk sepenuhnya pada konstitusi negaranya, bukan tunduk pada WTO. Ini berbeda dengan Indonesia yang tunduk patuh terhadap WTO dan menghianati konstitusi negaranya sendiri. Oleh karena itu salah satu agenda besar kita saat ini adalah bagaimana Merdeka dari tipu daya dan penjajahan WTO," kata dia. ( Hartono Harimurti / CN37 / SMNetwork - AKARTA, suaramerdeka )
Posted on: Mon, 19 Aug 2013 06:47:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015