Pesan singkat melalui beragam pilihan fitur dan aplikasi di ponsel - TopicsExpress



          

Pesan singkat melalui beragam pilihan fitur dan aplikasi di ponsel menjadi layanan favorit masyarakat di Tanah Air selama musim Lebaran. Kementerian Komunikasi dan Informatika bahkan memprediksi terjadi lonjakan trafik komunikasi sekitar 20-30% pada H-1 hinga H+1 Lebaran di banding hari biasa. Dilansir dari Kantor Berita Antara, Gatot S. Dewa Broto (Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika) mengatakan bahwa pihaknya memprediksi 7 miliar pesan pendek (SMS) diperkirakan akan terkirim pada saat menjelang, sedang, hingga H+2 Lebaran. Pada masa Lebaran 2012, lanjut Gatot, pada hari H Lebaran tercatat ada 4 miliar SMS. Gatot menjelaskan, lonjakan pengiriman SMS dalam tiga hari tersebut diperkirakan tinggi. Namun, kata Gatot, angka prediksi itu sebenarnya 21 persen lebih rendah dari masa Lebaran 2012 dan turun 2 persen dibanding hari biasa sepanjang Januari - Juni 2013. Sementara itu, pesan yang terkirim melalui layanan MMS, BBM, WhatsApp Messenger, Line, Tango, Kakao Talk dan email meningkat hingga 360 persen atau setara 180 juta pesan, dibanding hari biasa. Peningkatan tersebut, kata Gatot, dipengaruhi oleh maraknya penggunaan "multi smartphone" seperti Blackberry dan Android. Yang cukup menarik adalah, meskipun layanan SMS masih tinggi, sesungguhnya tidak mengalami peningkatan. Bahkan, Gatot melanjutkan, layanan SMS cenderung stagnan dan turun di beberapa penyelenggara. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya masyarakat yang menggunakan layanan data lain seperti BBM, WhatsApp Messenger, Line, Tango, Kakao Talk dan email. Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkirakan akan berlangsung pembicaraan hingga 6,68 juta menit dalam tiga hari masa Lebaran mendatang, secara bersamaan dari puluhan juta pengguna layanan telekomunikasi. Angka tersebut meningkat 14 persen dibanding Lebaran 2012 atau 21 persen dari hari biasa sepanjang Januari hingga Juli 2013. Sedangkan untuk komunikasi data, akan terjadi kenaikan 26 persen hingga 65 persen, atau setara 238 terabytes, dibanding hari biasa. Oleh karena itu, Gatot mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengingatkan seluruh penyelenggara telekomunikasi untuk meningkatkan kapasitas "bandwidth" untuk mengantisipasi lonjakan komunikasi
Posted on: Fri, 26 Jul 2013 13:17:36 +0000

© 2015