Perdagangan kemarin, IHSG mengalami penurunan signifikan. Indeks - TopicsExpress



          

Perdagangan kemarin, IHSG mengalami penurunan signifikan. Indeks merosot hingga 255,14 poin (-5,58%) ke level 4.313,52. Indeks diperdagangkan pada volume mencapai Rp6,75 triliun dimana sebesar Rp759 miliar berasal dari perdagangan negosiasi. Semua sektor mengalami pelemahan dimana sektor Industri Dasar - 7,46%, Properti -6,36%, Keuangan -6,34%, Pertambangan -5,40%, Perdagangan -5,26%, Konsumsi -5,19%, Aneka Industri -4,96%, Pertanian -4,43% dan Infrastruktur -4,19%. Sementara itu, yang menjadi index mover pada perdagangan kemarin adalah IMAS (+2,88%), INVS (+1,91%) dan BYAN (+0,71%), sedangkan yang menjadi index laggard adalah BBCA (-7,77%), BBRI (-8,33%) dan TLKM (-6,61%). Sedangkan Asing sendiri membukukan net sell sebesar Rp1,78 triliun yang berasal dari penjualan bersih pada emiten Bank Rakyat Indonesia, Semen Indonesia dan Bank Mandiri. Sedangkan emiten yang banyak dibeli asing adalah Mitra Adi Perkasa, Bukit Sentul dan Adaro Energi. Semalam bursa Wall Street kembali mengalami pelemahan, dimana indeks Dow Jones ditutup turun 70,73 poin (-0,47%) ke level 15.010,74. Aksi jual masih terjadi ditengah melonjaknya obligasi pemerintah AS pada level tertingginya sepanjang dua tahun terakhir. Pasar cenderung keluar dari pasar sambil menanti kepastian dari The Fed mengenai penghentian stimulus seniali US$85 miliar per bulannya. The Fed sendiri akan merilis hasil pertemuan yang dilakukan akhir bulan lalu pada 21 Agustus besok, dimana akan memberikan petunjuk mengenai langkah The Fed berikutnya. Pagi ini harga komoditas dunia mengalami penurunan signifikan mencapai 1,5%. Contohnya saja minyak mentah West Texas turun untuk pertama kalinya akibat ancaman badai. Selain itu juga turunnya pasokan minyak dan gas bumi AS sempat menyeret harga minyak WTI turun 0,3% menjadi US$107,1 per barel. Jepang merilis data ekpor di bulan Juli 2013 yang naik hingga 12,2%. Angka kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak Desember 2010. Pertumbuhan ekspor Jepang didorong oleh pelemahan nilai tukar yen. Dari dalam negeri, defisit transaksi berjalan (current account), penurunan cadangan devisa serta masih tingginya inflasi berhasil memukul telak indeks saham gabungan kemarin. Hal tersebut juga diperparah dengan peningkatan kekhawatiran pasar terhadap penghentian stimulus The Fed memaksa asing mencatatkan net sell hingga diatas Rp1 triliun. Keluarnya dana asing juga sempat menyeret rupiah hingga Rp10.645. Berita Pasar hari ini : • APLN Raih Penjualan Capai Rp3,68 Triliun (APLN,Rp320) • ANTM Raih IUP Nikel Seluas 6.213 Hektar (ANTM,Rp1.270) • BACA akan rights issue Rp 240 miliar (BACA,Rp120) • 2014, TLKM lepas sisa saham simpanan (TLKM,Rp10.600)
Posted on: Tue, 20 Aug 2013 02:41:03 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015