Pusar pertarungan antar Amerika Serikat dengan Negara-negara Timur - TopicsExpress



          

Pusar pertarungan antar Amerika Serikat dengan Negara-negara Timur Tengah itu soal minyak. Sejauh ini hanya Iran-lah yang mampu berdiri independen dan punya nyali berhadapan dengan Amerika Serikat, tidak seperti Irak yang melawan AS hanya karena sakit hati, Iran melawan AS berdasarkan ideologi dasar-nya. Iran menyimpan kekuatan besar, yaitu otoritas atas selat Hormuz. Selat ini merupakan satu-satunya jalur untuk mengirim minyak keluar Teluk Persia. Menurut U.S. Energy Information Administration, setiap hari 15 kapal tanker yang membawa 16.5 hingga 17 juta barel minyak bumi melewati selat ini. Ini artinya bila selat ini ditutup saja oleh Iran maka harga minyak akan melambung tinggi dan AS akan kelimpungan. Lawan terkuat AS adalah RRC, negeri tirai bambu itu nggak punya soal dengan Iran, baik sejarah ataupun ideologi. Cina amat rakus soal cadangan minyak nasional, inilah yang bikin AS ketar ketir. Sementara AS saat ini praktis hanya bergantung pada Arab Saudi, Kuwait dan Qatar sebagai sumber energi terbesar. Untuk menghancurkan Iran lewat gerakan demonstrasi menemui kegagalan berkali-kali, Iran tidak bisa di "Suriahkan", Iran juga tidak bisa di "Korut"kan, karena baik Perancis, Jerman, Russia dan RRC amat butuh Iran, bahkan Indonesia sekalipun segera mengimpor minyak Iran. Maka jalan satu-satunya yang dicoba oleh AS adalah membangun persepsi Syiah adalah Islam yang menyimpang, Syiah harus diadu domba oleh Sunni. Sejauh ini ide itu berhasil dengan pecahnya perang saudara di Suriah. Di awal tahun 1980-an, Iran muncul sebagai kekuatan muslim terbesar dunia yang berani menantang AS, ratusan intelektual muslim Indonesia yang notabene mayoritas Sunni mengelu-elukan kebangkitan Khomeini yang berani sendirian melawan AS. Tanpa ada yang mempertanyakan Syiah-nya Khomeini. Saat itu AS masih memandang rendah Iran, operasi intelijen-nya hanya perang frontal bukan operasi intelijen penggulingan dari dalam seperti : Operation Djakarta 1965, Operation Jakarta Chile 1973 yang membunuh Allende, ataupun Gerakan Angin Demokrasi Timur Tengah. Minyak adalah sasaran utama AS dalam perang persepsi untuk adu domba ini, yang imbasnya sampai pada pengusiran Syiah di Sampang dan keributan-keributan di dalam negeri soal Syiah yang awalnya tidak ada persoalan. Kita harus sadar sebagai Bangsa Indonesia, gara-gara minyak juga kita sebagai bangsa Indonesia saling bunuh-bunuhan, 3 juta nyawa melayang, AS mengadu domba tentara dan kekuatan muslim untuk membantai PKI dan massa Sukarnois, lalu modal minyak masuk membawa milyaran dollar modal asing dan kemudian Indonesia menjadi negara miskin di Asia, negara lemah dan memalukan. Bila perang Iran dan AS jadi meletus sehari saja, maka Indonesia akan bangkrut karena 70% minyak impor kita melalui selat Hormuz, ini yang harus jadi perhatian kita selain soal kehati-hatian dalam melihat soal yang seakan-akan berkedok konflik agama padahal sebenarnya konflik Kapital.
Posted on: Sat, 06 Jul 2013 03:57:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015