SEKAPUR SIRIH Bulan Gede Sumber Bulan Desember sering - TopicsExpress



          

SEKAPUR SIRIH Bulan Gede Sumber Bulan Desember sering disebut oleh sebagian masyarakat sebagai Gede Sumber, artinya, pada bulan Desember, tampungan air melimpah. Sumur penuh air. Sungai - sungai jadi besar dan naik debit airnya. Bahkan, karena gade sumber itu tadi, tak sedikit di banyak daerah dilanda banjir. Namun kali ini, janganlah kita menganggap Gede Sumber sebagai bencana. Kita patut bersyukur kepada Sang pencipta Chalik, bahwa Desember merupakan berkah. Desember bagi Pusat Kesenian Jakarta TIM, adalah juga patut dimaknai sebagai kelimpahan berkah, Gede Sumber tentu dalam konteks, banyak seniman kita melakukan aktifitas kreatif di berbagai venue yang ada. Apakah itu dalam bidang Seni Rupa, bidang Teater (ada Festival Teater seJakarta); ada bincang tokoh (Sutadji Coulzum Bachri); ada tampilan Maestro Maestro; ada Kenduri Cinta; ada penentuan pemenang Penulisan Telaah Sastra; ada Pameran Kartun; dst. Kami memang patut bersyukur. Kedekatan PKJ TIM dengan Seniman dan Budayawan, tak dapat dibayar dengan sikap keangkuhan dan (apalagi) uang. Kehidupan Budaya, akan semakin kaya ketika diantara kita menabur dan menanam cinta. Dan cinta, adalah bagaikan tetes hujan yang berbisik kepada bunga-bunga. Simpanlah Aku dalam kelopak hatimu, selamanya. Dan bunga-bunga pun menjawab lirih dengan sambil tersenyum : Ah, begitu mulia kesegaran tetesmu yang mengantar cinta. Kan kukirim kehangatan salammu kepada lebah, kumbang dan rama-rama. Foreword Some people frequently call the month of December as “Gede Sumber,” meaning that during that month the water reservoir is abundant. Wells are full of water. The water discharge of the rivers goes up. Unfortunately, a number of areas are over-flooded by water. But now, we don’t have to consider “Gede Sumber” as a disaster. We ought to be grateful to the God Almighty that December is the month of blessing. For the Jakarta Arts Centre the month of December should also be noted as the month full of blessing in the context that during this month a great number of artists demonstrate their creative activities in various venues located at the Centre. The activities include fine arts exhibition, theatre (Jakarta theatre festival), talk show with a prominent man of letters (Sutardji Calzoum Bachri), Maestro Maestro, Ritual of Love, the announcement of the winners of Literary Review Writing Competition, cartoon exhibition, etc.We ought to be grateful. The closeness of the Jakarta Arts Centre with artists and cultural activists should not be responded with vanity let alone be valued with money. The livelihood of culture will be enriched if we sow and mutually instill love among us. And love is just like rain drops that are whispering kindness to flowers. “Keep me in your petal heart forever.” And the flowersreplied gently with a smile: “Ah, your rain drops are so fresh and noble in bringing love. I will send the warmth of your greetings to the bees,beetles and butterflies.” Salam Budaya. Ka.BP Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki Drs.Bambang Subekti, MM
Posted on: Tue, 03 Dec 2013 08:43:03 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015