Puasa Kok Malah Gemuk? “Asyik, puasa sekalian ngurusin badan,” begitu pemeo salah kaprah yang sering dengar. Puasa itu tak berarti otomatis nurunin timbangan. Sebaliknya, selama Ramadan banyak sekali sahabat muslim justru kebobolan berat badan. Kenapa? Setelah lebih dari 13 jam menahan lapar dan dahaga, mana kuat lihat hidangan berbuka menumpuk di meja. Saya perhatikan sewaktu diundang iftar atau bukber beserta keluarganya, mereka ‘kalap’ alias balas dendam melahap semua hidangan yang tersedia. Tak heran, biasanya jelang Idul Fitri, kelihatan lebih gembul. banyak dietitian tak paham Ramadan atau terlalu sedikit tahu tentang pola makan. Yang menarik perhatian yaitu seputar menurunkan berat badan sembari puasa dan tanya-jawab terkait berat badan melar drastis selepas Ramadan. terutama ibu-ibu dan kawula muda menjalankan puasa sekaligus melangsingkan tubuh. Kasarnya, ibadah sambil diet gratis. Apa yang bisa dilakukan demi menjaga berat badan atau mencegah melonjaknya timbangan pasca puasa ‘Bom kalori’ harus diwaspadai saat berbuka, keluarga muslim kerap menyediakan sup dan kue-kue berlemak tinggi. amat mengenyangkan tapi sebetulnya sulit dicerna. “Sistem pencernaan beroperasi lebih lambat selama seseorang berpuasa. Lemak membebani lever. Padahal, puasa itu semacam detox atau membuang racun dari tubuh. Kelebihan lemak menghambat proses tersebut.” Hari pertama puasa biasanya muslim banyak yang tiba-tiba pening, kunang-kunang, merasa mual, dan kering di mulut. Mengapa demikian? Karena muslim ‘dipaksa’ makan secara teratur: sahur dan buka puasa, kaum muslim yang ingin lebih langsing dianjurkan mengonsumsi makanan kaya serat. Serat membuat perut lebih lama terasa kenyang. Perbanyak asupan teh peppermint atau teh hijau, kurma, artichoke, terung, timun, dan bit merah. Selain itu peterseli, kunyit, dan jahe baik untuk hati serta usus. Kompasianers, bagi sebagian muslim, bangun dinihari untuk sahur itu mirip jetlag sekalipun sudah pasang weker. Namun, sahur ini penting layaknya mobil harus isi bensin sebelum berkendara. Pengalaman saya berpuasa, sebaiknya batasi makanan asin saat sahur untuk mengurangi haus. Cukup dua tangkup roti whole wheat diolesi madu dan minyak zaitun. Untuk variasi, bubur sereal dengan teh hangat dan air mineral ditambah apel atau semangka. Sewaktu berbuka, hindari kopi, minuman ringan bersoda atau energy drinks. Ini tak baik untuk perut kosong. Apalagi kalau sekali tenggak. Waduh, kasian dong tuh ‘onderdil’! Ada baiknya memulai dengan air putih, kurma atau sup ringan. Kunyah perlahan dan usahakan santap hidangan dalam porsi kecil, biar pencernaan pun turut adaptasi. Indikasi puasa yang optimal salah satunya dapat dilihat di WC. Makin gelap warna air seni, makin tak sehat orang menjalankan puasanya!
Posted on: Thu, 01 Aug 2013 02:20:46 +0000